10 Alasan Pentingnya
Memperingati Maulid Nabi (2)
Alasan ketiga mengapa harus memperingati hari
maulid adalah bahwa Rasulullah saw sendiri mementingkan berpuasa pada hari
tersebut. Yaitu setiap hari senin seperti yang diriwayatkan oleh Abi Qatadah
dalam Imam Muslim;
عَنْ
اَبِيْ قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ اْلِاثْنَيْنِ ؟ فَقاَلَ ذَلِكَ يَوْمٌ
وُلِدْتُ فِيْهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ اَوْ اٌنْزلَ عَلَيَّ فِيْهِ
Dari Abu Qotadah r.a, sesungguhnya
Rosulululloh SAW ditanya tentang puasa Senin. Maka beliau menjawab : "Hari
Senin adalah hari lahirku, hari aku mulai diutus atau hari mulai diturunkannya
wahyu". (HR Muslim)
Sabda ‘yauma wulidtu fihi (itu adalah hari
aku dilahirkan)’ adalah kalimat yang menekankan betapa hari tersebut sangatlah
berharga bagi Rasulullah saw. sehingga beliau berpuasa di hari itu. Meskipun
tidak ada perintah langsung dari Rasulullah mengenai penghormatan tersebut,
tetapi bagi umat yang tahu diri tentunya hadits tersebut telah cukup menjadi
tanda.
Alasan keempat adalah bahwa Rasulullah saw
sangat mementingkan nilai kesejarahan sebuah kejadian. Sebagaimana beliau
sadari bahwa waktu tidak mungkin kembali lagi. Manusia hanya bisa mengingat
momentum tersebut dan menjadikannya sebagai ‘ibroh’ pelajaran di masa kini dan
masa depan.
Oleh karena itulah Rasulullah saw
menganjurkan umatnya untuk berpuasa di hari 10 bulan Muharram (asyuro’) untuk
memeringati kemenangan Nabi Musa as ata raja Fir’aun. Demikian tersebut dalam
sebuah hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas radiyallahu ‘anhu dalam
Shahih Bukhari No 1900,
قَدِمَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِيْنَةَ فَرَأَى اليَهُوْدَ
تَصُوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاء فَقَالَ:ماَ هَذَا؟ قَالُوْا هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ
هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللهُ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ
مُوْسَى. قَالَ: فَأَناَ أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ. فَصَامَهُ وَأَمَرَ
بِصِيَامِهِ
“Tatkala Nabi Shallallahu’alaihi wasallam
datang ke Madinah beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari
‘Asyura. Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam bertanya, “Hari apa ini?”.
Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan
Bani Israil dari musuhnya, maka Musa ‘alaihissalam berpuasa pada hari ini. Nabi
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari
kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan
ummatnya untuk melakukannya”. [HR Al Bukhari]
Kesadaran Rasulullah saw atas pentingnya
nilai sejarah haruslah kita teladani. Diantara bukti peneladanan tersebut
dengan mengadakan peringatan maulid nabi. Karena yang demikian itu sungguh akan
mengingatkan kita pada terbitnya ‘cahaya’ yang menginari jagad raya. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar