KHOTBAH JUM'AT
Empat Kategori Orang Saleh Menurut Sayyid
Abdullah Al-Haddad
Khutbah I
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
صدق الله العظيم
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Kebaikan kehidupan di dunia ini sangat
bergantung kepada orang-orang saleh yang menghuninya. Allamah Sayyid Abdullah
bin Alawi Al-Haddad membagi orang saleh ke dalam empat kategori sebagaimana
beliau uraikan dalam kitabnya berjudul Al-Fushul al-‘Ilmiyah wa Ushul
al-Hikamiyyah, hal. 21-22, sebagai berikut:
Pertama,
عَابِدٌ مُسْتَقِيْمٌ زَاهِدٌ مُتَجَرِّدٌ ذُوْ مَعْرِفَةٍ بِاللهِ تَعَالَى كَامِلَةً وَبَصِيْرَةٍ فِي الدِّيْنِ نَافِذَةً
Artinya:“Seorang ahli ibadah yang lurus,
hidup dengan zuhud, perhatian penuh kepada Allah, arif billah, dan memiliki
kesadaran tajam dalan keberagamaan.”
Kategori orang saleh pertama adalah para ahli
ibadah yang istiqamah. Mereka mengutamakan zuhud, yang berarti menahan diri
untuk tidak memburu kenikmatan duniawi. Mereka mencurahkan seluruh hidupnya
dengan sepenuhnya menghamba kepada Allah semata, yang berarti mereka habiskan
waktunya untuk beribadah baik secara vertikal (langsung kepada Allah SWT)
maupun secara horizontal (melalui sesama manusia).
Selain itu mereka juga ma’rifat, yakni
mengenal Allah SWT secara dekat dengan mata batin. Pengetahuan mereka tentang Allah
dan alam semesta sangat mendalam sebagai anugerah khusus dari-Nya. Juga, mereka
memiliki kesadaran yang tajam dalam kaitan dengan apa yang diperintahkan dan
apa yang dilarang oleh Allah SWT sebagaimana diatur dalam syariat agama.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Kedua,
عَالِمٌ بِالشَّرْعِ، رَاسِخُ الْقَدَمِ فِي اْلعِلْمِ بِاْلكِتَابِ والسُّنَّةِ يَعْمَلُ بِعِلْمِهِ وَيُعَلِّمُ النَّاسَ وَيَنْصَحُهُمْ، وَيَأْمُرُ بِاْلمَعْرُوْفِ، وَيَنْهَى عَنِ اْلمُنْكَرِ لَايُداهِنُ فِي الِّدِيْنِ، وَلَايَخْشَى فِي اللهِ لَوْمَةَ لَائِمٍ.
Artinya: “Seorang ulama yang berpengetahuan
mendalam dan luas tentang agama, memegang teguh pada Al-Quran dan Sunnah,
mengamalkan ilmunya, mengajari dan memberikan nasihati kepada manusi, ber-amar
ma’ruf dan nahi mungkar, tidak bersikap munafik dalam urusan agama dan tidak
terpengaruh oleh kecaman dari siapa pun (dalam membela apa yang telah
ditetapkan oleh Allah).”
Kategori orang saleh kedua adalah para ulama
yang allamah, yakni orang alim yang mengamalkan ilmunya. Mereka istiqamah
dalam menegakkan amar makruf nahi munkar dan memiliki keberanian yang tinggi
dalam membela kebenaran. Mereka konsisten antara kata dan perbuatan.Meraka
tidak takut kepada siapapun termasuk kepada para penguasa yang dapat
menjebloskannya ke dalam tahanan atau penjara dan orang-orang kaya yang bisa
memberinya fasilitas apa saja. Ia hanya takut kepada Allah SWT.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Ketiga,
سُلْطَانٌ عَادِلٌ مُنْصِفٌ حُسْنُ الِّسيْرَةِ صَالحُ السَّرِيْرَةِ، مُسْتَقِيْمُ السِّيَاسَةِ
Artinya: “Seorang penguasa yang adil, jujur,
berperilaku baik, berjiwa bersih, dan berpolitik lurus.”
Kategori orang saleh ketiga adalah para
penguasa atau pemimpin yang adil, jujur dalam kata maupun tindakan, memiliki
jiwa yang bersih seperti ikhlas, rendah hati dan sederhana. Mereka juga
memiliki cara berpolitik yang menjunjung tinggi akhlak mulia. Mereka tidak
mengabdi kepada kekuasaan itu sendiri tetapi lebih pada tegaknya moral demi
perdamaian dan kesejahteraan bersama sebagaimana diutusnya Nabi Muhammad SAW
untuk menyempurnakan akhlak manusia di dunia ini.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Keempat,
غَنِيٌّ صَالِحٌ لَهُ مَالٌ طَيِّبٌ وَاسِعٌ يُنْفِقُهُ فِيْ وُجُوْهِ اْلخَيْرَاتِ وَيُوَاسِي مِنْهُ الضُّعَفَاءَ
وَالمَسَاكِيْنَ ويُسِدُّ مِنْهُ حَاجَاتِ اْلمُحْتَاجِيْنَ لَمْ يُمْسِكِ اْلمَالَ وَلَمْ يَجْمَعْهُ إلَا لِذَالِكَ، وَلِمَا فِي مَعْنَاهُ مِنَ الخَيْرَاتِ وَاْلمَكْرُمَاتِ.
Artinya: “Seorang hartawan yang saleh dengan
memiliki harta yang bersih dan berlimpah, dibelanjakan untuk amal-amal kebaikan
dan untuk menyantuni kaum lemah dan orang-orang miskin, serta untuk memenuhi
kebutuhan orang-orang yang sedang dalam kesulitan. Ia tidak menyimpan dan
mengumpulkan hartanya itu kecuali untuk maksud-maksud tersebut serta
kebijakan-kebajikan dan santunan yang sesuai dengan itu.”
Kategori orang saleh keempat adalah para
hartawan yang saleh. Mereka mendapatkan kekayaan yang besar dengan cara bersih.
Hartanya yang banyak tidak ditumpuk melulu untuk dipamerkan kepada publik,
tetapi sebagai persedian dan kesiapan untuk menyantuni kaum lemah dan fakir
miskin serta orang-orang yang membutuhkan bantuan karena kesulitan. Jika
hartanya kemudian menipis atau bahkan habis, misalnya, karena digunakan untuk
keperluan di jalan Allah dan bukan untuk menuruti hawa nafsu, justru harta
seperti inilah yang sejatinya tetap berada di tangan mereka hingga alam akherat
karena telah dikonversi menjadi harta spiritual berupa amal-amal kebaikan untuk
bekal hidup abadi di Sana.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Keempat kategori orang saleh tersebut sangat
dibutuhkan dalam kehidupan bersama di dunia ini. Jika salah satu saja tidak
ada, maka kehidupan di dunia ini akan mengalami ketimpangan. Maka harus ada
dalam sebuah masyarakat orang-orang yang ahli ibadah yang senantiasa
mendekatkan diri kepada Allah SWT memohon keselamatan dan kebaikan bersama.
Demikian pula harus ada orang-orang yang 'alim yang 'allamah yang
senantiasa membimbing umat ke jalan yang benar sebagaimana harus ada para
pemimipin yang adil, jujur dan bersih serta adanya orang kaya-kaya yang
senantiasa menyediakan hartanya untuk menolong fakir miskin yang memerlukan
bantuan.
جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar