1001 Kisah Pohon
Kurma
Pohon kurma tumbuh
sejak zaman dahulu. Konon, pohon ini sudah tumbuh sebelum manusia diciptakan.
Ada kisah yang mengatakan bahwa ketika Nabi Adam turun ke bumi ia mendapati
bumi ini dihuni oleh barbagai macam tumbuhan. Salah satunya adalah pohon
kurma.
Kurma telah menjadi
makanan pokok di Timur Tengah selama ribuan tahun. Pohon kurma diyakini berasal
dari sekitar teluk Persia dan telah dibudidayakan sejak zaman kuno dari
Mesopotamia ke prasejarah Mesir.
Bukti arkeologis
pernah ditemukan dari mumi yang ditutupi oleh tikar yang terbuat dari pelepah
kurma. Selain itu ditemukan juga sebuah pohon kurma utuh di sebuah kuburan kuno
di daerah Shakra dan kuburan itu sudah ada sejak 3200 tahun SM (Alvarez-Mon
2006).
Penduduk jazirah Arab
kuno telah memanfaatkan hampir keseluruhan pohon kurma, dari mulai batangnya
yang digunakan sebagai tiang-tiang rumah. Pelepah kurma digunakan sebagai atap
rumah dan bahan tikar, di samping khasiat buahnya yang banyak mengandung
vitamin dan karbohidrat. Kurma adalah makanan yang bisa disimpan sepanjang
tahun sebagai penunjang kebutuhan pokok.
Namun bagi umat
Islam, kurma lebih dari sekedar buah. Menikmati kurma saat berbuka puasa adalah
sunah. Bahkan dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad pernah mengatakan, “Rumah
yang tidak ada kurmanya seperti rumah yang tidak ada makanan”.
Nah, dari sekian
banyak cerita tentang kurma, terdapat kisah menggelitik antara Nabi Muhammad
dengan menantunya, Ali bin Abi Thalib.
Suatu ketika, Rasulullah
SAW bersama para sahabat sedang kumpul bersama. Buah kurma tersaji di depan
mereka. Setiap kali mereka makan kurma, biji-biji sisanya mereka sisihkan di
tempatnya masing-masing.
Sahabat Ali yang
duduk persis di samping Nabi tanpa sadar telah menghabiskan cukup banyak kurma.
Jelas saja, biji-biji kurma yang ada di tempatnya menumpuk lebih banyak di
bandingkan sahabat yang lain, termasuk milik Rasulullah.
Karena merasa malu
atau keisengan sahabat Ali. Diam-diam dia memindahkan biji kurma miliknya ke tempat
biji kurma milik Rasulullah. Saat semua biji kurma sudah berpindah tempat, Ali
menggoda Nabi.
"Wahai Nabi
tampaknya engkau begitu lapar. Sehingga makan kurma begitu banyak. Lihat biji
kurma di tempatmu menumpuk begitu banyak."
Bukannya terkejut atau
marah, sambil tersenyum Nabi membalas keisengan Ali. "Ali, tampaknya
kamulah yang sangat lapar. Sehingga engkau makan berikut biji kurmanya.
Lihatlah, tak ada biji tersisa di depanmu." Jawaban Nabi langsung
mengundang tawa dari para sabahat lainnya. []
(Zunus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar