Mencintai Al Quran, Membaca Dan
Mengamalkannya
الْحَمْدُ
ِللهِ النَّاشِرِ فِى الْخَلْقِ فَضْلَهُ، وَالْبَاسِطِ فِيْهِمْ بِالْجُوْدِ
يَدَهُ، نَحْمَدُهُ فِى جَمِيْعِ أُمُوْرِهِ وَنَسْتَعِيْنُهُ عَلَى رِعَايَةِ
حُقُوْقِهِ. وَنَشْهَدُ أَنْ لآ إِلٰهَ غَيْرُهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ، أَمَرَ بِاْلإِجْمَالِ فِى الطَّلَبِ وَأَخْبَرَ بِأَنَّ لِكُلِّ
امْرِئٍ مَا كَسَبَ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أٰلِهِ الطَّاهِرِيْنَ
وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ.
أَمَّا
بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ اتَّقُوْا اللهَ وَلاَتُلْهِكُمْ
أَمْوَالَكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَلاَيَغُرَّنَّكُمْ تَقَلُّبُ الَّذِيْنَ
كَفَرُوْا فِى الْبِلاَدِ، مَتَاعٌ قَلِيْلٌ، وَاعْلَمُوْا مَاعِنْدَ اللهِ خَيْرٌ
وَأَبْقَى. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، وَمَنْ يُّؤْتَى
الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوْتِىَ خَيْرًا كَثِيْرًا (البقرة : 269)
Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan
kepada Allah. Rahmat dan kebahagiaan semoga dilimpahkan atas kanjeng Nabi
Muhammad SAW, para keluarga, pada sahabat dan pengikutnya sampai hari kiamat.
Jam’ah Jum’ah yang dimuliakan Allah !
Pada kesempatan yang sangat baik ini, marilah
kita senantiasa meningkatkan rasa ketaqwaan kepada Allah dengan taqwa yang
sesungguhnya. Bukan hanya taqwa di bibir saja, tetapi mari kita buktikan dalam
perbuatan dan tingkah laku kita sehari-hari.
Ma’asyiral muslimin !
Sebagai seorang muslim, di rumah kita, tentu
kita simpan mushaf Al-Qur’an. Tidak cukup satu, mungkin dua, tiga dan
seterusnya. Namun sudahkah kita memperlakukan Al-Qur’an itu sebagaimana
mustinya?. Sudahkan Al-Qur’an yang kita punya sudah mendapatkan hak-haknya?.
Jangan-jangan Al-Qur’an yang kita punya hanya kita jadikan simpanan, hanya kita
jadikan pajangan, tanpa pernah kita sentuh sekalipun, apalagi membacanya dan
apalagi mau merenungi isikandungannya. Hingga mushaf Al-Qur’an yang kita punyai
tampak kusam penuh dengan debu. Seorang muslim yang baik, akan mencintai
kitabnya (Al-Qur’an), dengan cara menjaga kebesihannya, memelihara
kalimat-kalimatnya dengan membacanya, merenungi isi kandungan yang ada di
dalamnya, mengamalkan isinya yang berupa perintah, larangan, peringatan,
ancaman dan janji surga bagi yang taat.
Al-Qur’an adalah tali Allah yang Maha kokoh,
nurNya yang menerangkan, obatNya yang bermanfaat, pemeliharaan bagi orang yang
berpegang dengan dia dan kelepasan bagi orang yang mengikutinya. Jika ia
bengkok maka Al-Qur’anlah yang meluruskan. Jika ia menyeleweng maka
Al-Qur’anlah yang membetulkan. Tidak akan habis-habis keajaibannya dan tidak
akan berkurang kemuliaan dan keagungannya, sepanjang masa, meskipun banyak kaum
munafik yang mencoba memalsukannya.
Ahli Jum’ah yang berbahagia …….
Maka berbahagialah orang yang memuliakan
Al-Qur’an dengan menghafalkannya. Terkadang dalam benak kita timbul pertanyaan,
mungkinkan Al-Qur’an yang terdiri dari 30 juz dan berisi 114suratitu mampu
dihafalkan diluar kepala?.
Mari kita telusuri sejenak sejarah Al-Qur’an
ini. Sesungguhnya Al-Qur’an telah biasa dihafalkan sejak zaman Rasulullah SAW.
Karena Al-Qur’an memang diturunkan tanpa teks. Tetapi turun secara bertahap dan
dihafalkan oleh pada Hafidz Rasulullah SAW. Tetapi dengan banyaknya para
penghafal Al-Qur’an yang syahid dimedanpertempuran, maka ada ide untuk
membukukan Al-Qur’an pada zaman Khalifah Abu Bakar ra, dan baru terealisasi
pada pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan ra. Untuk itulah ada mushaf
Al-Qur’an seperti yang sekarang bisa dibaca oleh kaum muslimin di seluruh
penjuru dunia. Adapun dengan jumlahnya yang 30 juz dengan 114 surat, itu tidak
mustakhil untuk dihafalkan di luar kepala, bagi kaum muslimin yang mempunyai
tujuan baik dan bertekad untuk menjadi hafidz penghafal Al-Qur’an. Terbukti
bahwa dari zaman dahulu hingga sekarang, tak sedikit kaum muslimin di seluruh
penjuru dunia yang berminat untuk menghafalkannya. Bagi para hafidz penghafal
Al-Qur’an, menjadi seorang hafidz merupakan pilihan hidup yang bisa menunjang
kebutuhan hidup di akhirat. Lagi pula, para hafidz sesungguhnya adalah
orang-orang yang akan dimuliakan Allah di dunia dan di akhirat. Untuk itu,
meskipun tidak mudah, menjadi seorang hafidz atau hafidzah merupakan sebuah
keinginan tersendiri bagi kaum muslimin dan muslimah.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah………
Orang yang mencintai Al-Qur’an dan
memuliakannya, apalagi sampai ada minat dan kemauan untuk menghafalkannya, maka
Allah akan mengangkat derajat orang tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan
para hambaNya yang lain.
Rasulullah bercerita : Pada malam aku
diisra’kan, aku mendengar Allah berfirman : “Wahai Muhammad, suruhlah umatmu
memuliakan tiga orang : orang tua, orang alim dan penghafal Al-Qur’an. Ya
Muhammad, peringatkan mereka jangan sampai membikin marah orang-orang itu atau
meremehkan mereka, karena sesungguhnya Aku sangat murka terhadap orang yang
membikin mereka marah. Ya Muhammad, ahli Al-Qur’an adalah keluargaKu, Aku
letakkan mereka ada di sisimu di dunia ini, sebagai penghormatan kepada
penghuninya dan sekiranya Al-Qur’an itu tidak terpelihara dalam hati mereka,
niscaya dunia dan seisinya ini telah binasa. Ya Muhammad, para penghafal
Al-Qur’an tak di siksa dan tak dihisab pada hari kiamat. Ya Muhammad, apabila
seorang penghafal Al-Qur’an meninggal dunia, maka ia ditangisi oleh seluruh
langitKu, bumiKu dan para malaikatKu. Ya Muhammad, sesungguhnya surga itu rindu
kepada tiga orang : Engkau sendiri, dua sahabatmu, Abu Bakar dan Umar ra. serta
para penghafal Al-Qur’an” (Dari al-Mau’izhatul Hasanah).
Demikianlah, bahwa keberkahan dari Al-Qur’n
melebar kemana-mana. Karena bukan hanya yang menghafal atau membaca saja yang
mendapat keutamaan, tetapi orang yang mendengarkannya pun mendapat keutamaan.
Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang
mendengarkan bacaan suatu ayat dari Al-Qur’an, maka ditulis kebaikan yang
berlipat ganda. Dan barangsiapa yang membaca suatu ayat dari kitabullah ini,
maka akan menjadi cahaya kelak di hari kiamat”. (HR. Ahmad).
Oleh karena itu, marilah kita mulai sekarang
ikut membantu memberantas buta huruf-huruf Al-Qur’an. Lalu bagaimanakah
caranya?. Yakni dengan menga jari anak-anak kita, adik-adik kita membaca
Al-Qur’an, bagaimana memuliakan dan mengormatinya. Jika kita merasa tidak mampu
atau tidak ada waktu, maka kita bisa menyerahkan kepada lembaga-lembaga yang
khusus mengajari baca tulis huruf Al-Qur’an atau TPQ-TPQ yang sekarang sudah
ada di setiap mushola ataupun masjid-masjid terdekat.
Anas ra. Berkata, bahwa Rasulullah SAW
bersabda : “Barangsiapa yang mengajari anaknya membaca Al-Qur’an dengan melihat
(pada kitab Al-Qur’an), maka dosanya yang telah lalu dan yang akan datang
diampuni. Barangsiapa yang mengajarinya membaca Al-Qur’an dengan hafalan, maka
setiap anaknya membaca satu ayat, Allah akan mengangkat satu derajat untuk
ayahnya, sehingga ayat itu selesai dibacakan”. (HR. Thabrany).
Ma’asyiral Muslimin …………….
Di dalam Al-Qur’an juga mengandung pengertian
yang amat dalam. Hingga jika ada orang yang mengatakan bahwa makna Al-Qur’an
hanya sebatas pada apa yang tersurat dalam terjemahannya, itu menunjukan bahwa
orang yang berkata demikian masih sangat dangkal ilmunya, tentang Al-Qur’an.
Selain terjemah secara harfiah, Al-Qur’an
mempunyai kandungan makna yang amat dalam. Bahkan hadits-hadits dan atsar
menunjukkan, bahwa pada pengertian Al-Qur’an itu adalah amat luas bagi
orang-orang yang berpaham.
Ali Karamallahu Wajhah berkata : Akan
didatangkan oleh Allah seorang hamba yang memahami akan Al-Qur’an !. Kalau
tidak ada, selain dari terjemah yang dinaqlkan, maka apalah arti sabda
Rasulullah SAW yang berbunyi : “Sesungguhnya Al-Qur’an itu, mempunyai dhahir
dan batin, batas dan permulaan”.
Berkata sebagian ulama : “Tiap-tiap ayat
dalam Al-Qur’an itu mengandung 60.000 pemahaman dan apa yang masih tinggal dari
pemahamannya itu, adalah lebih banyak lagi !”.
Berkata sebagian ulama yang lain : “Al-Qur’an
itu mengandung tujuh puluh tujuh ribu dua ratus ilmu, karena tiap-tiap
perkataan itu satu ilmu. Kemudian, berlipat ganda yang demikian itu empat kali.
Karena tiap-tiap perkataan, mempunyai dhahir dan batin, batas dan permulaan !”.
Oleh karena itu, kita yang masih bodoh dan
belum memahami benar keajaiban-keajaiban yang terkandung dalam Al-Qur’an,
rasanya akan kelihatan lebih dungu lagi, jika kita tidak terarik untuk
mempelajarinya lebih jauh. Karena jika seseorang ingin mempunyai ilmu
sebagaimana ilmunya orang-orang terdahulu, dan ingin menguasai ilmunya
orang-orang yang hidup di masa depan, maka Al-Qur’anlah yang perlu dipelajari.
Ibnu Mas’ud ra pernah berkata : “Barangsiapa
menguasai ilmu orang-orang dahulu dan orang-orang kemudian, maka hendaklah ia
bertadabbur (merenungi) isi kandungan (tafsir) Al-Qur’an !”.
Yang demikian itu, tidak akan berhasil jika
seseorang hanya membaca arti secara dhahirnya saja. Kesimpulannya, ilmu
pengetahuan itu semuanya masuk dalam af’al Allah Azza wa Jalla dan
sifat-sifatNya. Sedangkan isi kandungan Al-Qur’an itu meliputi DzatNya,
af’alNya dan sifat-sifatNya. Mengenai ilmu-ilmu Allah tersebut, tak akan ada
habisnya untuk dipelajari dan digali. Ilmu tersebut akan ditemukan di dalam
Al-Qur’an. Karena dalam Al-Qur’an ada petunjuk mengenai keseluruhannya dan
tingkat-tingkat dalam mendalami perinciannya, yang kembali kepada pemahaman
Al-Qur’an.
Karena banyaknya hikmah dan petunjuk
keselamatan di dalamnya, bagi orang-orang yang mencintai dan mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari, maka Rasulullah SAW menjamin keselamatan
orang-orang yang berpegang teguh pada Al-Qur’an.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang
diriwayatkan Ali ra :”Demi Allah yang mengutuskan aku dengan sebenarnya menjadi
Nabi ! Sesungguhnya akan bercerai-berai umatku dari pokok agamanya, menjadi 72
golongan. Semuanya sesat menyesatkan, yang membawa mereka kepada neraka. Apabila
telah ada yang demikian, maka haruslah suatu kaum berpegang teguh dengan Kitab
Allah Azza wa Jalla (Al-Qur’an). Karena di dalamnya, memuat berita orang-orang
sebelum kamu dan berita tentang apa yang akan datang sesudah kamu. Dan hukum
yang dijalankan di antara kamu, oleh orang-orang yang berkuasa. Yang menyalahi
Al-Qur’an. Dia dibinasakan oleh Allah Azza wa Jalla. Barang siapa mencari ilmu
yang lain dari Al-Qur’an, niscaya dia disesatkan oleh Allah Azza wa Jalla.
Ahli Jum’ah yang berbahagia……….
Maka beruntunglah kita sebagai umat Islam
yang mempunyai kitab suci Al-Qur’an. Kitab yang penuh hikmah dan mengandung
ribuan cabang ilmu pengetahuan itu, harus benar-benar kita cintai dan kita
rawat, dalam bentuk senantiasa membacanya, merenungi isi kandungannya kemudian
mengamalkannya.
Simaklah apa yang dikatakan Ali bin Abi
Thalib ra berkata: “Barangsiapa memahami akan Al-Qur’an, niscaya ia telah menaf
sirkan akan sejumlah ilmu-penge tahuan”. Ditunjukkan oleh Ali dengan ucapannya
itu, bahwa Al-Qur’an menunjukkan kepada kumpulan ilmu pengetahuan seluruhnya.
Berkata Ibnu Abbas ra tentang firman Allah Ta’ala:
“Dan orang yang diberiNya hikmah
(kebijaksanaan) itu, sesungguhnya telah diberi kebaikan yang banyak, yakni
memahami akan Al-Qur’an”. (QS. Al-Baqarah : 269).
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada yang
memberi syafa’at lebih utama dan tidak ada kedudukannya yang paling utama
disisi Allah Ta’ala, dari pada Al-Qur’an. Tidak Nabi, tidak malaikat dan tidak
lainnya !”.
Dalam sabdanya yang lain : “Seandainya
Al-Qur’an itu dalam kulit yang tidak disamak (ihaab), niscaya dia tidak akan
tersentuh api !”.
Dalam sabdanya yang lain lagi : “Membaca
Al-Qur’an termasuk ibadah yang utama dikalangan umatku !.
Akhirnya, marilah kita bersama-sama memohon
kepada Allah, agar kita termasuk orang-orang yang mendapat syafaat dari
Al-Qur’an, karena kegemaran kita membacanya dan kesadaran untuk mengamalkan
isikandungannya.
جَعَلَنَا
وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ اْلآمِنِيْنَ وأَدْخَلَنَا وَإِيَّاكُمْ فِيْ
زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ، أَقُوْلُ قَوْلِى هٰذَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ
إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
الْحَمْدُ
ِللهِ الَّذِى أَظْهَرَ لَنَا أَحْسَنَ الْعِبَرِ، أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلـٰهَ
إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُعْتَبَرَ، وَصَلَّى
اللهُ وَسَلَمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ
أَجْمَعِيْنَ.
عِبَادَ
اللهِ أَطِيْعُوْا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَاتَّقُوْهُ فِيْمَا نَهَى عَنْهُ
وَحَذَرَ، فَالتَّقْوَى مَدَارُ سَعَادَةُ الْفَائِرِيْنَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ
اللهَ تَعَالَى صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ قَدِيْمًا، وَأَمَرَكُمْ بِذٰلِكَ فَقَالَ؛
إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ
أٰمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِمًا.
اللّٰهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ
اْلأَبْرَارِ أَجْمَعِيْنَ. اللّـٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ اْلأَرْبَعِ
ذَوِى الْقَدْرِ الْعَلِيِّ وَالْفَخْرِ الْجَلِيِّ سَادَاتِنَا أَبِى بَكْرٍ
وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنِ السِّتَّةِ الْبَاقِيْنَ مِنَ الْعَشَرَةِ
الَّذِيْنَ هُمْ كَانُوْا بِالْجَنَّةِ مُبَشِّرِيْنَ. اللّـٰهُمَّ وَارْضَ عَنْ
أَزْوَاجِ رَسُوْلِكَ الطَّاهِرَاتِ وَأَبْنَائِهِ الْمُطَهَّرِيْنِ، وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنَ. اللّـٰهُمَّ وَقَدِّسْ أَرْوَاحَ اْلأَئِمَّةِ
الْمُجْتَهِدِيْنَ وَالْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. اللّـٰهُمَّ لاَتَجْعَلْ
ِلأَحَدٍ مِنْهُمْ فِى عُنُقِنَا ظَلاَمَةً، وَنَجِّنَا بِحُبِّهِمْ مِنْ
أَهْوَالِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ آمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اللّـٰهُمَّ
انْشُرْ أَعْلاَمَ النَّصْرِ وَالْفَتْحِ وَالظَّفَرِ لِعِبَادِكَ النَّاهِضِيْنَ
وَالْمُبَاشِرِيْنَ لِلأَمْرِ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيِ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاجْعَلْهُمْ مِنْ حِزْبِكَ
الْغَالِبِيْنَ وَأَصْلِحْ وُلاَتَهُمْ وَاجْعَلْنَا بِهِمْ هُدَاةً مِنَ
الْمُهْتَدِيْنَ وَفَرِّقْ جَمْعِيَّةَ الطَّلَمَةِ وَالْمُبْتَدِعَةِ
وَالْمُعَانِدِيْنَ. اللّٰهُمَّ اجْعَلْ مُدْبِرَ هٰذَا الْبَلَدِ عَادِلاً
مُشْفِقًا لِلرَّعَايَا وَمُجْتَنِبًا عَنْ إِيْقَاعِ الرَّزَايَا، وَاجْعَلْنَا
أَجْمَعِيْنَ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ آمِيْنٌ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
اللّـٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ، رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً
وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. دَعْوَاهُمْ فِيْهَا سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ
وَتَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلاَمٌ، وَأٰخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ ِللهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Sumber: NU Jombang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar