Rangkaian Amalan dan Doa
Sesudah Adzan dan Iqamah
Adzan merupakan pertanda telah masuknya waktu
sholat sekaligus panggilan untuk melaksanakan sholat berjama’ah bagi seluruh
kaum muslimin yang mendengarkannya. Banyak sekali pahala yang dijanjikan oleh
Allah terkait adzan, baik bagi yang melafalkannya ataupun yang mendengarkannya.
Saat muadzin melafalkan adzan, yang mendengar disunnahkan untuk menjawab adzan.
Hal yang sangat disunnahkan terkait adzan dan
iqamah lainnya ialah beberapa amalan dan doa sesudahnya, sebagaimana yang telah
kami sarikan dari beberapa literatur klasik:
Dalam kitab Asna al-Mathalib karya
Imam Zakaria al-Anshary (Dar al-Kutub al-Islamy, 2000), juz II, hal. 456,
setelah selesai adzan, disunnahkan bagi muadzin dan yang mendengar adzan,
untukmembaca shalawat, yang paling utama ialah shalawat Ibrahimiyyah:
اللهم
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
كَمَا صَلَّيْت عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى
سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ إنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ
Muhammad wa ‘alâ `âli sayyidinâ Muhammad kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm,
wa ‘alâ `âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ `âli
sayyidinâ Muhammad kamâ bârakta ‘alâ sayyidinâ Ibrâhim, wa ‘alâ `âli sayyidinâ Ibrâhîm,
innaKa Hamîdun Majîdun
“Ya Allah, berilah rahmat pada Nabi Muhammad
dan keluarganya, sebagaiman Engkau merahmati Nabi Ibrahim dan keluarganya,
serta berkatilah Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaiman Engkau berkatilah
Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung”
Dilanjutkan dengan berdoa dengan doa di bawah
ini:
اللهم
رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ اَلتَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ
سَيِّدنَـَامُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفِيْعَةَ
وَابْعَثْهُ الْمَقَامَ المَحْمُودَ الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ
الْمِيْعَاد
Allâhumma Rabba hâdzihid-da‘wati
at-tâmmati, wash-shalâtil-qâimati, âti sayyidanâ Muhammad al-washilah wal
fadlîlah, wad-darajatar rafî’ah wab’atshu maqâman mahmûdan alladzî wa’adtah,
innaka lâ tukhliful-mî‘âd
“Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang
sempurna dan shalat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad wasilah
(tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan
tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkaujanjikan,
sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai dzat yang paling Penyayang.”
Selanjutnya, disebutkan dalam kitab Jami’ul
Ahadits, juz IV, hal. 250, disebutkan ada doa khusus setelah adzan maghrib,
yakni:
اللهم
هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ
ليْ
Allahumma hadza iqbâlu lailika wa
idbâru nahârika wa ashwâtu du’âika faghfir lii
“Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya
malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka
ampunilah aku”
Adapun setelah adzan shubuh, ada doa khusus
sebagaimana disebutkan dalam kitab Fathul Muin hal. 280, yakni:
اللهم
هَذَا إِقْبَالُ نَهَارِكَ وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فاغْفِرْ
لِي
Allahumma hadza iqbâlu nahârika wa
idbâru lailika wa ashwâtu du’âika faghfir lî
“Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya
siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah
aku”
Doa diantara Adzan dan Iqamah.
اللهم
إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِيْ الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ
Allahumma innî as-alukal-‘âfiyah
fid-dunya wal-âkhirah
“Ya Allah, aku mohon pada-Mu keselamatan di
dunia dan akhirat”
Disambung dengan Membaca ayat kursi:
اللهُ
لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
لَهُ مَا فِيْ السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ
عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيْمُ
Allâhu lâ Ilâha illa Huwal hayyul
qayyumu. Lâ ta'khudzuhû sinatuw wa lâ naûm. laHû mâ fissamâwâti wa mâ fil
ardhi. man dzal ladzii yasfa'u 'indahû illâ bi idznihi. ya'lamu mâ baina
aidiihim wa mâ khalfahum. wa lâ yuhithûna bi syai-in min 'ilmihii illâ bi mâsyâ-a.
wasi'a kursiyyuhussamâwâti wal ardha. wa lâ ya-udhû hifzhuhumâ wahuwal 'aliyyul
azhiim.
“Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang
Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak
tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi
syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi,
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi
Maha Besar.”
Terakhir, jika sesudah iqamah masih ada
waktu, maka disunnahkan membaca doa setelah iqamah ialah:
اللهم
رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ صَلِّ
عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآتِهِ سُؤْلَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Allahumma Rabba hadzihi ad-da’wati
at-tâmmati, wa ash-shalâti al-qâimati, shalli ‘ala sayyidina muhammadin wa
âtihi su’lahu yaumal qiyâmah
“Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang
sempurna dan shalat yang tetap didirikan, rahmatilah Nabi Muhammad dan berikan
padanya permintaannya di hari kiamat.”
Demikian rangkaian amalan dan doa sesuadah
adzan dan iqamah ini, semoga bermanfaat bagi kami dan segenap pembaca. Wallahu
a’lam bi-shawab. []
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar