Kamis, 24 Mei 2012

(Ngaji of the Day) Tata Surya Kita


Tata Surya Kita

Oleh: Djamhur Effendi



Di malam hari yang gelap dan cerah, jauh dari lampu-lampu kota, lihatlah sebuah pita cahaya putih yang pucat terentang di langit. Itulah yang dinamakan Bimasakti (kabut susu, milky way), rumah dari miliaran bintang termasuk matahari kita.



Bimasakti merupakan kelompok bintang yang jumlahnya sekitar 200 milyar bintang. Kelompok bintang semacam itu namanya galaksi. Tata surya kita hanya sebagian kecil saja dari galaksi bimasakti. Karena tata surya kita letaknya di tengah-tengah, kita hanya bisa melihat sebagian kecil saja dari galaksi itu. Bagi kita Bimasakti nampaknya berbentuk tipis memanjang yang menunjukkan bagian tengah galaksi bimasakti.



Jika kita melihat keseluruhannya, akan nampak bahwa bentuknya melengkung berbentuk spiral. Kita manusia bumi, bergerak di ruang angkasa, di salah satu lengan bimasakti. Cahaya dari sebuah bintang di sisi terjauh dari bimasakti membutuhkan waktu 100.000 tahun untuk mencapai bumi.



Alam semesta (Universe) mempunyai milyaran galaksi. Astronom pernah mengira bahwa galaksi tersebar merata di ruang angkasa, tetapi sekarang kita tahu bahwa galaksi itu terkumpul bersama dalam cluster atau super-cluster. Bimasakti merupakan anggota dari suatu cluster yang terdiri dari kurang lebih 30 galaksi yang oleh astronom disebut kelompok lokal. Alam semesta lebih besar daripada yang bisa kita bayangkan.



Astronom telah menerima sinyal radio dari sebuah galaksi sejauh 12 milyar tahun cahaya. Jarak itu luar biasa jauhnya, tetapi ilmuwan menduga alam semesta lebih luas daripada itu. Beberapa galaksi jaraknya sangat jauh sehingga sinarnya tidak mampu mencapai tempat kita. Sebenarnya, sejumlah astronom berpendapat bahwa alam semesta itu tak mempunyai batas.



Tata surya adalah nama yang diberikan untuk matahari dan segala sesuatu yang bergerak mengelilinginya, termasuk planet dan bulan-bulannya (satelit). Istilah tata surya adalah alih bahasa yang sangat bagus dari istilah solar system. ’’Solar’’ berarti berhubungan dengan matahari.



Matahari, adalah suatu bola gas berpijar yang menyala terang, salah satu bintang anggota bimasakti. Ia juga merupakan kepala keluarga dari tata surya kita. Sebagai bintang matahari terlihat lebih besar dan paling terang, karena letaknya terhadap bumi paling dekat, sekita 150 juta Km (1 satuan astronomi, AU). Matahari adalah bintang berukuran sedang.



Bintang mempunyai berbagai ukuran, dari yang kerdil hingga ukuran raksasa. Ada yang ukurannya sekecil bumi, namun adapula yang 40 kali lebih besar dari matahari kita. Ilmuwan menyebut matahari sebagai bintang kerdil kuning. Matahari memancarkan cahaya dan panasnya ke semua arah secara merata, dan sampai di permukaan bumi dalam kadar (takaran) yang seimbang dengan pola kebutuhan makhluk hidup di bumi.



Jarak melintang matahari 1.392.000 km. Seandainya matahari adalah sebuah bola kosong, kita bisa memasukkan satu juta bumi di dalamnya. Berat matahari 2 x 107 ton, yang berarti sama dnegan 333.000 kali berat bumi. Gravitasi matahari 28 kali lebih besar dari garaviatsi bumi. Kalau berat badan bapak di bumi 55 kg, angka berat badan bapak di matahri mencapai 1,5 ton. Cahaya matahari membutuhkan waktu 8 menit 20 detik untuk melesat dari matahari ke bumi. Pesawat jet tercepat di bumi membutuhkan waktu jutaan kali lebih lama untuk menempuh jarak sejauh itu.



Benda angkasa yang beredar mengelilingi matahari disebut planet. Jumlahnya ada sembilan planet, termasuk bumi kita. Masing-masing planet yang lebih dekat dengan matahari orbitnya lebih pendek dan suhunya lebih panas daripada bumi.



Planet yang paling jauh, orbitnya paling panjang dan juga suhunya lebih dingin. Orbit planet Mars berada di sebelah luar orbit Bumi. Garis-garis lurus dan panjang yang nampak mirip saluran air di planet Mars adalah bukit-bukit pasir belaka. Mars mempunyai 2 satelit.



Planet yang paling dekat dengan matahari ialah Merkurius dan Venus. Keduanya panas sekali dan tidak ada makhluk hidup di sana. Merkurius tertutup padang pasir yang panas. Venus tersembunyi di balik kabut tebal. Mungkin di sana ada juga padang pasir yang panas atau mungkin laut yang panas. Planet-planet Merkurius dan Venus tidak mempunyai satelit (bulan).



Tidak semua planet panas. Uranus, Neptunus dan Pluto jauh sekali dari Matahari, sehingga panas Matahari tidak sampai ke planet-planet tersebut. Oleh sebab itu atmosfernya sangat dingin. Planet Uranus (15 satelit) dan Neptunus (8 satelit) masing-masing sangat besar dan berbahaya. Keduanya mengandung gas methan yang sangat berbahaya.



Planet Saturnus sangat besar dan indah. Planet ini dikelilingi oleh tiga buah cincin. Saturnus mempunyai paling banyak satelit (ada 18). Pada zaman dulu diduga salah satu satelit hancur menjadi kepingan-kepingan kecil. Kepingan-kepingan itu berputar di sekeliling Saturnus, dan jika terkena sinar matahari bercahaya seperti cincin.



Planet terbesar adalah Yupiter (dengan 16 satelit) yang jauh lebih besar dari Bumi. Yupiter sering disebut planet raksasa. Kita tidak tahu Yupiter terbentuk dari bahan apa. Yang bisa kita lihat hanya gas di sekitarnya. Di bawah gas itu mungkin terdapat inti yang keras atau mungkin juga seluruhnya berupa gas belaka.



Pluto planet terjauh dalam tata surya diramalkan keberadaannya secara matematis sejak tahun 1915, namun baru ditemukan bulan Februari tahun 1930. jaraknya dari Matahari 39,4387 satuan astronomi. Pluto mempunyai sebuah satelit yang diberi nama Charon (1978). Masih banyak yang belum diketahui tentang sifat Pluto. Belakangan ini para ilmuwan menduga Pluto bukan anggota tata surya.



Di dalam orbit antara Mars dan Yupiter, berhamburan batu-batuan kecil yang bernama Asteroid. Ukurannya jauh lebih kecil dari planet. Asteroid terbesar namanya Ceres yang ukurannya masih lebih kecil dari negara Inggris dan garis tengahnya lebih pendek daripada panjang pulau Jawa. (*)



*) Djamhur Effendi adalah Staf Biro Litbang Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Pusat, Purnakarya LAPAN Bandung, Dosen UNPAD dan UNISBA. Makalah disampaikan dalam Diklat Nasional Pelaksana Rukyat Nahdatul Ulama, Masjid Agung Jawa Tengah, 19 Desember 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar