Lima Imbalan untuk Lima Perkara
Lima hal yang telah disiapkan oleh Allah
sebagai imbalan bagi mereka yang berhasil melaksanakan lima perkara. Pertama
Allah swt telah menyiapkan tambahan rizqi bagi mereka yang bersyukur. Kedua
Allah swt siapkan pengabulan bagi mereka yang telah berdo’a. Ketiga Allah
swt siapkan ampunan bagi mereka yang beristighfar. Keempat Allah swt
akan selalu membuka pintu yang lebar (menerima) bagi mereka yang melakukan
pertaubatan insaf dari kesalahan. Kelima Allah swt siapkan imbalan
spesial bagi mereka yang bersedekah.
ان
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيأت أعمالنا
من يهده الله فلامضل له ومن يضلله فلاهادي له, أشهد ان لا اله الا الله وحده لا
شريك له واشهد ان محمدا عبده و رسوله. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى
أله وصحبه أجمعين, أما بعد. فياعباد الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله قال تعالى فى
القراءن الكريم:.. ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Alhamdulillah di hari Jum’at ini kita masih
dapat bersama-sama melakukan shalat jum’at berjama’ah. Semoga hal ini dapat
menjadi pemompa semangat kita bersama dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah
swt. Sesungguhnya hanya kepada Allah-lah manusia dan segala makhluk yang ada
menyandarkan diri. Karena hanya Allah yang Maha Sempurna. Sempurna
pengampunan-Nya, sempurna nikmat-Nya, sempurna rizqi-Nya dan sempurna
kebijaksanaan-Nya. Begitu sempurnanya kebijakan itu, hingga tiada amal yang
dilakukan manusia tanpa ada imbalannya.
Pertama, Allah swt telah
menyiapkan tambahan rizqi bagi mereka yang bersyukur. Ini merupakan janji Allah
swt yang termaktub dalam al-Qur’an dalam ayat yang berbunyi لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ, jikalau engkau bersyukur pasti akan aku tambah nikmatmu.
Tambahan ni’mat di sini bersifat pasti. Berbeda dengan beberapa ayat yang
selalu.
Kedua, Allah swt siapkan
pengabulan bagi mereka yang telah berdo’a. Ini juga merupakan bukti dari janji
Allah yang akan selalu mengabulkan do’a-do’a hambanya sebagaimana tercatat
dalam al-Qur’an ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ.. (mintalah kalian kepada-Ku, maka Aku
akan mengabulkan (permintaan) kalian semua.
Akan tetapi, seringkali terbersit dalam hati
sebuah pertanyaan. Mengapa banyak do’a dan permintaan hamba yang tidak
dikabulkan? Bukankah Allah berjanji akan mengabulkan segala permintaan. Dan
bukankah Allah tidak pernah menyalahi janjinya (innallaha la yuhliful mi’ad).
Lantas bagaimana kita memahami realita ini?
Seorang ulama menjelaskan bahwasannya Allah
pasti akan mengabulkan segala permohonan do’a hamba-Nya. Karena Allah itulah
yang ia janjikan dalam al-Qur’an, dan Allah bukanlah dzat yang mengingkari
janji. Hanya saja yang harus dimengerti bahwa tidak semua do’a dikabul dan
diterimakan kepada hamba-Nya di dunia ini. Kadang kala setengah dari permintaan
itu dikabul di dunia dan setengah sisanya nanti akan diberikan di akhirat. Atau
bisa saja sepertiga di terima di dunia dan dua pertiga dari permintaan itu akan
dihibahkan oleh Allah diakhirat nanti.
Bukankah kita sering berdo’a memohon sesuatu
yang hasilnya tidak seperti yang kita inginkan. Kita kadang berdo’a agar
diberikan motor baru, tetapi yang diberikan oleh-Nya hanya motor bekas. Atau
kadang kita meminta do’a agar memiliki istri yang cantik dan shalehah, tetapi
kita diberi istri yang shalehah saja. terkadang juga sebaliknya, berharap kita
memiliki anak shaleh dan Allah memberi kita anak yang shaleh. Sebagaimana
harapan kita memiliki hunian sederhana dan Allah memberi kita rumah sederhana.
Demikianlah seharusnya cara kita memahami
konsep ijabah dan do’a. Yakinlah apa yang ditentukan Allah kepada kita
saat ini adalah yang terbaik. Percayalah bahwa di balik pemberian itu ada
hikmah yang amat sangat besarnya.
Oleh karenanya, orang-orang sufi akan merasa
sangat susah jika semua permintaannya dikabulkan oleh Allah swt saat ini juga.
Karena mereka berpikir, apabila Allah mengabulkan segala permintaanku di dunia,
lantas apakah yang akan aku punya di akhirat nanti? Bukankah lebih baik
‘melarat’ di kehidupan dunia yang sementara ini dari pada miskin di akhirat
yang abadi nanti?
Pertanyaan dan kebimbangan semacam ini
merupakan kewajaran bagi manusia awam seperti kita. oleh karena itu Rasulullah
saw dalam sebuah haditsnya memberikan ajaran yang sangat bagus untuk kita
teladani, sebuah do’a yang berbunyi:
اَلًلهُمِ
إنًى أًسْأَلك نفسا مطمئنة تؤمن بلقائك وترضى بقضائك وتقنع بعطائك
(Allaahumma inni As-aluka nafsan muth
mainnatan tu’minu biliqo’ika wa tardho bi qodho-ika wa taqna’u bi’athoika)
Ya Allah Aku sungguh memohon kepadamu
jiwa yang tenang yang percaya akan adanya kesempatan berjumpa dengan-Mu, dan
(jiwa) yang rela atas segala keputusan-Mu, dan (jiwa) yang lapang atas segala
pemberian-MU.
Selanjutnya, Hadirin Jama’ah Jum’ah yang
Dirahmati Allah
Ketiga Allah swt siapkan
ampunan bagi mereka yang beristighfar (meminta ampun). Demikianlah sebiknya
kita selalu beristighfar agar terbebas dari dosa-dosa kecil yang tidak
terhindarkan oleh jiwa awam kita yang sering kali timbul karena lidah yang
terpeleset, tangan yang jahil, hati yang dengki dan lain sebagainya.
Allah telah menyiapkan ampunan bagi
hamba-hamabanya yang mau mengaku bersalah dan meminta maaf kepada-Nya. Dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah saw bersabda.
لو
أخطأتم حتى تبلُغ خطاياكم السماء ، ثم تُبتُم ؛ لتاب عليكم
(Lau akhtho’tum hatta tablugha khathoyakumus
sama-a tsumma tubtum lataba ‘alaikum)
Andaikan kalian berbuat salah, dan
kesalahan itu mencapai tingginya langit, kemudian engkau memohon ampunan,
pastilah Allah mengampunimu semua.
Sayangnya, jarang sekali diri kita ini merasa
salah dan berdosa, karena menganggap apa yang kita lakukan adalah sebuah
kebiasaan yang tidak mengandung ma’syiat. Kita menganggap melihat gosip di
media bukanlah dosa, padahal itu bentuk lain dari ghibah. Kita merasa
hanya sekedar mengkritik, padahal kritikan kita tanpa bukti dan alasan yang
kuat, itu merupakan miniatur dari fitnah. Kita menggap biasa saja dengan
pengeluaran belanja kita, padahal jika dipikir kembali apa yang telah kita beli
bukanlah barang-barang primer, bukankah itu bagian dari kemubadziran? Astaghfirullahal
‘adhim…
Keempat, Ma’asyiral Muslimin…
Allah swt akan selalu membuka pintu yang
lebar (menerima) bagi mereka yang melakukan pertaubatan insaf dari kesalahan.
Tidak perlu hawatir mengenai dosa-dosa jikalau seseorang telah bertaubat
pastilah Allah akan menerima taubat itu. Sebuah hadits qudsi menjelaskan kepada
kita gambaran betapa Allah swt adalah Tuhan yang Maha-Maha Pemurah dan Penerima
taubat hamba-Nya:
مكتوب
حول العرش قبل أن تخلق الدنيا بأربعة الاف عام وانى لغفار لمن تاب وأمن وعمل صالحا
ثم اهتدى
(Maktubun haulal ‘arsyi qabla an takhluqod
dunya biarba’ati alafi ‘aamin wa inni la ghaffarrun liman taba wa amana wa
amila shaliha stummah tada)
Telah tertulis di sekitar ‘arasy
(terhitung) 4000 tahun sebelum dunia tercipta bahwa seseungguhnya Aku ini
adalah Pengampun orang yang bertaubat dan beriman lagi beramal shaleh, dan
Akupun memberi petunjuk.
Memang bagi sebagian orang merasa bersalah
itu mudah, tetapi bertekad untuk tidak mengulanginya kembali dan memang tidak
mengulanginya lagi adalah sebuah kesulitan tersendiri. oleh karena itulah
seringkali orang ‘alim berdo’a kepada Allah swt agar diberikan kesadaran untuk
melakukan pertaubatan. Karena kemampuan manusia untuk bertaubat datangnya hanya
dari Allah swt. Bukankah ampunan-Mu jauh lebih luas dari kesalahan Kami.
Kelima, Allah swt siapkan
imbalan spesial bagi mereka yang bersedekah. Imbalan itu sungguh spesial
apabila sedekah yang dilakukan seorang hamba itu semata karena Allah Ta’ala.
Baik imbalan di dunia maupun di akhirat. Dalam sebuah hadit diterangkan bahwa:
ما
من عبد تصدق بصدقة يبتغى بها وجه الله الا قال الله يوم القيامة عبدى رجوتنى فلن
احقرك حرمت جسدك على النار وادخل من أى أبواب الجنة شئت
(Ma min abdin tashoddaqo bishodaqotin
yabtaghi biha wajhallahi illa qolallahu yaumal qiyamati abdi rojautani falan
ahqiroka harramtu jasadaka ‘alan nai wadkhul min ayyi abwabil jannati syi’ta)
Tidak seorangpun yang bersedekah
semata karena Allah, kecuali di hari kiamat kelak Allah akan berkata “hambaku,
kau mengharapkan-Ku, Aku pun tidak akan membiarkanmu terbakar. Aku haramkan
jasadmu terbakar api neraka. Dan Aku persilahkan kau memilih pintu surga mana
yang kau inginkan.
Begitulah janji Allah tentang imbalan di
akhirat kelak, kepada mereka yang bersedekah. Sedangkan imbadal di dunia ini
sudahlah jelas, kita semua telah mengerti bahkan seolah menjadi semboyan bahwa
sedekah dapat menolak segala bala’ (kesialan). Assodaqatu tuhfi’ul bala’.
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah
Rahimakumullah
Demikianlah khutbah jum’ah kali ini semoga
membawa banyak manfaat kepada kita semua umumnya dan Khususnya pada diri khatib
sendiri.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا
ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ
وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ
عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا
اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ
اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ
وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ
اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ اَكْبَرْ
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar