Makna dan Hikmah Shalat
Shalat secara bahasa bermakna doa. Pemaknaan
semacam ini dapat kita simak pada ayat Q.S. At-Taubah (9:103):
وَصَلِّ
عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa
kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.”
Adapun secara istilah, Syekh Muhammad bin
Qasim al-Gharabili (w. 918H) dalam kitab Fathul Qarib (Surabaya: Harisma,
2005), hal. 11 menyebutkan:
وشرعا
- كما قال الرافعي: أقوالٌ وأفعال مُفتَتحَةٌ بالتكبير، مختتمةٌ بالتسليم بشَرائطَ
مخصوصةٍ
“Dan secara (istilah) syara’–sebagaimana yang
dikatakan oleh Imam Ar-Rofi’i, (shalat ialah) rangkaian ucapan dan perbuatan
yang diawali dengan takbir, diakhiri dengan salam, beserta syarat-syarat yang
telah ditentukan”.
Dari dua pemaknaan tersebut kita bisa
menemukan titik temu yakni di dalam shalat yang kita kenal, memang terdapat
banyak sekali terkandung doa.
Ada banyak sekali hikmah yang terkandung di
dalam shalat, diantaranya seperti yang dirangkum oleh Mustafa al-Khin dan
Musthafa al-Bagha, dalam Al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhabi Imam al-Syafi’i
(Surabaya: Al-Fithrah, 2000), Juz I, hal. 98:
1. Dalam shalat, ada sujud; sebuah posisi di
mana kita merendahkan diri hingga mencium tanah. Ini merupakan pengingat bagi
kita akan kerendahan kita di hadapan Allah Sang Pencipta, karena sesungguhnya
di hadapan Allah, kita hanyalah hamba yang mutlak sepenuhnya milik Allah.
2. Menyadarkan kita bahwa pada hakikatnya
tiada yang mampu memberikan pertolongan pada kita selain Allah.
3. Shalat dilakukan sehari semalam sebanyak 5
kali. Ini berarti ada 5 kali dalam sehari semalam kita bisa bertobat, kembali
kepada Allah, karena memang pada dasarnya dalam sehari semalam, tidaklah
mungkin kita terluput dari dosa, baik disengaja ataupun tidak.
4. Memperkuat akidah dan keimanan kita pada
Allah SWT, karena sesungguhnya sehari-hari godaan kenikmatan duniawi dan godaan
setan senantiasa mengganggu akidah kita hingga kita lupa akan keberadaan Sang
Khaliq yang Maha Mengawasi. Dengan melakukan ibadah shalat, kita kembali
mempertebal keyakinan dan keimanan kita, sebagaimana tumbuhan kering yang segar
kembali sesudah diguyur hujan.
Demikian pemaparan tentang makna dan hikmah
shalat yang kami sarikan dari berbagai sumber, semoga dapat memberikan manfaat
bagi kita semua. Wallahu a’lam bi shawab. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar