KHOTBAH JUM'AT
Pentingnya Memperhatikan Bulan Sya'ban
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لله، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ فَضَّلَنَا بِلِقَاءِ شَهْرِ شَعْبَانَ، هَذَا شَهْرٌ يُمْكِنُ فِيْهِ اَنْ نَسْتَعْمِلَهُ لِنَيْلِ الْبَرَكَاتِ وَالرِّضْوَانْ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِىْ اَنْزَلَهُ اللهُ اِلَيْهِ بِجَمِيْعِ اَنْوَاعِ الدَّلِيْلِ وَالْبُرْهَانِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ نَالُوْا الْبَرَكَاتِ وَالْعِرْفَانْ. اَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللهِ، اُوْصِيْنِىْ نَفْسِيْ وَاِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَالْعَصْرِ، إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ، إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Hadirin jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Saya berwasiat untuk diri saya sendiri dan
anda para hadirin semua untuk meningkatkan takwa kita kepada Allah
subhanahu wa ta'alâ dengan selalu mengikuti perintah dan menjauhi
larangan-larangan-Nya.
Hadirin,
Pada hari ini, atas izin Allah kita mendapati
bulan Sya'ban. Satu bulan yang jatuh antara Rajab dan Ramadhan. Bulan Sya'ban
merupakan di antara bulan yang disebut khusus dalam doa Rasulullah sebagaimana
diriwayatkan dari Anas bin Malik:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ، وَشَعْبَانَ، وَبِلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: "Ya Allah, semoga Engkau beri
keberkahan kepada kami dalam bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan".
Pada bulan kemarin, kita sudah melewati bulan
Rajab, bulan bercocok tanam, sekarang pada bulan Sya'ban ini adalah bulan
merawat, menyirami tanaman sedangkan bulan Ramadhan besok adalah bulan memanen.
Bagaimana kita bisa memanen dengan melakukan banyak ibadah-ibadah jika tidak
kita mulai sejak kemarin dan kita rawat pada bulan Sya'ban sekarang ini.
Imam Dzun Nun al-Mishri mengatakan,
رَجَبٌ شَهْرُ الزَّرْعِ. وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ. وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ. وَكُلٌّ يَحْصُدُ مَا زَرَعَ. فَمَنْ ضَيَّعَ الزِّرَاعَةَ نَدِمَ
يَوْمَ الْحَصَادِ
Artinya: “Rajab adalah bulan menanam, Sya'ban
bulan menyiram, dan Ramadhan bulan memanen. Setiap orang akan memanen atas apa
yang ia tanam. Barangsiapa yang menyia-nyiakan tanaman akan merugi di waktu
panen."
Pada umumnya, orang akan bersungguh-sungguh
memperhatikan bulan Rajab. Pantas saja, ia satu dari empat bulan mulia.
Ramadhan merupakan raja di antara bulan-bulan yang lain. Dengan begitu, banyak
orang yang menjadi bermalas-malasan di bulan Sya'ban. Padahal ini kurang
tepat.
Barangsiapa bermalas-malasan di bulan Sya'ban
ini, berarti ia tidak menyirami tanaman yang telah ditanam pada bulan Rajab
kemarin. Ini bisa berakibat ibadah di bulan Ramadhan mendatang menjadi kurang
bergairah, sebab tidak dirawat dengan baik.
Di antara hal penting yang kurang baik
dilupakan di bulan Sya'ban adalah berpuasa. Dalam satu riwayat Hadits dari
Sayyidah Aisyah, istri Rasulullah pernah bercerita:
لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Artinya: "Nabi Muhammad tidak pernah
melakukan puasa bulanan (selain Ramadhan) lebih banyak dari pada bulan Sya'ban.
Sesungguhnya beliau puasa sebulan penuh. (Muttafaq alaih).
Pada riwayat lain, dalam Sunan an-Nasa'i,
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah ditanya Usamah bin Zaid berikut
ini:
يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Wahai Rasul, saya tidak pernah
melihat anda berpuasa di antara bulan-bulan sebagaimana anda melakukan puasa
pada bulan Sya'ban. Kemudian Rasulullah menjawab, 'Sya'ban itu merupakan bulan
yang dilupakan banyak manusia antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan itu,
amal-amal dilaporkan kepada Allah Tuhan semesta alam. Aku suka jika amalku
dilaporkan sedang aku dalam keadaan berpuasa'."
Hadirin hafidhakumullah,
Kita tidak patut untuk takut sebelum terjun
ke medan perang. Maksudnya, setan sering membisiki kita dengan hal yang
menakutkan. "Jangan puasa di bulan Sya'ban, kamu tidak akan kuat. Masak
akan puasa dua bulan penuh secara berturut-turut. Ini berat." Hal tersebut
merupakan godaan untuk mengendorkan niat kita. Selama niat kita bulat karena Allah
dengan disertai tawakkal. Mantapkan hati kita!. Insyaallah akan dapat
kita jalani dengan baik.
Ketakutan jenis ini mirip dengan apa yang
dikhawatirkan oleh Nabi Musa bersama Nabi Harun. Ketika keduanya diperintah
oleh Allah supaya mendatangi Fir'aun, keduanya berkata:
إِنَّنَا نَخَافُ أَنْ يَفْرُطَ عَلَيْنَا أَوْ أَنْ يَطْغَى
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir
bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas'.
Kemudian Allah menjawab:
قَالَ لَا تَخَافَا إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَى
“Allah berfirman, 'Janganlah kamu berdua
khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan
melihat'." (QS Thaha: 45-46)
Hadirin,
Dalam hadits tersebut, Rasulullah
menjelaskan, Rajab merupakan bulan yang dilupakan banyak manusia.
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ
Sehingga kita tidak boleh lupa sebagaimana
orang lain melupakannya. Di antaranya dengan bangun di sepertiga malam yang
akhir. Di saat orang-orang terlelap tidur, lupa kepada Allah, kita perlu
mendekatkan diri kepada Allah, mengetuk pintu rahmatnya, merendahkan hati
di hadapan Allah, meminta petunjuk kepada Allah di tengah orang-orang yang
tersesat serta rangkaian doa-doa lain.
Selain itu, dalam rangka mengisi Sya'ban
kita, di saat tetangga kita asyik menonton televisi di waktu mustajabah antara
maghrib dan isya', kita tidak boleh ikut lupa di waktu penting ini. Kita harus
mengisinya dengan ibadah-ibadah, membaca Al-Qur'an, mengajari keluarga, dan
sebagainya.
بَارَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِىْ وَاِيَّاكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، اِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَنِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ. وَقُلْ رَّبِ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا امَّا بَعْدُ : فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar