Rabu, 16 Agustus 2017

(Ngaji of the Day) Ini Tips Menghadapi Pasangan Bawel dan Suka Ngomel



Ini Tips Menghadapi Pasangan Bawel dan Suka Ngomel

Pertanyaan:

Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Redaksi Bahtsul Masail NU Online, mohon maaf sebelumnya saya menanyakan masalah internal rumah tangga. Istri saya bisa dibilang bawel atau cerewet. Apa saja dikomentari. Dan apa saja putusan atau sikap saya terhadap sesuatu mesti salah. Lontaran ucapannya kerapkali menyakitkan hati. Mohon penjelasannya. Terima kasih. Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Nama dirahasiakan – Bekasi

Jawaban:

Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Penanya yang budiman, semoga Allah SWT menurunkan rahmat-Nya untuk kita semua. Perkawinan merupakan perpaduan dua insan yang sejatinya saling menghibur, melengkapi, menyempurnakan kekurangan satu sama lain, dan menutupinya agar tidak tampak di luar.

Hanya saja faktor internal seperti penat, letih, sumpek, atau faktor luar seperti sahabat, tetangga, kerabat, keluarga dapat saja menyebabkan kita kurang bijaksana dalam memahami satu sama lain sehingga kerap mengomel atau komentar-komentar pahit.

Adapun menanggapi komentar atau ucapan pasangan yang menyakitkan, suami atau istri sebaiknya tetap tenang dan tidak ikut terpancing emosi. Sambil menunggu ucapan cerewet itu berhenti, ada baiknya ia berzikir baik istighfar atau shalawat.

فإن آذته امرأة بلسانها وكان في ذلك إفساد دينه فليفتد هو بنفسه منها أو يلجأ إلى الله عز وجل ويبتهل إليه بالدعاء فإنه يكفي. وإن صبر على ذلك كان كالمجاهد في سبيل الله. وإن طابت هي له بشيء من مالها من غير إكراه فليأكله هنيئا مريئا كما قال الله عز وجل

Artinya, “Jika ucapan seorang istri menyakitkan, –dan itu dapat merusak ketakwaan suaminya–, maka suami boleh menebusnya sendiri dengan menanggung derita atas ucapan menyakitkan itu atau bersandar kepada Allah dan berdoa sepenuh hati kepada-Nya. Itu sudah cukup untuk menanggapi ucapan menyakitkan istri tadi. Tetapi jika ia memilih diam dan bersabar atas ucapan menyakitkan tadi, maka ia dinilai oleh Allah sebagai orang yang berjihad di jalan-Nya.

Adapun jika seorang istri merelakan sebagian hartanya untuk digunakan oleh suaminya tanpa paksaan, maka suami boleh menggunakannya dengan bahagia seperti firman Allah SWT,” (Lihat Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla fil Akhlaq wat Tashawwuf wal Adabil Islamiyah, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, tahun 1997 M/1417 H, juz I, halaman 99).

Sebawel dan cerewet apapun pasangan, suami dianjurkan untuk bersabar sambil mendidik istri pelan-pelan karena Istri adalah amanah dari Allah. Suami mengambil istri dari pangkuan kedua orang tuanya dengan nama Allah (melalui akad perkawinan). Pendidikan dan nasihat itu bisa mengambil cara tidak langsung, seperti sering mengajak istri ke majelis taklim atau mendengarkan nasihat-nasihat agama yang dapat mengantarkan kita pada akhlak terpuji dalam berumah tangga. Atau berikan nasihat di saat tepat, seperti saat hatinya senang.

Hal ini berlaku juga sebaliknya. Artinya, sikap ini juga yang harus diambil bila seorang perempuan dikaruniai oleh Allah seorang suami yang bawel dan cerewet. Ia harus banyak-banyak istighfar dan bersabar menghadapi suami seperti itu.

Demikian jawaban singkat kami. Semoga bisa dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka dalam menerima kritik dan saran dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwathih thariq,
Wassalamu ’alaikum wr. wb.

Alhafiz Kurniawan
Tim Bahtsul Masail NU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar