Senin, 11 Januari 2021

Khofifah: Apresiasi Prestasi Siswa di Tengah Pandemi

Apresiasi Prestasi Siswa di Tengah Pandemi

Oleh: Khofifah Indar Parawansa

 

TIDAK bisa dimungkiri, pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak bencana nonalam pandemi Covid-19 yang terjadi hingga saat ini. UNESCO menyebutkan, lebih dari 1,7 miliar siswa di seluruh dunia tidak pergi ke sekolah selama masa pandemi ini.

 

Informasi dari Kemendikbud RI, di Indonesia ada lebih dari 68 juta siswa yang harus menempuh pembelajaran jarak jauh. Baik secara online maupun offline. Sebanyak 9,1 juta di antaranya adalah siswa-siswi di Jawa Timur.

 

Meski demikian, alhamdulillah selama pandemi Covid-19 pembangunan pendidikan di Jatim tetap menunjukkan kinerja terbaiknya. Dari aspek capaian target sasaran rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), indeks pembangunan manusia (IPM) Jawa Timur mengalami peningkatan yang cukup berarti dari 71,50 pada tahun 2019 menjadi 71,71 pada 2020. Bahkan, kenaikan itu menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa.

 

Ditinjau dari aspek kontribusi dimensi pendidikan, kenaikan IPM itu didukung oleh kenaikan rata-rata lama sekolah dari 7,59 tahun menjadi 7,78 tahun. Juga, harapan rata-rata lama sekolah dari 13,16 tahun menjadi 13,19 tahun.

 

Angka partisipasi murni (APM) Jatim yang menggambarkan perbandingan antara siswa usia sekolah 16–18 tahun pada jenjang pendidikan SMA/SMK/MA/SMALB/paket C dengan penduduk usia sekolah 16–18 tahun juga naik signifikan. Yakni, dari 70,01 persen pada 2019 menjadi 71,04 persen pada 2020.

 

Demikian pula angka putus sekolah yang mengalami penurunan secara nyata. Dari 1,53 persen pada 2019 menjadi 0, 51 persen pada 2020. Yang juga patut disyukuri adalah angka kelulusan yang mencapai 99,65 persen pada 2020. Meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2019, yaitu 98,54 persen.

 

Di tengah pandemi ini, siswa-siswi di Jatim mampu mengukir prestasi terbaiknya. Di antaranya, titel juara umum di ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020, salah satu kompetisi pendidikan yang paling bergengsi di Indonesia. Dengan perolehan 70 medali yang terdiri atas 19 medali emas, 24 perak, dan 27 perunggu. Selain itu, masih ada ratusan prestasi berskala nasional dan internasional yang diraih para pelajar Jatim selama tahun 2020.

 

Selain itu, Provinsi Jawa Timur berhasil menempati peringkat pertama dengan jumlah siswa lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2020 tertinggi secara nasional. Total ada 13.803 siswa-siswi Jatim yang lolos SNMPTN dan diterima di berbagai program studi di perguruan tinggi negeri pada 2020.

 

Capaian-capaian membanggakan itu tak membuat pemprov berpuas diri. Masih banyak yang perlu dibenahi. Karena itu, mengusung semangat Jatim Bangkit 2021, dunia pendidikan Jawa Timur siap menyambut era new normal dengan inovasi.

 

Dalam kegiatan belajar-mengajar, pemprov antusias menyambut kebijakan pemerintah pusat untuk mulai menerapkan pembelajaran tatap muka pada awal 2021. Sebab, Jatim sudah memiliki pengalaman langsung sejak adanya kebijakan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas. Berbagai kebiasaan penerapan protokol kesehatan di sekolah telah menjadi habituasi siswa dan warga belajar lainnya.

 

Alhamdulillah, Jatim telah banyak menginspirasi daerah lain untuk menyiapkan pendidikan memasuki era new normal. Bahkan jadi bahan masukan yang berharga bagi kebijakan pendidikan nasional di masa pandemi.

 

Dalam rangka mendorong percepatan peningkatan IPM, pemprov akan melaksanakan pendidikan kesetaraan berbasis vokasi. Karenanya, di tahun 2021, Jatim akan semakin siap menjadi provinsi vokasi. []

 

JAWA POS, 4 Januari 2021

Khofifah Indar Parawansa | Gubernur Jawa Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar