Salah seorang sahabat, Anal bin Malik, menilai kalau Nabi Muhammad adalah orang paling dermawan (ajwadun nas). Penilaian itu tentu tidak salah dan tidak berlebihan jika melihat beberapa kisah Nabi Muhammad yang memberikan hartanya kepada mereka yang membutuhkan atau meminta. Di samping itu, Nabi Muhammad juga tidak pernah menimbun harta kekayaan untuk dirinya atau keluarganya. Semuanya diberikan kepada mereka yang kekurangan.
Nabi Muhammad berlaku dermawan kepada siapapun. Tidak hanya kepada laki-laki dan perempuan saja, namun juga kepada anak-anak juga. Beliau juga tidak segan-segan memberikan barang yang dimilikinya atau dikenakannya jika ada seseorang yang memintanya, meski pada saat itu beliau sendiri juga tengah membutuhkannya.
Terkait hal itu, ada sebuah kisah menarik sebagaimana yang terekam dalam buku Akhlak Rasul Menurut Al-Bukhari dan Muslim (Abdul Mun’im al-Hasyimi, 2018). Dikisahkan, suatu ketika ada seorang anak kecil mendatangi Nabi Muhammad. Sesuai dengan perintah ibunya, anak kecil tersebut kemudian mengutarakan maksudnya, yaitu meminta baju kepada Nabi Muhammad.
“Sesungguhnya ibuku meminta pakaian darimu,” kata anak kecil itu. Nabi Muhammad tidak langsung memberinya. Beliau meminta anak kecil itu untuk datang lagi pada waktu siang hari. Setelah mendapat jawaban seperti itu, anak kecil itu balik kepada ibunya. Ia menceritakan bahwa Nabi Muhammad akan memberinya baju siang nanti.
Namun ibu anak kecil itu ‘tidak terima’ dengan jawaban yang ada. Ia kemudian meminta anaknya untuk kembali menemui Nabi Muhammad dan meminta baju yang saat itu sedang dikenakannya. Nabi Muhammad kemudian masuk ke dalam rumah, melepaskan baju yang dikenakannya, dan langsung memberikannya kepada anak kecil itu. Padahal saat itu, adzan sudah dikumandangkan. Para sahabat menunggu kedatangan Nabi Muhammad untuk mengimami shalat, namun beliau tidak kunjung tiba di masjid karena masih berbenah setelah bajunya diberikan kepada anak kecil tersebut.
Kisah lain menyebutkan bahwa suatu ketika seorang sahabat menghadiahi Nabi Muhammad selembar baju. Nabi Muhammad menerimanya karena pada saat itu beliau sedang membutuhkannya. Namun tiba-tiba seorang sahabat yang berada di samping Nabi Muhammad memintanya, setelah memuji baju tersebut begitu indah. Tanpa berat hati, Nabi Muhammad langsung memberikan baju tersebut kepada sahabat yang memintanya.
“Tidakkah kamu tahu Rasulullah sedang memerlukan baju itu, dan beliau tidak mau menolak permintaan orang yang meminta kepadanya!” kata para sahabat lainnya memarahi sahabat yang meminta baju tersebut usai Nabi Muhammad pergi.
Sikap dermawan sudah sangat melekat pada diri Nabi Muhammad. Beliau akan langsung memberikan apa yang baru saja didapatnya kepada mereka yang meminta atau membutuhkannya. Jika ada orang yang minta-minta kepada Nabi Muhammad –sementara beliau sedang tidak punya uang- maka beliau akan hutang kepada sahabatnya untuk kemudian uangnya diberikan kepada orang yang meminta tersebut. Ketika Nabi Muhammad sudah ada uang, maka hutang tersebut akan dilunasinya.
Begitulah sikap dermawan Nabi Muhammad. Saking dermawannya, beliau tidak pernah menolak orang yang meminta kepadanya meski dirinya sedang membutuhkan atau tidak memiliki uang untuk diberikan sekalipun. []
(A Muchlishon Rochmat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar