Jumat, 11 Juni 2021

Nasaruddin Umar: Epidemi dalam Al-Qur'an (1) Apa Itu Epidemi?

Epidemi dalam Al-Qur'an (1)

Apa Itu Epidemi?

Oleh: Nasaruddin Umar

 

Isu yang menjadi headline media-media dunia akhir-akhir ini ialah munculnya virus Corona yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai darurat kesehatan global atas wabah virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Virus corona Wuhan atau 2019-nCoV merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit flu hingga MERS dan SARS.

 

SARS yang juga merupakan virus corona, pertama kali muncul di Provinsi Guangdong, China, pada November 2002. Virus SARS menyebar ke lebih dari 24 negara. WHO mencatat, pada 31 Januari 2020, jumlah kasus yang terkonfirmasi virus corona 2019-nCoV telah melampaui SARS, dengan rincian 9.900 kasus coronavirus dan 8.096 SARS. SARS diperkirakan merugikan ekonomi global lebih dari 30 dollar miliar AS.

 

Munculnya epidemi atau wabah penyakit yang menyebar secara luar biasa di dalam masyarakat umumnya disebabkan oleh tiga hal, yaitu: 1) Resistensi polusi organisma inang rendah atau jika peluang bagi patogen untuk pindah dari organisme inang yang satu ke organisme inang yang lain meningkat. 2) Meningkatnya virulensi patogen antara lain sebagai akibat rendahnya resistensi (daya tahan tubuh manusia) seperti awal mula berjangkitnya epidemi influenza menyerang seluruh dunia pada tahun 1918, diduga sebagai akibat Perang Dunia I yang menyebabkan resistensi manusia pada waktu itu karena kurang dan rendahnya mutu pangan, dan 3) Epidemi suatu penyakit juga sering timbul sesudah terjadinya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir besar, dsb.


Bukan hanya virus Corona tetapi juga beberapa virus mematikan lainnya sudah bermunculan seperti virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), sejenis virus yang menyebabkan rontoknya daya tahan tubuh melawan penyakit yang lebih populer disebut dengan penyakit AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrome). Belum lagi virus binatang dan burung yang bermutasi kepada tubuh manusia seperti virus anthrax dan flu burung, dan entah virus apa lagi yang akan datang.

 

Virus ini zoononis, yang berarti dapat menular antara hewan dan manusia. Tanda umum infeksi antara lain demam, batuk, sesak nafas, hingga kesulitan bernafas. Dikutip dari BBC, jumlah kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah melampaui epidemi SARS yang terjadi pada 2003. Saat itu, selama 8 bulan mewabah, ada sekitar 8.100 kasus SARS.

 

Sementara itu, hingga Sabtu (1/2/2020), kasus virus corona yang sudah terkonfirmasi mencapai lebih dari 11.000 kasus, sejak muncul pada Desember 2019. Baca juga: Menginfeksi 25 Negara, Bagaimana Penyebaran dan Cara Melindungi Diri dari Virus Corona? Meski demikian, kasus kematian karena virus corona sejauh ini lebih kecil dibandingkan SARS. Hingga Sabtu (1/2/2020) siang, virus corona menimbulkan 244 kasus kematian. Sementara, kasus kematian karena wabah SARS jumlahnya juga sangat fantastic. []

 

DETIK, 15 April 2021

Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA | Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar