Mereka yang Menentang
Dakwah Muhammad
Judul
buku : Para Penentang Muhammad SAW
Penulis
: Misran dan Armansyah
Penerbit
: Safina
Cetakan
: I, Februari 2018
Tebal
: 334 Halaman
ISBN
: 978-602-5453-22-9
Peresensi
: A Muchlishon Rochmat
Menjadi orang baik
(shalih) itu mudah, tapi menjadi orang yang memperbaiki (muslih) itu sulit.
Mengapa? Karena orang yang melakukan perbaikan, apapun itu, pasti akan banyak
yang memusuhinya.
Begitu pun yang
dialami Nabi Muhammad saw. Sebelum usianya menginjak kepala empat, Muhammad
adalah orang baik akhlaknya, luhur budi pekertinya, dan elok perangainya.
Masyarakat Mekkah pada saat itu berbuat baik kepada Muhammad. Tidak ada yang
membenci anak Abdullah ini. Semuanya sayang kepada Muhammad karena
keshalihannya.
Akan tetapi, kondisi
seperti itu berubah manakala Muhammad diangkat menjadi seorang nabi dan rasul.
Muhammad mulai memperbaiki tatanan masyarakatnya, terutama dalam hal akidah dan
akhlak. Ia menyeru kepada seluruh penduduk Makkah untuk meninggalkan agama
nenek moyangnya dan memeluk Islam. Caranya dengan mengucapkan dua kalimat
syahadat.
Muhammad juga mulai
memperbaiki akhlak masyarakatnya. Bangsa Arab dikenal dengan masyarakat
Jahiliyyah. Sebutan itu bukan karena kebodohan mereka dalam hal ilmu
pengetahuan, namun karena kebobrokan akhlak mereka. Iya, masyarakat Arab pada
saat itu memiliki akhlak yang bejat. Mereka membunuh bayi perempuan,
memperlakukan mena perempuan dan budak secara tidak manusiawi, dan masih banyak
lagi.
Muhammad yang dulu
–saat menjadi orang baik- tidak punya musuh, mendadak memiliki banyak musuh
setelah ia ‘mendeklarasikan diri' menjadi orang yang memperbaiki (muslih).
Muhammad mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru Makkah. Tidak sedikit yang
menerima seruannya, namun banyak pula yang menentang dakwahnya.
Mereka yang menentang
Muhammad datang dari berbagai macam suku, termasuk dari suku yang sama dengan
Muhammad, suku Quraish dan bani Hasyim. Abu Lahab misalnya yang merupakan paman
dari Muhammad sendiri.
Mereka yang menentang
dan hendak mencelakakan Muhammad memiliki berbagai macam motif. Ada yang
motifnya balas dendam (Zainab binti al-Harits), kekuasaan (Abu Lahab), harga
diri dan kehormatan (al-Walid bin al-Mughirah), kedudukan sosial dan ekonomi
(Umayyah bin Khalaf al-Jumahi), dan lainnya.
Buku Para Penentang
Muhammad saw. ini merupakan ‘ensiklopedia mini’ yang membahas tentang mereka
yang menentang dakwah Muhammad. Di buku ini, ada 23 penentang Muhammad yang
dibahas dengan cukup rinci Mulai dari nasabnya, kehidupannya, motif memusuhi
Muhammad, berbagai macam upaya untuk mencelakakan Muhammad, dan cerita akhir
hidupnya.
Bisa dibilang buku
ini adalah satu-satunya yang membahas tentang para penentang dakwah Muhammad
dengan cukup detail. Meski tidak membahas semua penentang nabi –yang jumlahnya
pasti dari 23 orang yang dibahas dalam buku ini, buku ini patut diapresiasi
karena telah mengulas sekelumit cerita tentang kisah para penentang Muhammad.
Sebagaimana yang dikatakan penulis buku, para penentang Muhammad adalah pengisi
sejarah dari sisi yang lain. Kehadiran mereka memudahkan manusia untuk
membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Ada hikmah tersendiri karena sejarah
dakwah Islam akan terasa ‘hambar’ tanpa adanya mereka, para penentang
Muhammad.
Namun demikian,
mereka yang ada di buku ini bukan untuk ditiru, melainkan dijadikan pelajaran
(ibrah) bahwa siapapun yang menantang kebenaran Islam maka akan
celaka.
Terlepas dari itu
semua, buku ini mudah dipahami dan terasa mengalir karena ceritanya runtut dan
bahasa yang digunakan tidak ndakik-ndakik. []

Tidak ada komentar:
Posting Komentar