Senin, 03 September 2018

Nasaruddin Umar: Ada Apa di Dalam Hijir Ismail?


Ada Apa di Dalam Hijir Ismail?
Oleh: Nasaruddin Umar

HIJIR Ismail sebuah bangunan setengah lingkaran yang terletak di sebelah utara Kakbah. Bangunan ini berupa dinding tembok setinggi dada orang dewasa (sekitar 1,32 meter). Kata hijir berarti kamar atau sebuah tempat yang dibatasi dengan dinding pengaman. Dalam sejarah, semula Hijir Ismail bagian dalam dari bangunan Kakbah, yang dikatakan semula berbentuk bulat telur. Namun, ketika Kakbah direhab pada 606 M oleh suku Quraisy, mengalami keterbatasan kemampuan sehingga ukuran Kakbah diperkecil dan dibuat segi empat seperti sekarang. Hijir Ismail dianggap bagian dalam dari Kakbah. Orang yang salat di dalamnya sama dengan salat di dalam Kakbah. Itulah sebabnya orang-orang selalu berebutan salat di dalamnya.

Keutamaan Hijir Ismail ialah sebuah tempat yang dianjurkan untuk salat sunah dan banyak berdoa di dalamnya. Ada beberapa hadis menjelaskan keutamaan tempat ini. Di antaranya riwayat Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, "Wahai Abu Hurairah, di pintu Hijir Ismail ada malaikat yang selalu mengatakan kepada setiap orang yang masuk dan salat dua rakaat di Hijir Ismail; kamu telah diampuni dosa-dosamu. Maka mulailah dengan amalanmu yang baru." Hadis lain riwayat Aisyah dikatakan, "Salatlah kamu di sini jika kamu ingin salat di dalam Kakbah karena ini termasuk sebagian dari Kakbah."

Banyak lagi jalur riwayat berbeda dengan matan yang hampir sama tentang keistimewaan Hijir Ismail. Dalam riwayat lain diungkapkan, keutamaan Hijir Ismail ialah bagian atau tempat khusus yang mustajab jika kita berdoa di dalamnya. Dikatakan bahwa pada suatu hari ketika Nabi Ismail menyampaikan keluhan kepada Allah SWT tentang panasnya kota Mekah lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Ismail, "Sekarang Aku buka Hijirmu, salah satu pintu surga, yang dari pintu itu keluar hawa dingin untuk kamu sampai hari kiamat nanti."

Hijir Ismail juga menyimpan jasad dua orang penting, yaitu Nabi Ismail dan ibunya, Siti Hajar. Dengan demikian, memutari Kakbah sama dengan memutari dua tokoh tersebut. Dalam sumber lain, yang pasti di dalam Hijir Ismail hanya Siti Sarah, sedangkan Nabi Ismail belum jelas di mana persis dikuburkan. Di dalam Hijir Ismail memang tidak ada prasasti khusus, tetapi diyakini sebagaimana dalam riwayat di atas, di dalam bangunan setengah lingkaran itulah ibunda Siti Hajar dimakamkan.

Makna simbolis dari Hijir Ismail mengingatkan kita kepada Siti Hajar, meski dia seorang mantan budak kulit hitam, lalu diperisterikan Nabi Ibrahim, kemudian mengandung dan melahirkan Nabi Ismail, yang kemudian turunannya melahirkan Nabi Muhammad SAW. Siti Hajar merupakan seorang perempuan sejati yang penuh ketekunan membesarkan Nabi Ismail. Jangan pernah memandang enteng budak perempuan kulit hitam karena tidak mudah menjadi seorang pemilik makam yang dikerumuni ribuan orang setiap hari, tanpa terputus dari berbagai penjuru dunia dengan doa-doa khusus.

Mungkin tidak akan pernah ada lagi manusia yang akan dikuburkan di sekitar tempat itu. Pesan monumental lain, tentu saja orang-orang Arab atau kaum muslimin tidak perlu terlalu membanggakan diri secara etnik, karena dari segi genetik Nabi Ishaq yang melahirkan anak keturunan Nabi Musa dan Nabi Isa berasal dari Siti Sarah, seorang perempuan cantik dan menjadi permaisuri Nabi Ibrahim. Bagi kita, semua Nabi ialah nabinya Allah SWT dan para pengikut setianya yang harus dihormati. []

MEDIA INDONESIA, 20 Agustus 2018
Nasaruddin Umar | Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar