Maju dan Bersih, No Salah Satunya
Senin, 07 Oktober 2013
INI salah satu upaya internal
untuk membuat BUMN bersih dari korupsi. Mungkin masih kurang sempurna. Mungkin
juga ada cara lain yang lebih baik. Tapi, belum ketemu.
Intinya,
pembersihan itu harus dimulai dari atas. Prinsip ini yang kami anut. Karena
itu, jajaran direksi yang harus bersih dulu. Direksi yang bersih akan
membersihkan level di bawahnya. Direksi yang tidak bersih tidak mungkin bisa
melakukan itu.
Upaya ini
kami sebut dengan “road map menuju BUMN bersih”. Cara ini mungkin dianggap
kurang radikal. Kurang dar-der-dor. Tapi, mengelola perusahaan memang harus
hati-hati. Pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan dengan cara menghancurkan
perusahaannya. Pemberantasan korupsi harus dilakukan, tapi perusahaan juga
harus tetap berkembang. Tetap naik omzetnya. Tetap naik labanya.
Kami
menggunakan istilah “road map” karena upaya ini memang dilakukan dengan tahap
tertentu, cara tertentu, dan target waktu tertentu. Dalam road map itu ada yang
disebut “bersih level satu”. Artinya, level satu (direksi) di sebuah BUMN-lah
yang didahulukan untuk dibuat bersih.
Tentu
selama ini sudah sangat banyak direksi BUMN yang bersih. Saya tahu siapa-siapa
mereka. Tapi, belum pernah diumumkan secara terbuka. Juga belum pernah diuji:
benarkah bersih?
Karena
itu, sejak 1 Oktober 2013 lalu kami membuka pendaftaran. Khusus untuk direksi.
Secara kolektif per BUMN. Tidak bisa tiap satu direktur mendaftar sendiri.
Artinya, satu board of director (BOD) harus sepakat bersih semua. Kalau ada
satu board of director yang merasa gagal bersih hanya oleh ulah salah satu di
antara mereka, maka mereka harus mengusulkan untuk diganti.
Saya
harapkan sejak 1 Oktober lalu hingga 30 Oktober nanti, masing-masing BOD
membuat kesepakatan internal: berani mendaftarkan diri sebagai BOD yang bersih
atau tidak. Yang merasa belum bersih benar, tapi bertekad untuk bersih, tetap
bisa mendaftar. Masih ada waktu tiga bulan untuk cuci-cuci diri.
Saya
ingin tahu pada 30 Oktober depan sudah berapa BUMN yang berani mendaftarkan
diri. Lalu mereka diberi kesempatan untuk berbenah-benah selama November dan
Desember. Mereka akan dinilai mulai 1 Januari 2014.
Yang akan
menilai mereka adalah pihak-pihak yang selama ini berhubungan dengan BUMN
tersebut: pemasok, vendor, konsumen, dan seterusnya. Merekalah yang mewakili
publik. Tentu yang tidak terkait dengan BUMN tersebut tidak diminta ikut
menilai. Asumsinya: mereka tidak tahu persis perilaku BUMN tersebut.
Biasanya
yang paling tahu sebuah BUMN itu masih kotor atau sudah bersih adalah pemasok
atau pengguna jasanya. Debitor sebuah bank, misalnya, akan tahu ini: dia perlu
menyogok atau tidak untuk mendapat kredit. Perlu memberikan hadiah atau tidak.
Saya bangga bahwa bank BUMN sudah sangat maju. Jangankan sogok atau hadiah.
Ditraktir makan oleh debitor pun mereka sudah tidak mau.
Penilaian
itu akan berlangsung tiga bulan (Januari-Maret 2014). Hasilnya akan diumumkan.
Bagaimana
dengan BOD yang tidak berani mendaftar sampai 30 Oktober nanti? Tidak apa-apa.
Mereka akan dikelompokkan dalam kelas khusus: mereka diberi road map menuju
BUMN bersih. Harus menjalankan itu. Bagi yang tidak mau masih ada pilihan:
mengundurkan diri dari jabatan direksi atau diberhentikan.
Setelah
program “bersih level satu” diselesaikan, berikutnya adalah “bersih level dua”.
Setiap BOD harus membuat road map. Ini untuk menciptakan pejabat tinggi satu
level di bawah direksinya yang juga bersih. Tentu ini hanya dilakukan BOD yang
sudah mendaftarkan diri. Yang belum mendaftar tentu tidak bisa. Bagaimana bisa
membuat road map untuk menciptakan level di bawah direksi bersih kalau
direksinya sendiri belum bersih?
Tentu
sebuah BOD harus menciptakan sistem agar pejabat satu level di bawah direksi
juga bersih. Termasuk sistem jenjang karir yang menganut merit. Tentu juga
harus berani mengganti pejabat level tersebut yang dinilai berpenyakit.
Pendaftaran
untuk BUMN yang level di bawah direksinya juga bersih baru dilakukan 1 Januari
2014 selama sebulan. Penilaian untuk level ini mulai dilakukan pada 1 April
2014.
Program
berikutnya adalah membuat “bersih level tiga”. Yakni, bagaimana agar seluruh
manajer di BUMN juga bersih. Dari pengalaman beberapa BUMN yang sudah bersih,
itu tidak sulit. Kalau level direksinya sudah bersih dan level satu tingkat di
bawah direksinya juga bersih, para manajer itu akan ikut dengan sendirinya.
Pendaftaran “bersih level tiga” dimulai 1 April 2014 dan akan dinilai pada 1
Juli 2014.
Sulitkah
mencari orang bersih? Tidak. Yang sulit adalah mencari orang bersih yang “tidak
sok bersih”. Kita perlu orang-orang bersih, tapi tidak sok bersih. Yang sok
bersih itu biasanya sikapnya kaku. Merasa bersih sendiri. Benar sendiri. Merasa
orang lain itu kotor. Orang yang demikian, meski bersih, sulit diangkat menjadi
pimpinan di perusahaan. Dia tidak bisa berada dalam satu tim kerja yang solid.
Padahal, kemajuan itu tidak bisa dibuat oleh satu orang. Harus satu tim.
Kita
perlu banyak orang bersih yang punya jiwa kepemimpinan. Yang punya antusiasme.
Kita pengin maju dan bersih. Bersih dan maju. Bukan hanya salah satunya. (*)
Dahlan
Iskan, Menteri BUMN
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar