Mimpi Syekh Abu Hasan Syadzili di Masjid
Al-Aqsho
Imam Raghib al-Ashfahani dalam kitab “Al
Muhadlorot” menyebutkan bahwa Imam As-Syadzili Quddisa Sirruh, pemilik hizb
bahr pernah tidur di masjid Al-Aqsho, Palestina. Pada saat itu, ia bermimpi.
Berikut kisahnya.
“Aku tidur di masjid Al-Aqsho. Dalam mimpi
aku melihat singgasana telah berada di tengah tempat suci. Kemudian banyak
makhluk yang masuk dengan bergiliran. Karena penasaran, aku pun bertanya,
‘Rombongan apa ini ?’ Mereka menjawab, ‘Rombongan para Nabi dan Rasul telah
hadir untuk memintakan pertolongan kepada Husain Al Hallaj dari Nabi Muhammad
SAW terhadap keburukan adab yang menimpa dirinya (Husain al Hallaj)’.”
Dengan seksama, Imam As-Syadzili pun
memandangi singgasana itu. Ia melihat Nabi Muhammad SAW duduk sedirian di
singgasana, sementara para Nabi dan Rasul lain juga duduk di lantai; seperti
Nabi Ibrahim, Musa, Isa dan Nuh alaihim salam.
Imam As Syadzili ikut duduk sambil memandangi
dan mendengarkan pembicaraan mereka. Tak berselang lama, Nabi Musa
bercakap-cakap dengan baginda Nabi Muhammad SAW. Kemudian Musa bertanya kepada
Muhammad.
“Sungguh engkau pernah berkata, bahwa ‘Ulama
umatku sebagaimana nabi-nabi Bani Israil’. Maka perlihatkanlah kepada kami satu
saja (red: bukti),” kata Nabi Musa.
“Ini,” jawab Nabi Muhammad sembari menunjuk
Imam Ghazali quddisa sirruhu. Tanpa basa-basi, Nabi Musa bertanya kepada Imam
Ghazali dengan satu pertanyaan. Namun Imam Ghazali menjawab pertanyaan itu
dengan sepuluh jawaban.
“Sebuah jawaban lebih tepat itu sesuai dengan
pertanyaan. Satu pertanyaan kok dengan sepuluh jawaban,” sanggah Nabi Musa.
“Penyanggahan ini juga terdapat atas engkau
pada saat ditanyakan,(وما تلك بيمينك يا موسى )
dan jawabannya adalah عصاي , maka aku
mensifatinya dengan banyak kriteria,” jawab Imam Ghazali.
As-Syadzili berkata, “Maka tatkala aku sedang
berpikir tentang keagungan Nabi Muhammad SAW, dengan dia duduk di atas
singgasana terpisah, sementara Nabi Ibrahim (Kholilullah), Musa (Kalimullah),
Isa (Ruhullah) duduk berlantaikan tanah, tiba-tiba sesosok orang menendangkan
kakinya dengan tendangan yang mengagetkan. Aku pun terbangun di dekat orang
penjaga yang sedang menyalakan lampu-lampu masjid Al Aqsho, dan dia berkata:
‘janganlah engkau heran sebab seluruh makhluk diciptakan dari cahayanya,’. Aku
pun tersungkur tak sadarkan diri. Pada saat mereka mendirikan shalat, aku
berkeliling seraya mencari penjaga tersebut dan aku tidak menemukannya sampai
sekarag ini.” []
Diambil dari Muhammad Abu al Yusr Abidin,
Hikayatus Shufiyah, cet 7 (Damaskus: Dar Al Basyair, 2001 M /1421 H), hal 21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar