Asketisme para Tokoh NU
NU menjadi organisasi yang besar dalam waktu
cepat, sejak didirikan tahun 1926, maka tahun 1935 sudah berdiri cabang di
berbagai daerah baik di Sumatera maupun Kalimantan. Karena itu pada tahun 1935
sudah bisa menyelenggarakan Muktamar NU di tanah Borneo itu.
Pada waktu itu jarak antara Jawa dengan
Kalimantan masih cukup sulit ditempuh karena minimnya sarana transportasi,
hanya ada jalur laut itupun tidak setiap hari. Ketika menghadiri Muktamar
tersebut para pengurus PBNU seperti KH Mahfudz Shiddiq, KH Abdullah Ubaid dan
lain sebagainya, berangkat dari Surabaya ke Banjarmasin dengan kapal laut hanya
menjadi penumpang dek, seperti kaum kebanyakan.
Padahal sebagai penumpang dek tidurnya
bergelimpangan di lorong, mereka harus ngantri untuk mendapat ransum makanan
masing-masing itupun hanya berlauk ikan asin. Ada seorang santri yang bertanya;
kenapa kiai tidak naik kapal kelas satu yang nyaman, toh sebagai Pengurus Besar
bisa minta dispensasi pada pemerintah.” Apa gunanya tidur di kamar bersama
Belanda yang angkuh dan sombong, tetapi harus berpisah dengan bangsa sendiri,
yang penuh keramahan, kejujuran dan kesederhanaan.” kata Kiai Abdullah.“Dengan
hidup sederhana kita bisa mandiri, dengan kemandirian itulah kita bisa
menyebarkan NU sesuai dengan rencana kita sendiri, tanpa campur tangan Belanda.
Mereka selalu berharap kita tergantung kepadanya, tetapi kita menghindar. Ini
dicontohkan Kiai Hasyim dan yang lain-lain”.
Bahkan dalam Muktamar di Menes beberapa
pengurus NU beserta santrinya pergi ke tenmpat Muktamar dengan mengendarai
sepeda motor sendiri. Dalam melakukan tugasnya para pengurus PBNU di kantor
pusat Surabaya ketika berkunjung ka Batavia hanya menumpang kereta kelas dua
bahkan kelas tiga. Itupin sering tidak kebagian tempat kursi sehingga hanya
duduk di bordes, yang panas dan bising bersama para pedagang dan petani.
Militansi dan kesederhanaan melekat dalam pribadi para aktivis NU saat itu,
menjadikan NU sangat maju. NU menjadi rujukan dan panutan bagi umat Islam. []
(Abdul Mun’im DZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar