Kisah Penyesalan Anak
yang Durhaka pada Ayahnya
"Anak ada empat,
laki-laki semua, dan sudah dewasa, kenapa (masih) harus nyangkul sendiri?"
Sebuah pertanyaan diajukan kepada seorang guru SD Negeri sekaligus petani yang
sedang merapikan cangkul untuk persiapan ke sawah. Sebut saja namanya Suja.
Pertanyaan Sabtu
(21/5) malam itu dijawab oleh Suja dengan sebuah kisah masa lalu yang tidak
bisa dilupakannya. "Ini karena kesalahan saya," jawab warga Kabupaten
Subang, Jawa Barat ini.
Suja mengungkapkan,
bapaknya yang bernama Saeful Bahri adalah seorang guru Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Di luar jam mengajar, sang ayah memiliki aktivitas lain, yaitu mengurus
sawah miliknya.
Suja mengisahkan,
waktu kecil ia sering disuruh sang ayah untuk membantu mengurus sawah. Bagi
Bahri yang kian sibuk, pekerjaan itu merepotkan, apalagi jika musim panen tiba,
karena harus memanggul karung padi, menjemur, sampai memasukannya kembali ke
dalam karung.
Namun sayangnya Suja
sering menolak perintah Bahri tersebut. Suja hanya bersedia melakukan semua itu
dengan satu syarat yang diajukan.
"Kalau dikasih
uang sama almarhum bapak, baru saya mau ngurus padi. Kalau enggak dikasih ya
enggak," sesal Suja di Subang.
Suja sama sekali
tidak akan bergerak untuk membantu bapaknya jika tidak ada uang. Jika uang
sudah diberi, Suja akan langsung bekerja.
"Almarhum pernah
bilang sama saya, ‘kamu jangan begitu, siapa tahu nanti kalau sudah berkeluarga
kamu juga punya sawah’," kisah Suja menirukan ucapan ayahnya, sambil
merapikan cangkul buat persiapan besok ke sawah.
Beberapa tahun
kemudian Suja berkeluarga dan saat ini dikaruniai empat orang anak. Ternyata,
apa yang diucapkan oleh bapaknya puluhan tahun yang lalu terbukti, Suja punya
sawah.
"Eehh...
sekarang, anak saya susah kalau disuruh bantu-bantu ngurus sawah, mereka mau
bantu kalau dikasih duit. Kalau enggak ya enggak bakalan mau. Ini karena
kesalahan saya dulu," ucap Suja penuh sesal.
Ia pun mengingatkan
agar selalu berusaha berbuat baik kepada kedua orang tua. Jika kita bisa
berbakti dan berbuat baik kepada orang tua, kelak anak-anak kita akan berbakti
dan berbuat baik kepada kita, begitu pun jika sebaliknya. []
(Aiz Luthfi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar