Nama Ansor Diambil
dari Golongan Sahabat Penolong Nabi
Pada tahun 1931,
Abdullah Ubaid dan beberapa pemuda NU menginisiasi organisasi bernama Persatuan
Pemuda Nahdlatul Ulama (PPNU). Organisasi itu dipimpin Abdullah Ubaid dan
dinyatakan sebagai bagian dari NU.
Waktu itu, PBNU masih
belum memikirkan adanya organisasi pemuda sebagai sayapnya karena tokoh-tokoh
mudanya waktu itu justru berada di kepengurusan PBNU semisal Abdullah Ubaid dan
Thohir Bakri.
PPNU kemudian berubah
pada tahun 1932 menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU). Nama yang terakhir ini
kemudian dikonsultasikan dengan salash seorang pendiri NU, KiaiWahab
Hasbullah. Ia kemudian menukil ayat-ayat suci Al-Qur’an yang mengisahkan
kesetiaan sahabat Nabi, terutama di Madinah.
Penduduk Madinah
tidak kecil pengorbanan dan pembelaan terhadap Nabi Muhammad dalam menyiarkan
agama Islam. Mereka tampil menjadi benteng perjuangan Islam. Karena itu, Nabi
kemudian memberikan penghormatan kepada mereka dengan menjulukinya sebagai
ansor, berarti penolong.
Dari penjelasan Kiai
Wahab itulah PNO menjadi ANO (waktu itu NU menggunakan ejaan lama yaitu
Nahdlatoel Oelama). Dengan mengambil nama itu, ansor adalah organisasai yang
berusaha menolong agama Islam.
Sebagai aplikasinya
pada waktu itu, ANO adalah penolong agama Islam Ahlussunah wal Jamaah yang
dipertahankan NU. Sebagaimana diketahui, waktu itu, Aswaja tengah menghadapi
tantangan baik dari penjajah Belanda secara umum, maupun dari kalangan Islam
sendiri yang melabeli bid’ah sebagian amalan ulama Aswaja. Ulama NU waktu mau
tidak mau itu harus menghadapi tantangan terbuka kalangan mereka dalam beradu
argumen.
Meski sudah terbentuk
dan dianggap menjadi bagian dari NU, namun secara organisatoris, ANO tercantum
dalam struktur NU terjadi pada muktamar ke-9 di Banyuwangi pada April 1934.
Tepatnya pada tanggal 24. Saat itu ANO diterima dan disahkan sebagai departemen
Pemuda NU, sederajat dengan bagian Dakwah, Ekonomi, Mabarrot, Ma’arif, dan
bagian-bagian lainnya.
Kepengurusan pertama
ANO pada waktu itu adalah:
Hoofd Bestuur
Nahdlatoel Olama Afdeelin ANO:
President
: H.M. Thohir Bakri
Vice President
: Abdullah Ubaid
Secretaris
: H. Achmad Barawi
Abdus Salam
Penningmeester
: H. Dayani
Commisarisen
: Ja’qoeb
Soenarto
Abdul Rochim
Umar Hasan
Advesuer
: H Ghufron
H. Mahfudh
Shiddiq
Mars GP Ansor
Darah dan nyawa telah
kuberikan
Syuhada rebah Allahu
Akbar
Kini bebas rantai
ikatan
Negara jaya Islam
yang benar
Berkibar tinggi panji
gerakan
Iman di dada patriot
perkasa
Ansor maju satu
barisan
Seribu rintangan
patah semua
Tegakkan yang adil
hancurkan yang dzalim
Makmur semua lenyap yang
nista
Allahu Akbar – Allahu
Akbar
Pajar baja gerakan
kita
Bangkitlah bangkit
putra pertiwi
Tiada gentar dada ke
muka
Bela agama bangsa
negeri
[]
(Abdullah Alawi,
dikutip dari Gerak Langkah Pemuda Ansor, Seputar Sejarah Kelahiran karya
Choirul Anam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar