Posisi Jari-Jemari Ketika
Shalat
Jarang orang berpikir mengenai fungsi
jari-jari tangannya. Seolah dibiarkan bergerak begitu saja. Padahal kita dapat
memanfaatkannya sebagai pendulang pahala, jika mengetahui tata caranya. Karena
banyak laku ibadah yang sepele, jika diniati sebagai sebuah kesunnatan akan
mendatangkan pahala. Termasuk didalamnya adalah mengenai letak jari-jari dalam
shalat.
Jangan biarka jari-jari tangan kita bergerak
demikian saja dalam shalat. kadang renggang dan kadang rapat. Karena ada tata
cara dan waktu khusus untuk merenggangkan atau merapatkan jari-jari dalam
shalat.
Disunnahkan merenggangkan (sekadarnya)
jari-jari tangan dalam shalat ketika mengangkat tangan untuk takbiratul ihram,
ruku’, bangun dari ruku’ (I’tidal), dan berdiri dari tahiyat awal. Demikian
pula sunnah hukumnya merenggangkan jari-jari ketika rukuk. Artinya jari-jari
direnggangkan ketika menekan lutut.
Berbeda halnya ketika dalam keadaan sujud.
Hendaknya posisi jari-jari rapat dan mengarah kiblat. Tepatnya ketika jari-jari
tangan kita menempel pada alas tempat shalat. Demikian pula ketika duduk di
antara dua sujud, sebaiknya jari-jari tetap rapat di atas kedua lipatan kaki.
Adapun ketika tahiyat, maka jari-jari tangan
kiri tetap rapat mengarah ke kiblat, dan jari-jari tangan kanan menggenggam
sambil mendirikan jari telunjuk mengarah ke kiblat.
Demikianlah sedikit informasi tentang posisi
jari-jemari tangan dalam shalat sebagaimana diterangkan Syaikh Nawawi
al-Bantani dalam Nihayatuz Zain. (Ulil H)
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar