Fitnah Akhir Zaman
Oleh KH. Abdul Muhith Abdul
Fattah
Akan datang suatu masa di mana
bangsa mengeroyok kalian seperti orang rakus merebutkan makanan di atas meja,
ditanyakan (kepada Rasulullah saw) apakah karena di saat itu jumlah kita
sedikit? Jawab Rasulullah saw, tidak bahkan kamu saat itu mayoritas tetapi kamu
seperti buih di atas permukaan air banjir, hanya mengikuti kemana air banjir
mengalir (artinya kamu hanya ikut-ikutan pendapat kebanyakan orang seakan-akan
kamu tidak punya pedoman hidup) sungguh Allah telah mencabut rasa takut dari
dada musuh-musuh kamu, dan mencampakkan di dalam hatimu ‘al-wahn’ ditanyakan
(kepada Rasulullah) apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Jawabnya: wahn adalah
cinta dunia dan benci mati.
الحمد لله يبتلى عباده بما يحبون ليشكروا, وبما يكرهون ليصبروا,
وبمايفتنون ليحذروا, قال: وسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ, وقال إِنَّمَا
يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ, وقال إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ
وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
وأشهد أن لاأله إلا الله, وقانا بتعاليم دينه الفتن ماظهرمنها وما بطن وهو الحكيم العليم, وأشهد أن سيدنا محمدا رسول الله سأل ربه أن يجيره من حزي الدنيا وفتنتها ومن عذاب الأخرة, وقال اللهم أالطف لي فى تيسير كل عسير فان تيسير كل عسير عليك يسير وأسألك اليسر والمعافاة فى الدنيا والأخرة.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه الذين تلقوا البلاء بالصبر والرضا, ونصب أعينهم قوله صلى الله عليه وسلم: مايزال البلاء بالمؤمن والمؤمنة فى نفسه وولده وماله حتى يلقى الله وما عليه خطيئة. أمابعد, فيا عبادالله أوصيكم ونفسى بتقوى الله, وقد فاز المتقون.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah swt dengan melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya karena dengan taqwa, fa insyaallah kita mendapatkan kebahgiaan di dunia dan di akhirat (allahumma amin).
Kaum muslimin Rahimakumullah
Salah satu mu’jizat Rasulullah saw Nabiyyur Rahmah (seorang nabi yang paling sayang kepada umatnya) adalah sabda beliau yang menjelaskan kondisi umat di masa yang akan datang, sabda tadi diriwayatkan oleh sahabat Hudzaifah Ibn Yaman ra. Di mana beliau berkata:
كان الناس يسألون رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الخير وكنت
أسأله عن الشر مخافة أن يدركني فقلت يا رسول الله إنا كنا في جاهلية وشر فجاءنا
الله بهذا الخير فهل بعد هذا الخير شر قال نعم فقلت هل بعد ذلك الشر من خير قال
نعم وفيه دخن قلت وما دخنه قال قوم يستنون بغير سنتي ويهدون بغير هديي تعرف منهم
وتنكر فقلت هل بعد ذلك الخير من شر قال نعم دعاة على أبواب جهنم من أجابهم إليها
قذفوه فيها فقلت يا رسول الله صفهم لنا قال نعم قوم من جلدتنا ويتكلمون بألسنتنا
قلت يا رسول الله فما ترى إن أدركني ذلك قال تلزم جماعة المسلمين وإمامهم فقلت فإن
لم تكن لهم جماعة ولا إمام قال فاعتزل تلك الفرق كلها ولو أن تعض على أصل شجرة حتى
يدركك الموت وأنت على ذلك
Orang-orang bertanya kepada
Rasulullah saw tentang ‘kebaikan’ (Islam) sedang aku (Hudzifah) bertanya
tentang ‘kejelekan’ karena aku khawatir kejelekan itu menimpa pada diriku.
Aku bertanya (Hudzifah) “wahai Rasulullah kita dahulu pernah hidup di zaman jahiliyah yang penuh keburukan, kemudian – ember lillah- Allah menggantikannya dengan kebaikan (Islam), apakah setelah kebaikan (Islam) ini akan muncul suatu kejelekan kembali? Kemudian Rasulullah saw menjawab : ya, ada.
Kemudian aku (Hudzaifah)
bertanya: apakah setelah kejelekan yang terjadi itu akan muncul kembali
kebaikan (Islam)? Beliau (Rasulullah saw) menjawab: ya, masih ada, tetapi
kebaikan itu tidak murni, ada kekaburan (campuran) nya.
Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: apa kekaburannya wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: yaitu kelompok (kaum) yang mengaku muslim tetapi perbuatannya tidak murni menurut sunnahku (ada campuran/kotoran-kotoran aqidah dan faham yang tidak menurut sunahku), dan mereka memberi petunjuk tidak menurut petunjukku. Sebagian perbuatan mereka ada yang kamu anggap baik karena (cocok dengan sunahku) dan sebagiannya yang lain ada yang kamu ingkari (karena) tidak sesuai dengan sunahku (Islam). Islam dibelokkan ajarannya oleh mereka menurut kepentingannya (kelompok mereka) dan jangan sampai ada anggapan bahwa Islam agama yang memudar (melemah) maka ajaran Islam dirubah-rubah oleh mereka, disesuaikan dengan perkembangan zaman (yang tambah rusak ini)
Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: apakah setelah kebaikan (yaitu Islam yang dibawa oleh kaum yang tidak murni Islamnya itu) timbul kejelekan lagi, wahai Rasulullah? Jawabannya ya, ada. Yaitu dai-dai yang berdiri di depan pintu-pintu neraka jahannam. Barang siapa yang melaksanakan dakwah dan ajakannya, maka mereka da’i-da’i tersebut melempar orang tadi ke dalam neraka jahannam, dai-dai itu mengaku sebagai muslim tetapi terang-terangan dakwahnya memusuhi Islam dan bertentangan dengan Islam.
Kemudian aku (Hudzaifah)
bertanya: jelaskan kami (wahai Rasululllah) sifat/identitas da’i-dai itu?
Rasulullah menjawab, mereka itulah orang yang kulitnya sama dengan kulit kita
dan berbicara dengan bahasa kita.
Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: apa yang kamu perintahkan kepada kami jika keadaan seperti itu menemui kami? Jawab Rasulullah: kamu harus (wajib) bergantung dengan kelompok orang-orang Islam dan pimpinan-pimpinannya. Kemudian Kemudian aku (Hudzaifah) bertanya: kalau sudah tidak ada kelompok orang-orang Islam dan pimpinan-pimpinannya, bagaimana wahai Rasulullah? Rasulullah saw menjawab : tinggalkan semua kelompok-kelompok yang non muslim (semuanya), berpegang teguhlah kepada Islam walaupun kamu sendirian. Begitu pentingnya pendirian ini hingga Rasulullah saw menggambarkannya (seakan-akan kamu menggigit pokok pohon sehingga kamu mati sendirian dalam keadaan demikian)
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kondisi umat seperti yang digambarkan oleh hadits Rasulullah yang diriwayatkan shabat Hudzaifah Ibnu Yaman di atas kini menjadi kenyataan. Dimana sekarang ini umat Islam diterpa oleh bermacam-macam fitnah yang menjadikan umatnya ini kembali kepada akhlaq zaman jahiliyyah. Agama masyarakat mereka diliputi berbagai kejelekan, kejahatan, kehancuran dan perselisihan. Persis seperti yang disampaikan oleh Sayyidina Umar bin Khattab dengan kata-kata beliau:
إنما ينقض عرى الإسلام من نشأ فى الإسلام ولم يعرف الجاهلية
Sesungguhnya orang yang tumbuh
besar di dalam agama Islam dan tidak mengenal zaman jahiliyah, inilah yang
merusak ajaran Islam sendiri
Kualitas iman umat Islam saat
ini tengah melorot jauh dibandingkan pendahulu-pendahulu mereka, jika kita cari
sebabnya tidak lain karena cinta dunia dan benci mati, Rasulullah saw bersabda:
(يوشك ان تتداعى عليكم الامم كما تتداعى الاكلة على قصعتها، قيا أ
من قلة نحن يومئذ, قال (صلى الله عليه وسلم): لا, بل انتم كثير، ولكنكم غثاء كغثاء
السيل، ولينزعن الله المهابة من قلوب اعدائكم منكم، وليقذفن الله في قلوبكم الوهن،
قالوا: وما الوهن يا رسول الله؟ قال (صلى الله عليه وسلم) : حب الدنيا وكراهية
الموت)
Akan datang suatu masa di mana
bangsa mengeroyok kalian seperti orang rakus merebutkan makanan di atas meja,
ditanyakan (kepada rasulullah saw) apakah karena di saat itu jumlah kita
sedikit? Jawab rasulullah saw, tidak bahkan kamu saat itu mayoritas tetapi kamu
seperti buih di atas permukaan air banjir, hanya mengikuti kemana air banjir
mengalir (artinya kamu hanya ikut-ikutan pendapat kebanyakan orang seakan-akan
kamu tidak punya pedoman hidup) sungguh Allah telah mencabut rasa takut dari
dada musuh-musuh kamu, dan mencampakkan di dalam hatimu ‘al-wahn’ ditanyakan
(kepada Rasulullah) apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Jawabnya: wahn adalah
cinta dunia dan benci mati.
Penyakit-penyakit cinta dunia
ini disebabkan merasuknya rasa cinta kepada harta, tahta, wanita, di hati
manusia. Manusia ingin kaya, pangkat tinggi, punya pengaruh hebat, terkenal
dimana-mana.
Manakala keinginan ini dicapai tanpa mengikuti aturan Allah, maka inilah disebut materialistis, faha, kebenaran seperti yang disinyalir hadits Rasulullah saw:
Manakala keinginan ini dicapai tanpa mengikuti aturan Allah, maka inilah disebut materialistis, faha, kebenaran seperti yang disinyalir hadits Rasulullah saw:
يأتي على الناس زمان همتهم بطونهم وشرفهم متاعهم وقبلتهم نساؤهم
ودينهم دراهمهم ودنانيرهم أولئك شر الخلق لا خلاق لهم عند الله
Akan datang kepada manusia di
mana perhatianya adalah perutnya, kebanggaan mereka adalah harta (benda)
qiblatnya adalah wanita, agama mereka adalah uang dirham dan dinar, mereka
itulah makhluk paling jelek dan tidak mendapat bagian di sisi Allah.
Dalam kondisi di mana kaum
muslimin mendiamkan semua kemungkaran ini berlangsung di negeri nereka, maka
penyakit cinta dunia merajalela. Banyak kaum muslimin yang terjerat menjadi
kapitalis matrialistis, tidakkan mereka ingat firman Allah swt.
فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ
بِاللَّهِ الْغَرُورُ
Janganlah sekali-kali hidup
dunia memperdayakan kamu dan janganlah pula penipu/syaithan memperdayakan kamu
dalam menta’ati Allah.
Begitu pula tidakkah mereka
igat peringatan Rasulullah saw
تعسى عبد الدينار تعسى عبد الدرهم تعسى عبد الخميصه تعسى
عبدالخميصه ان اعطى رضى وان لم يعطى سخط
Celakalah hamba dinar dan hamba
dirham, celakalah hamba pakaian jika iya diberi senang jika tidak diberi ia
marah
Ungkapan hamba dinar dan dirham
menunjukkan orang yang mengabdikan diri untuk mendapatkan keuntungan materi
dengan menyepelekan ajaran Allah, hamba pakaian adalah mereka yang selalu
mengikuti perkembangan mode terkini dan trendi, yaitu mereka yang menghambur-hamburkan
uang untuk mendapatkan berbagai jenis model pakaian terbaru.
Cara hidup seperti ini
merupakan tipu daya (yahudi) untuk menyesatkan umat manusia dari jalan Allah.
cara hidup inilah cara hidup yang berdasarkan system kapitalis matrialitis yang
menjadikan harta dunia adalah tuhannya dan tujuan hidupnya, sedangkan cinta
dunia adalah sumber fitnah dan malapetaka.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Oleh karena itu marilah kita dalam menghadapi zaman yang penuh fitnah dan zaman jahiliyyah modern yang penuh kerusakan dan yang dilanda dengan perselisihan perpecahan ini, marilah kita mengikuti pesan dan perintah Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh sahabat Hudzfah Ibnul Yaman RA.
Di atas,تلزم جماعة المسلمين وإمامهم yaitu bagi mereka yang mengaku
sebagai orang muslim, mari bergabung dengan kelompok saudara yang muslim, sebab
Rasulullah saw bersabda
عليكم بالجماعة فإن يد الله على الجماعة ومن شذ شذ فى النار
Tetapi wajiblah kamu
bersama-sama jama’ah karena kekuatan/pertolongan Allah terletak pada jama’ah
dan barang siapa menyendiri (pengenyahan diri) maka dia akan sendirian di
neraka:
Bagitu pula Rasulullah
bersabda:
إن الله لن يجمع أمتى على ضلالة
Seseungguhnya Allah tidak
mengumpulkan umatkan (Islam) terhadap suatu kesesatan.
Dan marilah kita tetap menjadi
muslim yang teguh, memegang iman dan prinsip/pendirian bagaikan batu karang tak
goyah karena hembusan badai duit dan krisis. Tak lekang oleh panas dan tak
lapuk oleh hujan.
طوبى لمن هدي إلى الاسلام ولوكان عيشه كفافا وقنع به
Berbahagialah orang yang
ditunjukkan kepada Islam walaupun hidupnya pas-pasan dan ia terima apa yang
menjadi qadha dan qadarnya.
Dan ingatlah ucapan seorang
syair:
أللـــه أكبر إن دين محمد # وكتابه أقوى وأقوم قيلا
لاتذكروا الكتاب لسوالف عنده # طلع الصاح فأطفأ القنديل
Allah adalah maha besar
sesungguhnya agama Muhammad dan kitabnya adalah paling kuat dan lurus
ucapannya.
Janganlah kamu sebutkan kitab-kitabnya orang karena dahulu di sisinya sebagai perbandingan, itu adalah bagaikan perbandingan sinar suh dengan lampu, begitu fajar suh terbit, padamlah lampu-lampu itu.
Kaum muslimin Rahimakumullah
Demikianlah khutbah hari jum’at ini semoga kita menjadi muslim yang teguh imannya dan selamat dari fitnah dan mudah-mudahan umat Islam sadar akan pentingnya persatuan
ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت
الوهاب
Ya Tuhan kami, janganlah kau
jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah kau beri petunjuk kepada
kami. Dan kurniakanlah rahmat dari sisi engkau karena sesungguhnya engkaulah
Maha Pemberi.
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ
وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. وتقبل منى ومنك تلاوته إنه هو
السميع العليم, أقول قولى هذا فأستغفر الله العظيم لى ولكم ولسائر المؤمنين
والمؤمنات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ
تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ
وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ
ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ
اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ
الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ
مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ
اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ
عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ
وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا
خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ
اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ !
اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Sumber: NU Online
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut