Pondok Pesantren Al
Furqon Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
Sejarah Berdiri dan
Perkembangannya
Pondok Pesantren Al
Furqon Sanden dirintis oleh (alm) kyai Aziz Umar muda pada tahun 1974,
beberapa waktu setelah beliau menyunting putri Bapak Abdul Manab dan (almh)
Ibu Suratinah yang bernama Rustinah. Ketika itu beliau berusia 27 tahun.
Karena Rustinah adalah putri tunggal, maka K. Aziz Umar memilih untuk tinggal
bersama dengan istri dan mertuanya. Namun ternyata bahwa istrinya adalah putri
tunggal bukanlah satu-satunya alasan K. Aziz memilih tinggal di dusun
Bongoskenti.
Sebagai seorang guru
agama Islam dan muballigh muda hatinya merasa gelisah tatkala melihat
masyarakat dusun Bongoskenti dan Kecamatan Sanden pada umumnya, masih butuh
penguatan pendidikan agamanya. Hal inilah yang lebih kuat mendorong beliau
untuk menetap di dusun Bongoskenti untuk mendakwahkan ajaran agama Islam.
Ketika maksud hati
Kyai Aziz ini disampaikan kepada mertuanya, Bapak Abdul Manab, beliau menyambut
dengan baik dan memberi dukungan sepenuhnya. Dengan restu orang tua, mertua dan
guru-gurunya, mulailah Kyai Aziz mengajarkan Al Qur`an dengan masih menempati
ruang tamu (pringgitan_b. Jawa) rumah Bapak Abdul Manab.
Pada masa awal
perintisan ini, yang mengaji Al Qur`an pada beliau masih sebatas istri, mertua
dan beberapa tetangga dekat yang sebelumnya memang sudah mengikuti pengajian
setiap malam kamis yang diasuh oleh Ibu Suratinah (ibu mertua Kyai Aziz).
Tahun berikutnya
(1975), ketika santri yang mengaji Al Qur`an semakin bertambah, Kyai Aziz
bersama-sama dengan tokoh dan masyarakat setempat mendirikan langgar sebagai
pusat kegiatan ibadah maupun untuk menunjang kegiatan pendidikan agama yang
dilaksanakan. Pada tahun 1975 ini diselenggarakan khotaman Al Qur`an yang
pertama kali sekaligus menandai berdirinya Pondok Pesantren Al Furqon Sanden.
Sejak tahun 1975 ini khotaman Al Qur`an selalu diselenggarakan setiap tahunnya.
Seiring dengan
semakin bertambahnya santri yang mengaji, pada tahun 1983-1984 dibangunlah
masjid Al Furqon sebagai pengganti langgar yang sudah kurang representatif.
Masjid ini dibangun bersama-sama dengan masyarakat dan menempati tanah wakaf
dari Bapak Abdul Manaf dan Ibu Suratinah dengan luas keseluruhan 280m².
Bersamaan dengan pembangunan masjid ini, santri yang mukim di Pondok Pesantren
Al Furqon semakin bertambah dan mereka mulai membangun gothakan atau
kamar di belakang ndalem kyai.
Selain santri putra,
santri putri yang mukim juga semakin bertambah. Pada tahun 1986 dibuatlah
kamar-kamar santri putri yang menjadi satu dengan rumah kyai. Ketika pada
akhirnya tidak mencukupi lagi, pada tahun 1992 dibangunlah asrama santri putri
yang menempati lantai dua ndalem kyai. Asrama santri putri ini dibangun
dengan tetap menggunakan konsep penyatuan antara asrama dan ndalem untuk
memudahkan pengawasannya.
Perkembangan Pondok
Pesantren Al Furqon secara kelembagaan dimulai pada tahun 1980 ketika Kyai Aziz
Umar bersama dengan 7 orang tokoh masyarakat, yakni KH. Ali Hamzah, Abdul
Manab, Budi Prabowo, Hadi Sumarto (kemakmuran Desa Murtigading), Budyo Sutadi,
Anshori Suyuti dan H. Muhammad Robikan mendirikan yayasan penyantunan anak
yatim. Kedelapan pendiri ini setiap bulannya mengumpulkan uang masing-masing
Rp. 1000,00 (seribu rupiah) untuk menyantuni anak-anak kurang mampu di sekitar
pondok pesantren dan masyarakat Sanden pada umumnya.
Padan tahun 1994
Pondok Pesantren. Al Furqon membuka Madrasah Diniyah untuk memberikan fasilitas
kepada anak-anak disekitar pesantren agar dapat mengaji di sore hari setelah di
pagi harinya mereka belajar di sekolah formal. Dalam perjalanannya Madrasah
Diniyah ini banyak mengalami pasang surut. Seiring dengan program peningkatan
ketertiban administrasi Departemen Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
pada tahun 2007 Madrasah Diniyah Al Furqon secara formal telah diberikan
legislasi dengan piagam Madin No. B. 07. 311 dan nomor statistik Madrasah
Diniyah : 41.2.34.02.02.072.
Untuk menunjang
program penguatan ekonomi masyarakat, Pondok Pesantren Al Furqon pada tahun
1997 mendirikan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren). Akta pendirian Koperasi
ini disahkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor : 127/BH/KWK.12/III/1997.
Sedang dalam bidang
pendidikan formal, pada tahun 1999 Pondok Pesantren Al Furqon bekerjasama
dengan Lembaga Pendidikan Ma`arif NU Kabupaten Bantul mendirikan Madrasah
Tsanawiyah Al Furqon yang mulai menerima siswa baru tahun ajaran 1999/2000.
Piagam pendirian Madrasah Tsanawiyah ini diberikan oleh Kantor Wilayah
Departemen Agama Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan nomor :
79/KPTS/1999 tertanggal 9 September 1999. Nomor statistiknya adalah
212340202016.
Dengan semakin
banyaknya lembaga yang terbentuk, sehingga perlu menertibkan pola hubungan
masing-masing lembaga tersebut agar tidak rancu satu dengan yang lain, maka
pada tahun 1999 juga, dengan diwakili oleh KH. Aziz Umar, H. Abdul Manab dan H.
Muhammad Robikan membentuk Yayasan Al Furqon untuk menaungi semua usaha dengan
lembaga-lembaganya yang telah terbentuk. Yayasan ini dibuatkan akta oleh
notaris Rini Maryati, SH. dengan nomor akta : 2 tanggal 14 Agustus 1999 yang
dalam perkembangannya diperbarui dengan akta notaris Muhammad Zainil Hakim, SH.
Tanggal 23 Desember 2008.
Dengan adanya yayasan
ini baik Pondok Pesantren, Panti Asuhan Yatim Piatu-Fakir Miskin dan Madrasah
Tsanawiyah berada dalam naungannya. Sedang lembaga-lembaga yang lain seperti
Madrasah Diniyah dan Koperasi Pondok Pesantren tetap berada di bawah naungan
Pondok Pesantren.
Perkembangan
selanjutnya, pada awal tahun 2008, Pondok Pesantren Al Furqon dalam bidang
kesehatan mendirikan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) yang selain melayani
kesehatan santri juga untuk pelayanan kepada masyarakat.
Dalam bidang
pendidikan, tahun ajaran 2008/2009 Yayasan Al Furqon kembali membuka
sekolah formal yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) “IT” Al Furqon program
studi Tata Boga dengan bidang keahlian Pastry/Patiseri. Selang dua tahun
kemudian SMK IT Al Furqon kembali membuka jurusan baru yakni Teknik Sepeda
Motor (TSM)
Di bidang
pengembangan ekonomi, pada tahun 2011 Koperasi Pondok Pesantren Al Furqon
membuka unit baru yaitu Baitul Mal wat Tamwil (BMT) dengan mengambil Brand
“Sanden”, sehingga lebih dikenal dengan sebutan BMT Sanden yang melayani santri
dan masyarakat secara umum.
Letak dan Keadaan
Geografis
Pondok Pesantren Al
Furqon Sanden berada di Padukuhan nomor XVI Bongoskenti, Desa Murtigading,
Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Padukuhan Bongoskenti berbatasan dengan Padukuhan Pucanganom di sebelah utara,
Padukuhan Peciro di sebelah timur, Padukuhan Kranggan di sebelah selatan dan
Padukuhan Sorobayan di sebelah barat.
Secara geografis,
Pondok Pesantren Al Furqon terletak di tengah-tengah masyarakat pedesaan yang
bercorak agraris. Di samping itu juga dekat dengan pesisir pantai selatan
Bantul Yogyakarta. Meski di daerah pedesaan, namun Pondok Pesantren Al Furqon
sangat mudah diakses karena tepat berada di pinggir jalan raya Sanden yang
dilalui kendaraan umum dengan infrastruktur jalan yang sudah beraspal baik.
Pondok Pesantren Al
Furqon cukup dekat dengan pusat pemerintahan di tingkat desa dan kecamatan.
Dengan balai desa Murtigading dan kantor kecamatan Sanden berjarak ± 1 km. Dari
kantor Bupati Bantul berjarak ± 16 km, sedang dari pusat pemerintahan propinsi
D.I. Yogyakarta berjarak ± 25 km.
Pondok Pesantren Al
Furqon Sanden mengembangkan pola pendidikan satu atap. Beberapa lembaga yang
satu naungan di bawah Yayasan Al Furqon Sanden adalah:
1. Madrasah
Tsanawiyah Al Furqon
2. SMK Islam Terpadu
Al Furqon
3. Panti Asuhan
(PAYF) Al Furqon
Visi dan Misi
Visi
Pondok Pesantren
Al-Furqon mempunyai visi membentuk “INSAN KAMIL” yang kepanjangannya adalah:
1.
Iman dan Taqwa
2.
Ngudi Ngilmu
3.
Santun
4.
Amanah
5.
Nasionalis
6.
Kerja keras
7.
Amal Shalih
8.
Mandiri
9.
Istiqomah, dan
10.
Lestarikan Lingkungan Hidup
Misi
1.
Membumikan Al Qur’an dan sunnah sebagai landasan perikehidupan
2.
Memberikan pendidikan agama dan umum secara optimal dan profesional
3.
Memberikan bekal kecakapan hidup (life skill) sesuai kebutuhan zaman
4.
Mencetak generasi Islam yang berakhlaqul karimah
5.
Mendidik generasi Islam menjadi kader yang berjiwa patriot kepada Negara
6.
Menumbuhkan pola hidup bersih dan sehat serta peduli terhadap kelestarian
lingkungan hidup
7.
Memberi kesempatan akses pendidikan bagi semua kalangan
Sarana dan Prasarana
1.
Asrama santri (putra/putri)
2.
Masjid
3.
Aula
4.
Sarana MCK
5.
Dapur dan ruang makan
6.
Gudang
7.
Ruang Kelas
8.
Ruang Guru
9.
Kantor Pondok
10.
Kantor Madrasah
11.
Perpustakaan
12.
Laboratorium komputer
13.
Sarana Olahraga
14. Pos
Kesehatan Pesantren (Poskestren)
15.
Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren)
16. BMT
17.
Tempat usaha roti
18.
Tempat usaha bakso
19. Kolam
Ikan
20. Kebun
Buah Naga
21.
Tempat pengolahan sampah terpadu
Program dan Lembaga
Program yang
diselenggrakan di Pondok Pesantren Al Furqon antara lain :
1.
Tahfidz Al Qur'an
2.
Majlis Ta'lim Mingguan Ahad Pagi
(Kajian Tafsir Al Qur'an)
3.
Majlis Mujahadah lapanan Malam Sabtu
legi (umum) dan Malam Ahad Legi (khusus santri)
4.
Majlis Sholawatan lapanan Malam Ahad
Pon (umum)
5.
Pembinaan Kewirausahaan Santri :
Pembinaan life skill santri (Menjahit, Tata Boga, Otomotif, Perkebunan,
Perikanan, dll)
Lembaga di bawah
Pondok Pesantren Al Furqon
1.
Taman Pendidikan Al Qur'an (TPQ)
2.
Madrasah Diniyah Takmiliyah (Madin)
3.
Pendidikan Kesetaraan Paket B
/ C
4.
Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren)
5.
Sudah berbadan hukum. Unit usahanya
meliputi :
a.
Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Sanden
b.
Unit Toko Busana Muslim dan Perlengkapan
Ibadah
c.
Unit Toko Kitab dan Alat Tulis
d.
Unit Warung kelontong
6.
Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
Lembaga yang satu
naungan/terpadu dengan Pondok Pesantren Al-Furqon adalah :
1.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Furqon
Madrasah
Tsanawiyyah adalah jenjang pendidikan setingkat SMP yang mengikuti Kurikulum
Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
dikombinasikan dengan kurikulum pesantren, sehingga dapat dinamakan SMP plus
plus.
2.
Sekolah Menengah Kejuruan Islam
Terpadu (SMKIT) Al Furqon
Sekolah
Menengah Kejuruan Islam Terpadu Al Furqon mengikuti Kurikulum Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dengan jurusan Patiseri dan Teknik Sepeda Motor,
disertai penambahan kurikulum kepesantrenan, dan muatan ketrampilan yang lebih
banyak.
3.
Panti Asuhan Yatim dan Fakir Miskin
(PAYF) Al Furqon
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar