Al-Ta'lim Al-Muta'allim (20)
Ontologi Alam Barzakh
Oleh: Nasaruddin Umar
Alam barzakh biasa juga disebut alam kubur. Barzakh secara harfiah berarti perbatasan. Disebut alam bazakh karena menjadi perantara antara dua alam, yaitu alam syahadah dan alam gaib. Meskipun alam barzakh sudah masuk lingkup alam gaib namun masih dekat dengan alam syahadah. Tidak heran jika cerita-cerita masyarakat tentang kejadian di Alam Barzakh sering terdengar. Dalam hadis pun juga banyak riwayat menceritakan pemandangan Alam Barzakh dapat diakses melalui mimpi atau pandangan mukasyafah. Ontologi Alam Barzakh ialah dunia kehidupan anak manusia yang dikumpulkan ke dalam wilayah atau benua lain supaya mereka tidak terkontaminasi kehidupan-kehidupan dunia sahadah.
Dalam hadis Nabi disebutkan ada sejumlah binatang yang mampu mendengarkan jeritan orang-orang yang sedang disiksa di alam kubur. Suatu ketika Nabi pernah mampir di sebuah pemakaman lantaran terusik dengan suara isak tangis oaring-orang yang ada di makam baru itu. Para sahabat menanyakan kenapa berhenti di makam ini? Dijawab oleh Rasulullah Saw bahwa kedua makam ini disiksa penghuninya lantaran perbuatannya di dunia. Yang satu ketika ia buang air ia tidak mengindahkan tatakrama pembersihan najis menurut syari'ah. Sedangkan yang satunya disiksa lantaran di masa hidupnya sering menjadi kekuatan provokator. Lalu Rasulullah mengambil setangkai pohon sebagian lama mengartikannya memetik beberapa pohon korma. Kata Rasulullah Saw, selama daun ini masih segar di atasnya maka sepanjang itu anak-anak apak diperdebatkan di sini melainkan disterilkan dulu.
Para sahabat Nabi baru sadar bahwa telinga Rasulullah Saw., begitu sensitifnya sehingga masih dapat mendengarkan orang-orang yang disiksa di alam barzakh. Di dalam Al-Quran juga disebutkan sejumlah orang yang sudah dinyatakan wafat lalu hidup kembali atas izin Allah Swt, seperti orang kaya yang dibunuh oleh keponakannya sendiri sebagaimana dikisahkan dalam Q.S. al-Baqarah. Nabi Isa juga pernah menghidupkan orang mati atas izin Allah Swt. Kesemuanya ini meyakinkan kita bahwa alam barzakh itu betul-betul ada dan relatif masih dekat dengan alam fana, alam yang kita tempati sekarang.
Sebagai bagian dari alam gaib, maka sudah barang tentu alamnya berbeda dengan alam kita. Alam Barzakh sering dilukiskan sebagai tempat transit calon penghuni neraka atau surga. Masih panjang proses berikutnya yang harus dijalani sendiri oleh setiap pribadi muslim. Pendekatan yang dilakukan untuk memahami lebih mendalam tentang Alam Barzakh tentu saja bukan dengan pendekatan ilmiah murni sebagaimana halnya mendalami ontology alam syahadah. Kumpulan beberapa ayat dan hadis serta pengalaman para sahabat yang berhubungan dengan Alam Barzakh ini mau semua melihat orangnya seperti apa. Kisah dan pengalaman orang-orang yang ada di alam barzakh kiranya cukup menjadi pelajaran penting bagi kita bahwa kehidupan sesudah mati betul-betul terjadi. Apa yang dialami di sana sangat ditentukan oleh apa yang kita amalkan ketika hidup di dunia ini. Mari kita terus mengontrol diri kita di dalam menjalankan sisa-sisa kehidupan yang dipinjamkan Tuhan. Semoga kita kelak meraih husnul khatimah, mengakhiri hidup dengan kebaikan. Wallahu A'lam. []
DETIK, 09 Juli 2020
Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA | Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar