Etos Memberi dan
Menerima
Tangan di atas lebih
baik daripada tangan di bawah, demikian pesan Nabi SAW. Jangan pernah meminta.
Kalau diberi, jangan menolak, demikian pesan Kiai Makhrus Hamami Ciwaringin.
Untuk menerima, orang
sering tidak banyak pertimbangan. Tapi untuk memberi, banyak sekali
pertimbangan yang kita kemukakan.
Tangan di bawah bukan
tidak baik. Kalau diberi tanpa kita minta, halal dan tidak mengikat atau tanpa
syarat, maka kita harus menerimanya. Karena itu sesungguhnya dari Allah,
manusia hanya perantaranya saja. Tapi tangan di atas tetap lebih baik.
Marilah kita jujur
pada diri sendiri. Di luar uang yang kita hasilkan karena kita kerja dan di
luar uang yang kita berikan pada orang yang kerja pada kita, banyak mana uang
yang kita berikan (sedekah) dengan uang yang kita dapatkan (diberi sedekah min
haitsu la yahtasib)?
Ya Allah, maaf jika
tangan ini kurang banyak memberi (bersedekah).
Saat ada teman
pengusaha yang ngasih amplop 5 juta, saat itu posisi tangan di bawah, walau
boleh hukumnya. Ada khawatir, jika bertemu Rasulullah, lalu beliau
bertanya,"Mengapa tanganmu kurang sering berbagi? Mengapa tanganmu kurang
banyak saat memberi? Mengapa kau rela hidupmu lebih banyak menerima daripada
memberi? Saat kau menerima banyak, mengapa tidak memberi banyak?"
Sungguh jika ini
terjadi, kepala akan menunduk malu, tak sanggup bertatapan mata, tak kuat
memandang wajahnya yang bercahaya. Malu rasanya.
Pertanyaan ini, jika
terjadi sama dengan pertanyaan Nabi, "Mengapa kau lindungi tubuhku, tetapi
kau sakiti jiwa dan hatiku."
"Bagaimana
mungkin itu terjadi, Ya Habibiy, ya Rasulullah?"
"Saat kau
meninggalkan kebiasaanku dan melakukan laranganku, maka kau telah menyakiti
jiwa dan hatiku," jawab Rasulullah.
Sungguh tubuh
bergetar hebat, jiwa tergoncang dan air mata mengalir deras saat tidur dan saat
bangun tidur. Hati ini menjadi sakit saat menyakiti hati orang yang kita
cintai. Jiwa ini menderita saat mendatangkan derita bagi jiwa kekasih kita.
Ya Rasulullah,
bimbing aku dan cintai diriku sebagaimana Syekh Mursyidku selalu membimbing dan
mencintaiku. Agar aku mahabbah dan ma'rifat pada Tuhanku, Amin. []
(Rojaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar