Ada Apa di Dalam Hijir Ismail?
Oleh: Nasaruddin Umar
HIJIR Ismail sebuah bangunan setengah lingkaran yang terletak di
sebelah utara Kakbah. Bangunan ini berupa dinding tembok setinggi dada orang
dewasa (sekitar 1,32 meter). Kata hijir berarti kamar atau sebuah tempat yang
dibatasi dengan dinding pengaman. Dalam sejarah, semula Hijir Ismail bagian
dalam dari bangunan Kakbah, yang dikatakan semula berbentuk bulat telur. Namun,
ketika Kakbah direhab pada 606 M oleh suku Quraisy, mengalami keterbatasan
kemampuan sehingga ukuran Kakbah diperkecil dan dibuat segi empat seperti
sekarang. Hijir Ismail dianggap bagian dalam dari Kakbah. Orang yang salat di
dalamnya sama dengan salat di dalam Kakbah. Itulah sebabnya orang-orang selalu
berebutan salat di dalamnya.
Keutamaan Hijir Ismail ialah sebuah tempat yang dianjurkan untuk
salat sunah dan banyak berdoa di dalamnya. Ada beberapa hadis menjelaskan keutamaan
tempat ini. Di antaranya riwayat Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, "Wahai
Abu Hurairah, di pintu Hijir Ismail ada malaikat yang selalu mengatakan kepada
setiap orang yang masuk dan salat dua rakaat di Hijir Ismail; kamu telah
diampuni dosa-dosamu. Maka mulailah dengan amalanmu yang baru." Hadis lain
riwayat Aisyah dikatakan, "Salatlah kamu di sini jika kamu ingin salat di
dalam Kakbah karena ini termasuk sebagian dari Kakbah."
Banyak lagi jalur riwayat berbeda dengan matan yang hampir sama
tentang keistimewaan Hijir Ismail. Dalam riwayat lain diungkapkan, keutamaan
Hijir Ismail ialah bagian atau tempat khusus yang mustajab jika kita berdoa di
dalamnya. Dikatakan bahwa pada suatu hari ketika Nabi Ismail menyampaikan
keluhan kepada Allah SWT tentang panasnya kota Mekah lalu Allah menurunkan
wahyu kepada Nabi Ismail, "Sekarang Aku buka Hijirmu, salah satu pintu
surga, yang dari pintu itu keluar hawa dingin untuk kamu sampai hari kiamat
nanti."
Hijir Ismail juga menyimpan jasad dua orang penting, yaitu Nabi
Ismail dan ibunya, Siti Hajar. Dengan demikian, memutari Kakbah sama dengan
memutari dua tokoh tersebut. Dalam sumber lain, yang pasti di dalam Hijir
Ismail hanya Siti Sarah, sedangkan Nabi Ismail belum jelas di mana persis
dikuburkan. Di dalam Hijir Ismail memang tidak ada prasasti khusus, tetapi
diyakini sebagaimana dalam riwayat di atas, di dalam bangunan setengah
lingkaran itulah ibunda Siti Hajar dimakamkan.
Makna simbolis dari Hijir Ismail mengingatkan kita kepada Siti
Hajar, meski dia seorang mantan budak kulit hitam, lalu diperisterikan Nabi
Ibrahim, kemudian mengandung dan melahirkan Nabi Ismail, yang kemudian
turunannya melahirkan Nabi Muhammad SAW. Siti Hajar merupakan seorang perempuan
sejati yang penuh ketekunan membesarkan Nabi Ismail. Jangan pernah memandang
enteng budak perempuan kulit hitam karena tidak mudah menjadi seorang pemilik
makam yang dikerumuni ribuan orang setiap hari, tanpa terputus dari berbagai
penjuru dunia dengan doa-doa khusus.
Mungkin tidak akan pernah ada lagi manusia yang akan dikuburkan di
sekitar tempat itu. Pesan monumental lain, tentu saja orang-orang Arab atau
kaum muslimin tidak perlu terlalu membanggakan diri secara etnik, karena dari
segi genetik Nabi Ishaq yang melahirkan anak keturunan Nabi Musa dan Nabi Isa
berasal dari Siti Sarah, seorang perempuan cantik dan menjadi permaisuri Nabi
Ibrahim. Bagi kita, semua Nabi ialah nabinya Allah SWT dan para pengikut
setianya yang harus dihormati. []
MEDIA INDONESIA, 20 Agustus 2018
Nasaruddin Umar | Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar