Jumat, 13 Maret 2015

(Ponpes of the Day) Pondok Pesantren Al Furqon Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta



Pondok Pesantren Al Furqon Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta


Sejarah Berdiri dan Perkembangannya

Pondok Pesantren Al Furqon Sanden dirintis oleh (alm) kyai Aziz Umar muda pada tahun 1974, beberapa waktu setelah beliau menyunting putri Bapak Abdul Manab dan (almh) Ibu Suratinah yang bernama Rustinah. Ketika itu beliau berusia 27 tahun.  Karena Rustinah adalah putri tunggal, maka K. Aziz Umar memilih untuk tinggal bersama dengan istri dan mertuanya. Namun ternyata bahwa istrinya adalah putri tunggal bukanlah satu-satunya alasan K. Aziz memilih tinggal di dusun Bongoskenti.

Sebagai seorang guru agama Islam dan muballigh muda hatinya merasa gelisah tatkala melihat masyarakat dusun Bongoskenti dan Kecamatan Sanden pada umumnya, masih butuh penguatan pendidikan agamanya. Hal inilah yang lebih kuat mendorong beliau untuk menetap di dusun Bongoskenti untuk mendakwahkan ajaran agama Islam.

Ketika maksud hati Kyai Aziz ini disampaikan kepada mertuanya, Bapak Abdul Manab, beliau menyambut dengan baik dan memberi dukungan sepenuhnya. Dengan restu orang tua, mertua dan guru-gurunya, mulailah Kyai Aziz mengajarkan Al Qur`an dengan masih menempati ruang tamu (pringgitan_b. Jawa) rumah Bapak Abdul Manab.

Pada masa awal perintisan ini, yang mengaji Al Qur`an pada beliau masih sebatas istri, mertua dan beberapa tetangga dekat yang sebelumnya memang sudah mengikuti pengajian setiap malam kamis yang diasuh oleh Ibu Suratinah (ibu mertua Kyai Aziz).

Tahun berikutnya (1975), ketika santri yang mengaji Al Qur`an semakin bertambah, Kyai Aziz bersama-sama dengan tokoh dan masyarakat setempat mendirikan langgar sebagai pusat kegiatan ibadah maupun untuk menunjang kegiatan pendidikan agama yang dilaksanakan. Pada tahun 1975 ini diselenggarakan khotaman Al Qur`an yang pertama kali sekaligus menandai berdirinya Pondok Pesantren Al Furqon Sanden. Sejak tahun 1975 ini khotaman Al Qur`an selalu diselenggarakan setiap tahunnya.

Seiring dengan semakin bertambahnya santri yang mengaji, pada tahun 1983-1984 dibangunlah masjid Al Furqon sebagai pengganti langgar yang sudah kurang representatif. Masjid ini dibangun bersama-sama dengan masyarakat dan menempati tanah wakaf dari Bapak Abdul Manaf dan Ibu Suratinah dengan luas keseluruhan 280m². Bersamaan dengan pembangunan masjid ini, santri yang mukim di Pondok Pesantren Al Furqon semakin bertambah dan mereka mulai membangun gothakan atau kamar di belakang ndalem kyai.

Selain santri putra, santri putri yang mukim juga semakin bertambah. Pada tahun 1986 dibuatlah kamar-kamar santri putri yang menjadi satu dengan rumah kyai. Ketika pada akhirnya tidak mencukupi lagi, pada tahun 1992 dibangunlah asrama santri putri yang menempati lantai dua ndalem kyai. Asrama santri putri ini dibangun dengan tetap menggunakan konsep penyatuan antara asrama dan ndalem untuk memudahkan pengawasannya.

Perkembangan Pondok Pesantren Al Furqon secara kelembagaan dimulai pada tahun 1980 ketika Kyai Aziz Umar bersama dengan 7 orang tokoh masyarakat, yakni KH. Ali Hamzah,  Abdul Manab, Budi Prabowo, Hadi Sumarto (kemakmuran Desa Murtigading), Budyo Sutadi, Anshori Suyuti dan H. Muhammad Robikan mendirikan yayasan penyantunan anak yatim. Kedelapan pendiri ini setiap bulannya mengumpulkan uang masing-masing Rp. 1000,00 (seribu rupiah) untuk menyantuni anak-anak kurang mampu di sekitar pondok pesantren dan masyarakat Sanden pada umumnya.

Padan tahun 1994 Pondok Pesantren. Al Furqon membuka Madrasah Diniyah untuk memberikan fasilitas kepada anak-anak disekitar pesantren agar dapat mengaji di sore hari setelah di pagi harinya mereka belajar di sekolah formal. Dalam perjalanannya Madrasah Diniyah ini banyak mengalami pasang surut. Seiring dengan program peningkatan ketertiban administrasi Departemen Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun 2007 Madrasah Diniyah Al Furqon secara formal telah diberikan legislasi dengan piagam Madin No. B. 07. 311 dan nomor statistik Madrasah Diniyah  : 41.2.34.02.02.072.
Untuk menunjang program penguatan ekonomi masyarakat, Pondok Pesantren Al Furqon pada tahun 1997 mendirikan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren). Akta pendirian Koperasi ini disahkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor : 127/BH/KWK.12/III/1997.

Sedang dalam bidang pendidikan formal, pada tahun 1999 Pondok Pesantren Al Furqon bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Ma`arif NU Kabupaten Bantul mendirikan Madrasah Tsanawiyah Al Furqon yang mulai menerima siswa baru tahun ajaran 1999/2000. Piagam pendirian Madrasah Tsanawiyah ini diberikan oleh Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nomor : 79/KPTS/1999 tertanggal 9 September 1999. Nomor statistiknya adalah 212340202016.

Dengan semakin banyaknya lembaga yang terbentuk, sehingga perlu menertibkan pola hubungan masing-masing lembaga tersebut agar tidak rancu satu dengan yang lain, maka pada tahun 1999 juga, dengan diwakili oleh KH. Aziz Umar, H. Abdul Manab dan H. Muhammad Robikan membentuk Yayasan Al Furqon untuk menaungi semua usaha dengan lembaga-lembaganya yang telah terbentuk. Yayasan ini dibuatkan akta oleh notaris Rini Maryati, SH. dengan nomor akta : 2 tanggal 14 Agustus 1999 yang dalam perkembangannya diperbarui dengan akta notaris Muhammad Zainil Hakim, SH. Tanggal 23 Desember 2008.

Dengan adanya yayasan ini baik Pondok Pesantren, Panti Asuhan Yatim Piatu-Fakir Miskin dan Madrasah Tsanawiyah berada dalam naungannya. Sedang lembaga-lembaga yang lain seperti Madrasah Diniyah dan Koperasi Pondok Pesantren tetap berada di bawah naungan Pondok Pesantren.

Perkembangan selanjutnya, pada awal tahun 2008, Pondok Pesantren Al Furqon dalam bidang kesehatan mendirikan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) yang selain melayani kesehatan santri juga untuk pelayanan kepada masyarakat.

Dalam bidang pendidikan, tahun ajaran 2008/2009 Yayasan Al Furqon  kembali membuka sekolah formal yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) “IT” Al Furqon program studi Tata Boga dengan bidang keahlian Pastry/Patiseri. Selang dua tahun kemudian SMK IT Al Furqon kembali membuka jurusan baru yakni Teknik Sepeda Motor (TSM) 

Di bidang pengembangan ekonomi, pada tahun 2011 Koperasi Pondok Pesantren Al Furqon membuka unit baru yaitu Baitul Mal wat Tamwil (BMT) dengan mengambil Brand “Sanden”, sehingga lebih dikenal dengan sebutan BMT Sanden yang melayani santri dan masyarakat secara umum.       


Letak dan Keadaan Geografis

Pondok Pesantren Al Furqon Sanden berada di Padukuhan nomor XVI Bongoskenti, Desa Murtigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Padukuhan Bongoskenti berbatasan dengan Padukuhan Pucanganom di sebelah utara, Padukuhan Peciro di sebelah timur, Padukuhan Kranggan di sebelah selatan dan Padukuhan Sorobayan di sebelah barat.

Secara geografis, Pondok Pesantren Al Furqon terletak di tengah-tengah masyarakat pedesaan yang bercorak agraris. Di samping itu juga dekat dengan pesisir pantai selatan Bantul Yogyakarta. Meski di daerah pedesaan, namun Pondok Pesantren Al Furqon sangat mudah diakses karena tepat berada di pinggir jalan raya Sanden yang dilalui kendaraan umum dengan infrastruktur jalan yang sudah beraspal baik.

Pondok Pesantren Al Furqon cukup dekat dengan pusat pemerintahan di tingkat desa dan kecamatan. Dengan balai desa Murtigading dan kantor kecamatan Sanden berjarak ± 1 km. Dari kantor Bupati Bantul berjarak ± 16 km, sedang dari pusat pemerintahan propinsi D.I. Yogyakarta berjarak ± 25 km.

Pondok Pesantren Al Furqon Sanden mengembangkan pola pendidikan satu atap. Beberapa lembaga yang satu naungan di bawah Yayasan Al Furqon Sanden adalah:

1. Madrasah Tsanawiyah Al Furqon
2. SMK Islam Terpadu Al Furqon
3. Panti Asuhan (PAYF) Al Furqon


Visi dan Misi

Visi
Pondok Pesantren Al-Furqon mempunyai visi membentuk “INSAN KAMIL” yang kepan­jangannya adalah:
1.        Iman dan Taqwa
2.        Ngudi Ngilmu
3.        Santun
4.        Amanah
5.        Nasionalis
6.        Kerja keras
7.        Amal Shalih
8.        Mandiri
9.        Istiqomah, dan
10.     Lestarikan Lingkungan Hidup

Misi
1.      Membumikan Al Qur’an dan sunnah sebagai landasan perikehidupan
2.      Memberikan pendidikan agama dan umum secara optimal dan profesional
3.      Memberikan bekal kecakapan hidup (life skill) sesuai kebutuhan zaman
4.      Mencetak generasi Islam yang berakhlaqul karimah
5.      Mendidik generasi Islam menjadi kader yang berjiwa patriot kepada Negara
6.      Menumbuhkan pola hidup bersih dan sehat serta peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup
7.      Memberi kesempatan akses pendidikan bagi semua kalangan


Sarana dan Prasarana

1.     Asrama santri (putra/putri)
2.     Masjid
3.     Aula
4.     Sarana MCK
5.     Dapur dan ruang makan
6.     Gudang
7.     Ruang Kelas
8.     Ruang Guru
9.     Kantor Pondok
10.   Kantor Madrasah
11.   Perpustakaan
12.   Laboratorium komputer
13.   Sarana Olahraga
14.   Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
15.   Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren)
16.   BMT
17.   Tempat usaha roti
18.   Tempat usaha bakso
19.   Kolam Ikan
20.   Kebun Buah Naga
21.   Tempat pengolahan sampah terpadu


Program dan Lembaga

Program yang diselenggrakan di Pondok Pesantren Al Furqon antara lain :
1.     Tahfidz Al Qur'an
2.     Majlis Ta'lim Mingguan Ahad Pagi (Kajian Tafsir Al Qur'an)
3.     Majlis Mujahadah lapanan Malam Sabtu legi (umum) dan Malam Ahad Legi (khusus santri)
4.     Majlis Sholawatan lapanan Malam Ahad Pon (umum)
5.     Pembinaan Kewirausahaan Santri : Pembinaan life skill santri (Menjahit, Tata Boga, Otomotif, Perkebunan, Perikanan, dll)

Lembaga di bawah Pondok Pesantren Al Furqon
1.     Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ)
2.     Madrasah Diniyah Takmiliyah (Madin)
3.     Pendidikan Kesetaraan Paket B  /  C
4.     Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren)
5.     Sudah berbadan hukum. Unit usahanya meliputi :
a.     Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Sanden
b.    Unit Toko Busana Muslim dan Perlengkapan Ibadah
c.     Unit Toko Kitab dan Alat Tulis
d.    Unit Warung kelontong
6.     Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
  
Lembaga yang satu naungan/terpadu dengan  Pondok Pesantren Al-Furqon adalah :

1.     Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Furqon
Madrasah Tsanawiyyah adalah jenjang pendidikan setingkat SMP yang mengikuti Kurikulum Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan dikombinasikan dengan kurikulum pesantren, sehingga dapat dinamakan SMP plus plus.

2.     Sekolah Menengah Kejuruan Islam Terpadu (SMKIT) Al Furqon
Sekolah Menengah Kejuruan Islam Terpadu Al Furqon mengikuti Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan jurusan Patiseri dan Teknik Sepeda Motor, disertai penambahan kurikulum kepesantrenan, dan muatan ketrampilan yang lebih banyak.

3.     Panti Asuhan Yatim dan Fakir Miskin (PAYF) Al Furqon


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar