Kamis, 23 Oktober 2014

Delapan Tahun Lebih Tragedi Lumpur Lapindo, Bagaimana Kabarnya?



Sejak pertama kali menyembur dari dalam perut bumi, 29 Mei 2006, lumpur panas yang timbul dari lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. ini menyisahkan begitu banyak cerita hingga detik ini. Berlokasi di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo - Jawa Timur, lumpur panas ini sudah meluluhlantakkan berbagai sendi kehidupan masyarakat di sekitarnya, tidak hanya di Kecamatan Porong, tapi sudah menjalar sampai Kecamatan Jabon dan Kecamatan Tanggulangin.

Semburan yang telah melebar dan menenggelamkan lebih dari 10 Desa ini berada di sekitar koordinat -7.526649,112.71109. Entah kesabaran level berapa lagi yang dibutuhkan oleh warga sekitar dalam menghadapi musibah seperti ini. Tanah kelahiran, tanah tumpah darah, rumah kakek nenek, rumah pakde bude, rumah paklik bulik, rumah teman sepermainan, kuburan para leluhur, sekolah, masjid, pasar, dan semuanya telah tenggelam di dalam dasar kepekatan lumpur panas.

Apakah anda melihat suasana ini mirip sebuah pantai di pesisir laut selatan?

 

Tidak, dia ternyata adalah tepian lumpur panas lapindo... Dalam peringatan 8 tahun semburannya, berjajar sekitar 100 patung-patung penuh berbagai makna.


Yang di sisi Barat Daya, di belakang sana berdiri dengan kekarnya, Gunung Arjuna kah?


Lumpur panas yang menenggelamkan semuanya.


Dengan pipa-pipa besar dan panjang yang masih terisa di sana.


Beberapa di antaranya terlihat mulai mengering.


Dan di belakang Mas Dimas, ada yang sudah lebih sangat kering dan keras, sementara di dalamnya terpendam jejak-jejak kehidupan.


Apalagi curahan hatimu yang ingin kau sampaikan?


Apalagi isi hatimu yang ingin kau teriakkan?


Singkat kata, "Negara Harus Hadir..." Jangan tinggalkan mereka dalam kesendirian dan kesunyian.


Ya, mudah-mudahan Monumen Tragedi Lumpur Lapindo ini bisa mengingatkan... "Lumpur Lapindo Telah Mengubur Kampung Kami... Lapindo Hanya Mengobral Janji Palsu... Negara Abai Memulihkan Kehidupan Kami... Suara Kami Tak Pernah Padam... Agar Bangsa Ini Tidak Lupa..."


ANANTO PRATIKNO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar