MBAH WAHAB NGAJI AQOID (2)
Pengertian Islam dan Iman
Islam adalah menjalankan syari’at junjungan
kita Gusti Nabi Muhammad saw dengan anggauta dzahir (anggaauta badan).kita,
dengan cara mengikuti apa yang dijalankannya dan menta’ati apa yang
diperintahkannya.Dan Iman adalah kepercayan hati kita pada apa yang telah
difirmankan Allah swt kepada Gusti Nabi Muhammad saw (kalamullah) dan yang
disabdakan oleh Gusti Nabi Muhammad saw sendiri (hadits).
Barang siapa yang telah bersifat Islam, maka
ia dinamakan muslim, dan siapa yang yang bersifat Iman, maka ia dinamai orang
m’umin. Dan sesungguhnya islam dan iman itu tidak dapat dipisahkan.
Dengan demikian, apabila seorang Islam tetapi
tidak Iman, maka ia tidak akan mendapat faedah di akhirat, walapun dhahirnya
Islam. Inilah yang disebut dengan kafir zindiq dan akan berada di dalam siksa
neraka selama-lamanya. Begitu juga sebaliknya, jika seorang ber-iman tetapi
tidak Islam, maka ia tidak selamat dari siksa neraka yang amat hebat, mereka
itu bukanlah mu’min muslim asli tetapi mu’min muslim tabai, yang ber-iman dan
ber-islam karena mengikuti kedua orang tuanya atau nenek moyangnya.
Disini kita bisa mengatakan bahwa sebagian
bangsa Indonesia adalah orang Islam dan mu’min entah asli entah tabai. Oleh
karenanya jika mereka mati, mayitnya harus diurus secara Islam.
Kecuali orang yang telah murtad, yaitu orang
yang pernah berbuat atau mengucapkan perkataan kufur seperti mengatakan tidak
adanya Tuhan Allah Ta’ala atau mengatakan bahwa Tuhan Allah itu satu tapi pecah
jadi tiga, atau tiga tapi jadi satu, atau mengatakan bahwa Allah itu pernah
menjelma atau bahwa Allah itu bertempat duduk di jantung hati, atau mengatakan
bahwa sembahyang itu tidak ada gunanya, dan lain sebagainya.
Apabila seseorang telah muratd, maka tidak
sekali-kali dianggap sebagai orang Islam dan Mu’min, dan jikalau ia mati,
padahal belum pernah terlihat taubatnya, maka mayitnya tidak boleh diurus
secara Islam. []
Sumber: Oetusan Nahdlatul Oelama, No. 1 Tahun
ke 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar