Jumat, 23 April 2021

Nasaruddin Umar: Etika Politik dalam Al-Qur'an (42) Pelajaran Diplomasi Publik (8): Akhlak Bermusyawarah (1)

Etika Politik dalam Al-Qur'an (42)

Pelajaran Diplomasi Publik (8):Akhlak Bermusyawarah (1)

Oleh: Nasaruddin Umar

 

Akhlak bermusyawarah dalam Islam banyak dijelaskan di dalam Al-Qur'an dan hadis. Bahkan ada satu surah dalam Al-Qur'an sangat indah Al-Qur'an menjelaskan etika berkomunikasi dengan berbagai pihak. Di antaranya ialah sebagai berikut:

 

1. Demokrasi menuntut kesabaran dan pengendalian diri.

 

(Dan kalau sekiranya mereka bersabar sampai kamu keluar menemui mereka sesungguhnya itu adalah lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). (Q.S. al-Hujurat/49:5).


2. Tidak terpancing dengan isu-isu menyesatkan dan sekaligus disiplin membaca informasi secara kritis.


(Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu). (Q.S. al-Hujurat/49:6).


3. Cinta keimanan dan menolak kekufuran, anarkisme, dan kedurhakaan.

 

(Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus). (Q.S. al-Hujurat/49:7).


4. Menjunjung tinggi perdamaian dan menolak kedhaliman.

 

(Dan jika ada dua golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan golongan dari orang-orang mu'min berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Q.S. al-Hujurat/49:9).


5. Menjunjung tinggi ukhuwah imaniyah (persaudaraan keimanan).

 

(Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat). (Q.S. al-Hujurat/49:10).


6. Menghindari penghinaan dan pelecehan satu sama lain.

 

(Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S. al-Hujurat/49:11). []

 

DETIK, 02 November 2020

Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA | Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar