Tsuwaibah merupakan salah seorang budak perempuan Abu Lahab bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw. Tsuwaibah memiliki peran yang ‘cukup strategis’ ketika Nabi Muhammad saw. baru saja dilahirkan. Dia lah orang yang pertama kali memberikan kabar tentang kelahiran Nabi Muhammad saw. kepada Abdul Muthalib –dimana kakek Nabi itu tengah thawaf di Ka’bah pada saat itu. Dia juga yang mengabari Abu Lahab mengenai kelahiran Nabi Muhammad saw. Abu Lahab kemudian memerdekakan Tsuwaibah karena gembira keponakannya baru saja lahir.
Tidak hanya itu, mengutip buku Sirah Nabawiyah (Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury, 2012) Tsuwaibah adalah wanita pertama –setelah Sayyidah Aminah- yang menyusui Nabi Muhammad saw. Sebelumnya, Tsuwaibah juga pernah menyusui Hamzah bin Abdul Muthallib –paman Nabi- dan Abu Salamah bin Abdul Asad Al-Makhzumi.
Memang, masyarakat Arab memiliki tradisi untuk menyusukan anak-anaknya kepada wanita lain, terutama kepada mereka yang tinggal di desa. Tujuannya adalah untuk menjauhkan anak dari penyakit yang ada di kota. Juga agar anak memiliki fisik dan jiwa yang kuat, serta fasih dalam berbahasa.
Disebutkan buku Muhammad Rahmat bagi Wanita (Samiyah Menisi, 2016), Tsuwaibah menyusui Nabi Muhammad saw. selama beberapa hari setelah kelahirannya –menurut satu riwayat selama seminggu. Baru setelah itu, Nabi Muhammad saw. disusui Halimah as-Sa’diyah dan tinggal di desa Bani Sa’ad selama beberapa tahun.
Karena jasanya itu, Nabi Muhammad saw. tidak pernah melupakan Tsuwaibah. Nabi Muhammad saw. terus mencari dan menjalin hubungan baik dengan Tsuwaibah selama di Makkah. Begitupun Sayyidah Khadijah yang begitu menghormati Tsuwaibah. Bahkan, sebagaimana keterangan dalam buku Bilik-bilik Cinta Muhammad (Nizar Abazhah, 2018), Nabi Muhammad saw. mengirimkan segala kebutuhan Tsuwaibah, mulai dari makanan hingga pakaian, hingga ia wafat tahun ke-7 H.
Tsuwaibah hanya memiliki satu anak, yaitu Masruh. Pada saat Tsuwaibah meninggal, Nabi Muhammad saw. sedang berada di Khaibar. Setelah mendapatkan kabar wafatnya Tsuwaibah, Nabi Muhammad saw. menanyakan keadaan Masruh. “Apa saja yang dikerjakan anaknya, Masruh,” kata Nabi Muhammad saw. Namun ternyata, Masruh telah meninggal lebih dahulu. Sehingga ketika meninggal, Tsuwaibah tidak memiliki keluarga.
Demikian cara Nabi Muhammad saw. menghormati dan membalas orang yang berjasa dalam hidupnya. Beliau begitu menghormati, berlaku lemah lembuh, menjalin hubungan baik, dan bahkan memenuhi kebutuhannya selama hidupnya. Itu dilakukan Nabi Muhammad saw. karena Tsuwaibah pernah menyusuinya sewaktu kecil. []
(Muchlishon)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar