Tangisan Umar bin
Khattab
Amirul Mukminin Umar
bin Khattab dikenal sebagai sahabat yang memiliki watak yang keras, tegas, dan
lugas. Ia juga memiliki pendirian yang sangat teguh dan tidak segan-segan
‘menghunus pedang’ manakala ada orang yang menyakiti Nabi Muhammad dan
menghalang-halangi dakwah Islam. Makanya, ia menjadi sahabat yang paling
ditakuti oleh musuh-musuh Islam.
Di balik perangainya
yang begitu ‘keras’, Umar bin Khattab ternyata memiliki hati yang lembut dan
mudah tersentuh. Bahkan, ada sebuah peristiwa berhasil membuat Umar bin Khattab
menangis dengan suara yang sangat kencang.
Salah satunya adalah
cerita yang diriwayatkan Ubaidillah bin Umar sebagaimana yang tertera dalam
buku Tertawa Bersama Al-Qur’an, Menangis Bersama Al-Qur’an. Diceritakan, suatu
hari Umar bin Khattab menjadi imam salat Subuh. Setelah membaca Surat Fatihah,
Umar membaca Surat Yusuf. Ketika sampai pada ayat ke-84, Umar bin Khattab
menangis keras hingga jamaah yang berada di barisan paling belakang
mendengarnya. Umar pun tak kuasa untuk melanjutkan bacaannya.
Dan Yaqub berpaling
dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: “Aduhai duka citaku terhadap
Yusuf", dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah
seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya). (QS. Yusuf: 84)
Riwayat lain
menyebutkan bahwa ‘Singa Padang Pasir’ menangis tersedu-sedu saat sampai pada
Surat Yusuf ayat ke-86. Yaqub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku
mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang
kamu tiada mengetahuinya.”
Tidak lain, Umar bin
Khattab menangis karena sangat menghayati makna Al-Qur’an. Dalam hal ini, Umar
begitu meresapi kisah sedih Nabi Yusuf dan keluarganya hingga ia tak kuasa
membendung air mata. []
(A Muchlishon
Rochmat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar