Memandang Nabi Muhammad Secara Rasional
Judul
: Sirah Nabawiyah
Penulis
: Dr. Ajid
Thohir
Penerbit
: Marja (Nuansa
Cendekia) Bandung
Tahun
: Cetakan Pertama 2014
Harga
: 79.000
Peresensi
: Syarif Yahya, pengurus Aswaja
Center PCNU Kabupaten Temanggung. Pengajar Pesantren Ridlo Allah Temanggung
Jawa Tengah
Studi tentang tokoh besar dunia selalu
menarik. Dan Nabi Muhammad Saw., merupakan sebuah kitab pencerahan yang tak
henti-henti menawarkan inspirasi dari berbagai sudut pandang. Sirah Nabawiyah
Karya Cendekiawan Nahdlatul Ulama asal Banten ini merupakan salah satu sumber
inspirasi hidup dengan cara yang baru, rasional, humanis dan objektif.
Dengan mengambil tema Kajian “Sirah Nabawiyah: Nabi Muhammad Saw. dalam Kajian Sosial-Humaniora” ini pengetahuan kita tentang sosok Nabi Muhammad Saw., tidak lagi bersifat mistik dan anti-sosial kemanusiaan. Paradigma studi ilmiah berbasis literatur kritis membuat Sirah Nabawiyah ini mampu merekan jejak Nabi Muhammad sebagai sosok humanis, pro-kerakyatan, dan bukan sekadar (seolah-oleh) “boneka-nya Tuhan”, melainkan aktor empiris yang nantinya bisa dipetik sebagai pelajaran berharga oleh kita semua.
Ajid Thohir, Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu dalam mengkaji Sirah Nabawiyah bukan sekadar untuk mengetahui peristiwa-peristiwa sejarah tentang kisah-kisah atau kasus-kasus menarik seputar kehidupan Nabi Muhammad saw, melainkan meliputi untuk tujuan yang lebih penting, yakni agar setiap Muslim mendapat pengetahuan hakiki akan Islam melalui nabinya secara utuh.
Bagaimana Islam tercermin dalam kehidupan nyata Nabi Muhammad saw. dan bagaimana pula Rasulullah saw. mempraktikkan dan mewujudkan wahyu ilahi. Oleh karenanya, seluruh perilaku Nabi Muhammad saw. dalam wujud sejarahnya yang terikat pada tiga pilar agama, yaitu iman, islam dan ihsan, menunjukkan secara keseluruhan akan prinsip, kaidah, dan hukum Islam.
Nabi Muhammad Saw., melalui bukan hanya seorang yang terkenal ramah di antara kaumnya, tetapi sebelum itu beliau adalah seorang rasul yang didukung oleh Allah dengan wahyu dari-Nya dan dengan itu dalam pergaulan sehari-hari senantiasa penuh dengan misi untuk kemanusiaan. Ia melayani sahabat, menghormati orang tua, dan berekonomi sebagaimana manusia pada umumnya. Ia punya rasa bahagia, terkadang sedih, ia punya rasa takut akan bahaya, tapi sekaligus pencerah untuk sebuah problematika masyarakat.
Sirah Nabawiyah ini memberikan gambaran tipe ideal (al-matsal al-a’lâ) menyangkut seluruh aspek kehidupan pribadi Rasulullah saw. secara jelas dan dengan itu kita bisa memetik banyak tsaqofah dan pengetahuan Islam yang benar, baik menyangkut akidah, ruhaniyah, hukum, ataupun akhlak. Sebab, tidak diragukan lagi bahwa kehidupan Rasulullah saw. merupakan gambaran konkret dari sejumlah prinsip wahyu dan hukum Islam. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar