Kamis, 18 Agustus 2016

(Buku of the Day) Pelayanan Kesehatan Berbasis Spiritual



Kiat-kiat Menjadi Pelayan Umat Sepenuh Hati


Judul                : Pelayanan Kesehatan Berbasis Spiritual
Penulis             : KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah
Penerbit            : Q Media, Yogyakarta
Cetakan            : Pertama, Mei 2016
Tebal                : 182 halaman
ISBN                 : 978-602-6213-04-4
Presensi           : Soleh Hasan (Ketua Alumni Pesantren Zainul Hasang Cabang DI Yogyakarta (Limagoya)

Setiap manusia secara fitrah mendambakan hidup sehat, karena dengan kesehatan manusia bisa merasakan nikmatnya hidup, seperti bisa makan dengan nikmat, bisa merasakan nikmatnya berolahraga secara rutin, nikmat bepergian dengan keluarga, dan lain sebagainya. Nikmat-nikmat tersebut hanya bisa diperoleh manusia dalam keadaan sehat.

Buku karya KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah (Ketua Tanfidziayh PWNU Jawa Timur dan juga Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolingggo) ini secara umum berisi pemaparan-pemapran seputar dunia kesehatan. Secara khusus pengarang menulis tentang konsep kiat-kiat menjadi pelayan umat sesuai anjuran agama Islam di dunia kesehatan.

Bagian awal pada bagian kata pengantar, ia menjelaskan bahwa dalam memberikan pelayanan kesehatan berbasis spiritual sangat penting karena pasien yang terbebani sakit baik fisik maupun mental membutuhkan sugesti dan motivasi dengan pandangan dan sentuhan kasih sayang, serta doa. Penulis memberi imbauan bahwa harus terjadi pembiasaan antara tenaga medis dan pasien dengan ikhtiar maksimal yang kemudian bisa menghasilkan kesembuhan maksimal. Sudah barang tentu kesembuhan atau pasien bisa sehat kembali atas pertolongan Allah SWT.

Selanjutnya, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah menulis, yakinlah orang yang memberikan pelayanan dengan penuh keikhlasan, tanpa membeda-bedakan suku, ras dan agama merupakan perbuatan terpuji, yang dapat menghadirkan pertolongan Allah dalam kehidupannya (halaman 3). Melayani pasien tentu tak ‘serampangan’, butuh ilmu, kesabaran, sikap rendah hati, ramah dan semangat dari para tenaga medis, banyak sekali para pasien pergi ke rumah sakit kondisi psikisnya malah tambah buruk, salah satu penyebabnya adalah garangnya sikap dokter, bidan dan para petugas kesehatan yang lainnya, sulit senyum dan memasang muka masam. Sederhananya pelayanannya tidak sepenuh hati.

Dalam buku ini penulis tak secara khusus memaparkan perbedaan pelayanan kesehatan secara umum dengan pelayanan kesehatan berbasis spiritual, salah satu contoh praktik pelayanan kesehatan berbasis spiritual ialah para tenaga medis telah membimbing orang yang sakit menjelang sakaratul maut, telah dibimbing dengan kalimat tauhid, sehingga akhir hayatnya menjadi khusnul khotimah dan jenazah masih mendapatkan pelayanan dengan dimandikan dan dikafani, sebagai bentuk memuliakan manusia. Dengan pelayanan seperti itulah akan memberikan kepuasan terhadap keluarga dan masyarakat (halaman 4).

Selain itu, KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah menjelaskan, komponen penting dalam melayani pasien selain meluruskan niat, sabar, bersikap lemah lembut adalah ‘menebar senyum’ ini poin penting yang perlu diperhatikan bagi mereka yang berprofesi sebagai pelayanan masyarakat di dalam dunia kesehatan. Dari Abu Dzar RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah” (HR. Tirmidzi). Senyum merupakan aktivitas bibir yang sangat ringan dan tidak semua orang bisa melakukannya, hanya bagi orang yang punya keluasan jiwa dan kesabaran, tanpa diminta akan menebar senyum. Senyum berkaitan dengan produksi indorvin dalam otak, yang berfungsi mengurangi sakit fisik dan emosional dan akan membuat seseorang merasa nyaman dengan diri sendiri, yang berpengaruh juga kepada orang lain (halaman 62). Jika aktivitas senyum dilakukan oleh para tenaga medis secara istiqomah ketika berhadapan dengan pasien, maka hal tersebut akan berdampak positif bagi kesehatan sang pasien karena pasien merasa dilayani dengan tulus dan ikhlas. Dengan bersandar atas hadis riwayat HR. Tirmidzi KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah menekankan bahwa menebar senyum harus dilakukan oleh setiap para tenaga medis, senyum adalah ibadah, jika para tenaga medis mengamalkannya tentunya akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Dalam dunia kesehatan, tak hanya para tenaga medis yang mempunyai tugas untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan dunia kesehatan, para pasien atau masyarakat secara umum harus juga bersama-sama peduli dan peka terhadap hal tersebut. Kita sepakat bahwa kesehatan adalah aset tak ternilai yang tak bisa dibeli dengan mata uang manapun. Harta yang melimpah, istri yang cantik, jabatan yang tinggi tentunya tak akan berarti jika kita dalam posisi terbaring lemah dengan berbagai penyakit.

Kiat-kiat mudah dan cara jitu untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap bugar dan sehat ialah dengan memperhatikan pola makan, harus selektif hindari menyantap makan-makanan cepat saji karena banyak mengandung bahan kimia yang tidak baik bagi tubuh, selain itu lakukan olahraga secara rutin meskipun hanya 15 menit perhari, tubuh butuh ‘penyegaran’ dan penyegaran yang paling baik adalah olahraga. Kiat selanjutnya ialah menjaga pola pikir agar tetap tenang hindari terlalu larut dalam pikiran yang membuat pikiran stres. Cara yang terakhir ialah makan dan minumlah sesuatu yang halal dan tayyib, jika hal tersebut dikerjakan insyaAllah hidup menjadi bahagia karena jasmani dan rohani kita sehat.

Jika kiat-kiat di atas sudah di amalkan tetapi masih tertimpa sakit, maka bersikap tawakkal ke Allah SWT, merupakan sikap terpuji setelah berikhtiyar atau berusaha secara maksimal baik dhohir maupun batin, berserah diri, setiap manusia pasti akan mengalami musibah dan cobaan termasuk cobaan berupa sakit, jangan berserah diri tanpa usaha, tanpa berobat, tanpa merawat, tanpa ada pencegahan, bahkan tanpa doa, itu bukan sifat tawakkal (halaman 109).

Buku ini sangat penting karena nilai-nilai pelayanannya yang ada dalam buku ini mampu menjadi pegangan atau pedoman baik bagi masyarakat luas, khususnya pagi para tenaga medis. Di halaman-halaman terakhir dalam buku ini juga dimuat doa penting, seperti doa memohon kemudahan persalinan, doa menjelang operasi, doa menjenguk orang sakit dan sebagainya. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar