Dari
Rencana Z sampai Kaki Infeksi
Oleh: Dahlan Iskan
Saat naskah ini saya tulis Minggu
sore kemarin, pemungutan suara yang menentukan nasib rakyat Yunani sedang
berlangsung. Rakyat diminta memilih ”TIDAK” atau ”YA”.
Perdana
Menteri baru Yunani yang muda dan beraliran kiri, Alexis Tsipras, terus
berkampanye agar rakyat memilih ”TIDAK”. Artinya, rakyat diminta menolak usulan
bantuan dari Eropa sebesar 89 miliar euro. Bantuannya sendiri tentu baik, tapi
syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh bantuan itu yang dianggap
”penjajahan”.
Kalau
sampai ”TIDAK” yang menang, apa yang akan terjadi di Yunani?
Sudah
seminggu ini semua bank di Yunani tutup. Tidak ada uang. Ekonominya hancur.
Penganggurannya sudah mencapai 30 persen. Negara sudah tidak mampu membayar
utangnya. Total utang Yunani 315 miliar euro. Yang gagal bayar Selasa lalu 1,8
miliar Euro.
Kalau
sampai ”TIDAK” yang menang dalam referendum kemarin (hasilnya diketahui hari
ini), tidak ada kucuran uang segar untuk menggerakkan ekonomi Yunani. Bank
tidak akan bisa buka lagi. Pensiunan, karyawan, dan perdagangan tidak
memperoleh pembayaran.
Secara politik
Yunani berubah sejak krisis 2008. Partai aliran kiri menguat. Nasionalistik
jadi kebanggaan baru. Akibat krisis itu, ekonomi Yunani melorot sampai 30
persen. Gejolak politik terus terjadi. Pemilu dilakukan beberapa kali. Tidak
ada partai yang menang mutlak. Partai nasionalis pimpinan Alexis, Partai
Syriza, terus menguat. Suaranya naik dari Pemilu 2009 (4 persen) menjadi 16
persen di Pemilu 2012 dan menjadi lebih dari 20 persen dalam pemilu terakhir.
Tapi, menangnya tidak mayoritas.
Kerusuhan
demi kerusuhan menyusul. Demo anarkistis tidak henti-hentinya. Ekonomi semakin
buruk. Keadaan sungguh tidak menentu di Yunani.
Di
Indonesia, krisis tahun 2008 itu, puncaknya ditandai dengan terjadinya masalah
Bank Century. Tapi, Indonesia berhasil bangkit. Bahkan, lebih kuat lagi. Sampai
bisa masuk G-20.
Yunani
kebalikan dari kita.
Kalau
rakyat memilih ”TIDAK”, apa yang akan terjadi di Yunani mulai hari ini?
Eropa
ternyata sudah punya dua rencana rahasia. Yang satu disebut ”Rencana Z”, yang
satunya lagi disebut ”Rencana Kaki Infeksi”.
”Rencana
Z” itu sudah dibicarakan secara rahasia sejak tahun 2012. Yakni, sejak
diperkirakan Partai Syriza memenangkan pemilu tahun itu. Disebut rahasia karena
rencana ini hanya dibuat oleh empat orang (dipimpin ahli keuangan Jerman Jorg
Asmussen).
Hari itu
sebenarnya Asmussen sudah siap terbang ke Meksiko untuk pertemuan keuangan
dunia. Tapi, karena pemilu di Yunani mengisyaratkan Alexis menang, Asmussen
diminta membatalkan tiketnya. Dia diminta tetap tinggal di Brussel, ibu kota
keuangan Uni Eropa. Dia diperintahkan untuk menyusun rencana rahasia kalau saja
Partai Syriza yang ideologinya jelas-jelas ingin keluar dari sistem keuangan
Eropa itu menang pemilu.
Empat
orang tersebut melakukan rapat-rapat maraton. Berhari-hari. Tidak boleh ada
yang mencatat. Tidak boleh ada dokumen yang dibuat. Semua harus diingat saja di
dalam otak masing-masing. Antarempat orang itu juga tidak boleh saling kirim
e-mail. Kalau bocor, bisa bikin dunia keuangan panik.
Ternyata
Partai Syriza, meski suaranya naik drastis, hanya menduduki ranking kedua.
Rencana Z tidak jadi dilaksanakan. Pemerintah Yunani tidak keluar dari sistem
keuangan Eropa. Eropa pun mengucurkan bantuan daruratnya.
Tapi,
bantuan itu (eh, utang itu) tidak memuaskan Yunani. Juga tidak memuaskan Eropa.
Di mata
Yunani, utang itu tidak mengatasi secara tuntas kesulitan ekonomi. Bahkan,
syarat-syaratnya sangat membebani. Misalnya, Yunani dipaksa untuk berhemat dan
mengencangkan ikat pinggang. Rakyatnya, dengan sistem demokrasi yang ada, tidak
siap untuk diajak prihatin.
Di mata
Eropa, utang itu juga mengecewakan. Angka-angka ekonomi yang dibuat Yunani
ternyata tidak mencerminkan yang sebenarnya. Banyak program penyehatan ekonomi
tidak jalan karena asumsi angka-angkanya salah. Angka-angka statistiknya
sengaja dibuat agar kelihatan baik untuk bisa memperoleh utang berikutnya.
Adakah
kondisi yang lebih menjengkelkan dari ini? Yang memberi utang marah dan yang
dapat utang juga marah?
Kalau
sampai ”TIDAK” menang referendum kemarin, maka bisa jadi, mulai minggu ini
Eropa benar-benar menerapkan ”Rencana Z” yang dulu tidak jadi dilaksanakan itu.
Bagaimana
kalau ”YA” yang menang?
Kekacauan
ekonomi mungkin tidak sebesar itu. Namun, Yunani harus siap ”menderita” dalam
jangka panjang untuk memenuhi syarat-syarat utang Eropa.
Kubu
”TIDAK” membayangkan bahwa lebih baik kacau beberapa tahun, tapi setelah itu
membaik. Ekspornya bisa meningkat, hasil turisme yang diandalkannya bisa lebih
besar. Mata uang baru Yunani yang akan lebih lemah dari euro bisa dijadikan
senjata untuk pemulihan ekonomi.
Yunani,
di mata Eropa, memang ibarat kaki yang terkena infeksi. Serbasalah. Kalau
diamputasi, akan kehilangan kaki. Kalau tidak diamputasi, akan menjalar ke
bagian tubuh sekitarnya.
Yang
sudah siap dijalari pun ada: Portugal, Spanyol, dan Italia.
Betapa kacaunya ekonomi Yunani.
Kita hanya bisa membayangkan. Kadang kita bersyukur bahwa meskipun ekonomi kita
juga lagi sangat lesu, setidaknya kita masih bisa berpuasa dengan tenang.
Asal
jangan sampai tidak terkendali. (*)
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar