Restorasi
Organ-organ Tubuh Selama Puasa
Oleh:
Masludi Sopriyadi
Marhaban ya Ramadhan.
Diantara kita mungkin
masih banyak yang ragu dan khawatir terkait aktivitas puasa yang akan
berlangsung salama sebulan penuh. Kekhawatiran itu lebih banyak menyangkut
dampak buruk bagi kesehatan, sebab kita dipaksa tidak makan dan minum pada
waktu siang selama sebulan.
Namun ternyata,
kekhawatiran itu akhirnya tak punya terbantahkan. Keraguan itu telah terjawab.
Bukan hanya oleh fatwa ulama, melainkan oleh beragam penelitian kedokteran yang
khusus mengkaji masalah puasa.
Sesungguhnya puasa
Ramadhan yang kita laksanakan dengan penuh keimanan kepada Allah Swt akan
melahirkan kesehatan fisik (badan), kesehatan sel-sel saraf otak, jiwa, mental,
hati nurani, kecerdasan berpikir, dan berperilaku serta fungsi mengambil suatu
keputusan akan menjadi sehat, bersih, cerdas, berkeadilan, dan mengandung
nilai-nilai kebenaran yang hakiki dan universal dengan suatu tatanan yang
bijaksana.
Dengan puasa Ramadhan
diharapkan menjadi momentum dalam bidang kedokteran dan kesehatan untuk melaksanakan
program inovatif yang strategis dan sistematis yang terintegrasi dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas program prevensi (pencegahan) dan promosi
kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, perbaikan manajerial, dan
optimalisasi pemanfaatan prasarana maupun sarana kesehatan.
Puasa Ramadhan yang
kita laksanakan selama satu bulan penuh (29 atau 30 hari) akan memberi
kesempatan penuh kepada seluruh sel-sel tubuh yang terdapat dalam sistem organ
tubuh untuk melakukan restorasi, perbaikan, penyembuhan, dan pengaturan kembali
proses metabolisme (mengolah karbohidrat, lemak, protein, vitamin untuk
mempertahankan kehidupan sel-sel yang ada dalam tubuh) setelah melakukan
aktivitas secara terus-menerus selama sebelas bulan sebelumnya dan
mempersiapkan kehidupan sel-sel tubuh ke depan, dengan fungsi sel-sel tubuh
yang lebih baik, normal, dan optimal. Sehingga, akan melahirkan insan yang
sehat lahir dan batin, serta bertakwa kepada Allah Swt.
Organ Penting
Secara anatomi (organ
tubuh) dan fisiologi (fungsi normal), beberapa organ penting dari tubuh kita
mempunyai fungsi utama dalam menentukan proses kehidupan dan status kesehatan.
Beberapa organ penting dari tubuh seorang dewasa normal mempunyai variasi berat
dan fungsi yang berbeda. Akan tetapi, Allah menciptakan manusia dengan sangat
sempurna, sehingga seluruh sel, organ dan sistem yang terdapat dalam tubuh kita
bekerja dan berfungsi dengan sistematis, sinergis, dan sangat sinkron dalam
mengatur proses kehidupan.
Organ-organ tubuh
seorang dewasa normal mempunyai variasi berat yang berbeda. Otak seorang dewasa
mempunyai berat sekitar 1.300-1.500 gram, organ jantung 250-350 gram, ginjal
120-150 gram, hati 1,6 kilogram, paru 2,5 kilogram, usus 3,7 kilogram, jaringan
kulit 10 kilogram, volume darah 5 liter untuk seorang dewasa dengan berat badan
70 kilogram, atau 4,2-4,8 liter untuk seseorang dengan berat badan 60
kilogram.
Organ otak seorang
dewasa normal yang beratnya 1.500 gram mempunyai 100 miliar sel neuron. Otak
menerima 700 cc darah setiap menit yang dipompa dari jantung untuk mempertahan
fungsi utamanya yang meliputi fungsi kesadaran, daya ingat (memori), kognitif,
emosi, kecerdasan, berbahasa, melihat, mendengar, motorik (pergerakan),
sensorik (rasa), fungsi koordinasi dan keseimbangan dan beberapa fungsi penting
lainnya.
Organ jantung yang
mempunyai dua kamar (ventrikel) dan dua bilik (atrium) dengan pembuluh-pembuluh
darah utamanya bekerja secara terus menerus memompa darah keseluruh tubuh
dengan jumlahnya sekitar lima liter dalam satu menit (sekali denyut jantung
memompa darah 72 cc, kalau dalam satu menit jantung normal berdenyut 72 kali,
berarti dalam satu menit memompa darah 72 kali 72 cc, sama dengan sekitar 5.000
cc = lima liter).
Organ penting lainnya
adalah ginjal yang berjumlah dua buah yang merupakan alat ekskresi
(pengeluaran) utama dari sisa penyaringan darah. Walau beratnya hanya sekitar
120-150 gram, ginjal mempunyai peran yang sangat penting dalam mengatur fungsi
ekskresi, mempertahan keseimbangan asam dan basa, mengeluarkan zat-zat racun,
mengatur volume darah, mengendalikan kadar gula, keseimbangan kimia darah,
produksi hormon dan menjaga darah.
Begitu juga dengan
beberapa organ penting lainnya seperti usus yang berfungsi dalam pengaturan dan
penyerapan makanan dan cairan. Organ paru dalam mengatur fungsi pernapasan.
Organ hati dalam mengatur berbagai metabolisme didalam tubuh, serta jaringan
kulit yang mengatur proteksi dan perlindungan tubuh secara menyeluruh dan
mempertahankan sistem imunitas dan pengaturan pengeluaran cairan dari badan.
Beberapa organ penting lainnya seperti mata, telinga, hidung, tenggorokan, alat
reproduksi, jaringan otot, tulang dan lemak tubuh juga sangat penting dalam
mengatur dan mempertahankan proses kehidupan.
Subhanallah, dapat
kita bayangkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung organ-organ penting
tersebut yang bekerja terus-menerus selama 24 jam seharinya yang berlangsung
kontinyu selama sebelas bulan setiap tahunnya. Puasa Ramadhan selama satu bulan
penuh akan memberi kesempatan kepada organ-organ penting tersebut untuk
mengatur proses homeostasisnya sebagai suatu keadaan dalam tubuh untuk
mempertahankan konsentrasi zat dalam tubuh, dan proses metabolismenya menjadi
fisiologis kembali, baik, sehat dan berfungsi sesuai dengan struktur anatomis
dari organ tersebut.
Pada keadaan tidak
normal atau tidak sehat karena suatu gangguan/penyakit, seseorang yang
mengalami keadaan tersebut tidak dianjurkan untuk berpuasa. Keadaan tidak
sehat atau sakit dapat disebabkan karena suatu penyakit yang mengenai
sekelompok sel tubuh suatu organ atau suatu sistem tubuh seperti keadaan tidak
sadar (kesadaran menurun, koma), sedang dilakukan perawatan intensif di rumah
sakit, gangguan daya ingat berat (pikun), sedang menyusui atau kehamilan,
beberapa penyakit kronis dan keganasan stadium lanjut, gangguan metabolik
berat, gangguan jiwa berat (psikosis) serta beberapa jenis penyakit berat
lainnya yang memerlukan tindakan pengobatan secara teratur dan intensif, dan
harus mendapat pengawasaan secara profesional dari tim medisnya.
Puasa Ramadhan
sebenarnya memberi kesempatan kepada kita untuk hidup sehat. Masalahnya apakah
kondisi sehat yang telah kita capai selama puasa Ramadan ini bisa kita
optimalkan dan tetap kita pertahankan setelah Ramadan nanti? Apalagi sajian
lebaran yang biasanya begitu menggoda sehingga upaya sehat yang telah dilakukan
selama Ramadhan tidak berlangsung lama. Selamat menjalankan ibadah puasa.
[]
Masludi Sopriyadi
| Dokter Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, dan Anggota GP Ansor Kabupaten
Indramayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar