Ramadhan adalah bulan baik berdasarkan nash yang qath’i. Pada bulan ini, kita dianjurkan untuk lebih giat melakukan kebaikan termasuk kebaikan berbagi kepada siapa saja terutama mereka yang berhajat.
ويسن الإكثار من الصدقة في رمضان لا سيما في عشره الأواخر
Artinya, “([Seseorang] dianjurkan untuk memperbanyak sedekah pada bulan Ramadhan, terlebih lagi pada 10 hari terakhirnya,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Bandung, Syirkah Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 183).
Anjuran ini didukung oleh banyak hadits baik secara qauli maupun fi’li. Rasulullah SAW mengatakan bahwa Ramadhan mengandung banyak keutamaan. Allah melapangkan kemurahan-Nya pada bulan Ramadhan. Dia melipatgandakan kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadhan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Artinya, “Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Semua amal kebaikan anak manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan serupa hingga 700 kali lipat. Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya karena ia meninggalkan syahwat dan makanan demi Aku.' Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, yaitu satu kebahagiaan saat berbuka puasa dan satu kebahagiaan lainnya saat menemui Tuhannya. Sungguh bau mulutnya lebih harum di sisi Allah daripada bau kesturi,’” (HR Muslim).
Sahabat Anas RA meriwayatkan bagaimana keutamaan berbagi pada bulan Ramadhan. Berbagi pada bulan Ramadhan bahkan amal yang paling utama:
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya, “Dari Anas dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan,’ (HR At-Tirmidzi).
Banyak sahabat juga menyaksikan kedermawanan dan kemurahan hati Rasulullah pada bulan Ramadhan dibanding bulan lainnya. Rasulullah memperbanyak sedekahnya di bulan Ramadhan sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini:
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ
Artinya, “Rasulullah SAW adalah orang paling dermawan di antara manusia lainnya, dan ia semakin dermawan saat berada di bulan Ramadhan,” (HR Bukhari dan Muslim).
Ulama kemudian menarik simpulan bahwa berbagai hadits tersebut merupakan anjuran umat Islam untuk memperbanyak sedekah dan berbuat baik secara umum mengingat ganjaran kebaikan yang berlipat ganda pada bulan Ramadhan.
ومبادرته لإكثار الصدقة لأنه صلى الله عليه وسلم كان أجود ما يكون في رمضان، وبالجملة فيكثر فيه من أعمال الخير لأن العمل يضاعف فيه على العمل في غيره من بقية الشهور
Artinya, “(Orang berpuasa) dianjurkan segera memperbanyak sedekah karena Rasulullah SAW adalah orang paling murah hati di Bulan Ramadhan. Seseorang dapat melakukan kebaikan secara umum karena ganjaran amal kebaikan apapun bentuknya akan dilipatgandakan dibandingkan ganjaran amal kebaikan yang dilakukan di luar bulan Ramadhan,” (Lihat Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1999 M/1420 H], cetakan kedua, juz I, halaman 562).
Anjuran berbagi itu semakin kuat pada bulan di tengah umat Islam mengalami masa pencegahan dan penanganan Covid-19 yang berimbas secara sosial-ekonomi masyarakat. Wallahu a’lam. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar