Rabu, 16 Agustus 2017

(Ngaji of the Day) Amalan Basmalah dari Kiai Sholeh Darat



Amalan Basmalah dari Kiai Sholeh Darat

Keagungan dan fadhilah Basmalah sudah sangat masyhur di kalangan ulama, santri bahkan muslimin secara luas. Banyak ijazah dzikir Basmallah yang diwariskan para ulama kepada kita yang kesemuanya diambil dari samudera hikmah sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. 

Misalnya dari sanad yang bermuara kepada Syaikh ‘Abdul Qadir Al Jailani, dari Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki dan lain lain. Hal ini jelas membuktikan perhatian para ulama-ush shalihin agar kita mendapat fadhilahnya yang tak terhingga dan agar kita tidak lepas dari kasih sayang (Rahman Rahimnya) Allah subhanahu wa ta’aalaa di mana pun kita berada.

Demikian pula dengan KH Sholeh bin Umar Assamarani yang lebih dikenal Kiai Sholeh Darat. Dalam kitab Minhajul Atqiya syarah Hidayatul Adzkiya ila Thariqil Awliya’ (hlm 11-12), beliau mengajarkan salah satu amalan Basmalah. Beliau menulis yang kurang lebih artinya:

“Berkata Sayidis Syaikh ‘Abdul Qadir Al-Jailani Al-Hasani: “Jika kalian ingin sampai pada derajat “Kekasih Allah/Orang shalih”, maka bangunlah setiap sepertiga malam terakhir (yakni pukul 03 dini hari), kemudian bacalah “Bismillaahirrahmaanirrahiim” sebanyak hitungan jumlah hurufnya berdasarkan abjad (Abajadun)”. Kemudian bacalah shalawat Nabi sebanyak bilangan nama Muhammad, lalu berdo’alah kepada Allah Ta’ala, “Ya Allah, dengan hak Bismillahirrahmanirrahim jadikanlah hamba termasuk golongan hambaMu yang shalih”.

Berapakah hitungan huruf basmalah? Kiai Shaleh Darat dalam Kitab tersebut tidak menjelaskannya/memerincinya. Tapi jika kita menengok kebanyakan ijazah para ulama, maka yang dimaksud adalah 786 kali dengan perincian menurut Abajadun sebagai berikut :

Ba (2), Sin (60), Mim (40), Alif (1), Lam (30), Lam (30), Ha (5), Alif (1), Lam (30), Ro (200), Ha (8), Mim (40), Nun (50), Alif (1), Lam (30), Ro (200), Ha (8), Ya (10) dan Mim (40) = 786 kali.

Lalu berapakah hitungan nama Muhammad? Kiai Shaleh Darat menjelaskan dalam kitab tersebut, yakni 132 kali. Jika kita melihat tabel Abajadun maka kita temukan: Mim (40), Ha (8), Mim (40), Mim (40) dan Dal (4) = 132 kali.

Adapun lafadz shalawat yang dibaca sebanyak 132 kali tersebut adalah:

أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِهٖ، صَلَاةَ أَهْلِ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرِضِ عَلَيْهِ، وَأَجِزْ يَا رَبِّ لُطْفِكَ الخَفِيِّ فِي أَمْرِيْ.

Begitu besar perhatian Kiai Shaleh Darat kepada masyarakat sehingga dengan terperinci beliau menjelaskan tata cara dzikirnya. Karena berharap kita (para santri yang membaca kitabnya) menjadi kekasih Allah/menjadi orang shalih. Harapan yang sangat agung.

Setidaknya manusia belajar mencintai amalan orang-orang shaleh dengan harapan dimasukkan dalam golongan mereka sebagaimana dalam hadits, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia masuk dalam golongan kaum itu”. Aamiin. []

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar