Rabu, 15 Juni 2016

“Faidhul-Barakat” Karya KH Arwani Kudus tentang Qira’at Sab’ah



KHAZANAH ULAMA NUSANTARA DI TIMUR TENGAH
“Faidhul-Barakat” Karya KH Arwani Kudus tentang Qira’at Sab’ah


Gambar di samping ini adalah laman pertama dari manuskrip kitab Faidhul-Barakat fi Sab’il-Qira’at karangan seorang ulama besar Nusantara, KH Arwani Amin Kudus, Jawa Tengah (1905-1994 M). Kitab ini sedang ditahqiq di Universitas Al-Azhar, Kairo, yang terdiri dari tiga jilid dan terhitung sebagai kitab “ilmu qira’at sab’ah” yang langka di Nusantara.

Kemungkinan kitab ini ditulis sekitar tahun 1930-an. Pengarang mengatakan dalam kata pengantarnya jika ia menuliskan kitab karangannya itu semasa menjadi santri KH Munawwir Krapyak (Yogyakarta), tepatnya saat mengaji kitab Hirzul-Amani wa Wajhut-Tahani karangan Shaikh al-Qurra Abu Muhammad al-Qasim as-Syathibi (w. 590 H/ 1194 M).

Meski ditulis saat masih berusia belia dan masih berstatus sebagai santri, namun kecakapan dan kualitas bahasa Arab yang dimiliki Kiyai Arwani sangat bagus dan sempurna. Hal ini tercermin dengan jelas dalam manuskrip-kitab Faidhul-Barakat ini. Kitab ini menjadi lebih istimewa karena, seperti ditegaskan oleh sang pengarang, hendak menyuguhkan metode baru dalam mempelajari ilmu qira’at agar para pelajar lebih mudah memahami dan menerapkannya.

KH Arwani lalu mengasas pesantren khusus al-Qur’an pada tahun 1942-an, Yanbu’ul-Qur’an, yang tak jauh dari Masjid Agung Kudus. Hampir kebanyakan para ulama qira’at dan Al-Qur’an di Indonesia pada masa ini memiliki keterikatan sanad (mata rantai keilmuan) dengan beliau.

Ilmu qira’at terhitung sebagai disiplin ilmu yang langka digeluti di blantika keilmuan Islam Nusantara. Tak banyak para ulama Nusantara yang menulis dalam disiplin ilmu ini. Sepanjang yang saya tahu, baru ada tiga ulama Nusantara yang menulis dalam bidang ini dan dengan menggunakan bahasa Arab, yaitu Shaikh Mahfuzh al-Tarmasi Tremas (w. 1920 M, menulis Ghaniyyah at-Thalabah fi Syarhit-Thayyibah fil-Qira’at as-Sab’ah), lalu KH Arwani Amin al-Qudsi Kudus (w. 1994, yaitu kitab yang sedang dibicarakan ini, Faidhul-Barakat), dan ulama kontemporer KH Prof. DR. Ahsin Sakho Muhammad Cirebon (Manba’ul-Barakat fi Sab’il-Qira’at).

Manuskrip Faidhul-Barakat ini sekarang sedang ditahqiq dalam penelitian tesis Magister di Fakultas Bahasa Arab Universitas Al-Azhar, Kairo, Gus KH Agus Salim. Dari sang calon ulama qira’at Nusantara masa depan ini kopian laman manuskrip ini didapatkan, bersama seorang mahasiswa Indonesia dan dua orang mahasiswa Arab lainnya.

Semoga prosesi tahqîq manuskrip luar biasa ini segera selesai dan lekas diterbitkan, agar karya ilmu qira’at ulama Nusantara pun dapat semakin memperkaya dan mewarni khazanah keilmuan Islam di Timur Tengah dan dunia Islam secara umum. []

(Ahmad Ginanjar Sya’ban)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar