Suami Bagi Perempuan yang
Masuk Surga
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum wr. wb. Redaksi bahtsul
masail yang saya hormati. Kelak di surga kita akan mendapatkan pasangan kita
kembali, dan saya pernah ditanya oleh seseorang perihal seseorang perempuan
yang menikah lebih dari satu kali. Bagaimana kelak kalau ia masuk surga, siapa
di antara suaminya yang akan menjadi suaminya kelak di surga? Suami yang
pertama atau yang kedua, atau yang lainnya? Mohon penjelasannya, kurang
lebihnya saya ucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum wr. wb.
Ahmad Ghazali – Lampung
Jawaban:
Assalamu’alaikum wr. wb.
Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati
Allah swt. Kelak di surga tidak ada orang yang melajang. Dan kita akan
dipertemukan kembali dengan pasangan kita masing-masing sampai anak cucu.
Pertemuan kembali keluarga tersebut telah ditegaskan dalam firman Allah swt;
وَالَّذِينَ
آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ
ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ
بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
“Dan orang-orang yang beriman, beserta anak
cucu mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di
dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan)
mereka. Setiap orang terikat dengan dengan apa yang dikerjakan” (Q.S. Ath-Thur:
21)
Pertemuan tersebut terlaksana sepanjang
mereka adalah orang yang beriman, meskipun terdapat perbedaan dalam amal
kebajikan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Katsir ketika menafsirkan
ayat di atas.
أَيْ: أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّاتِهِمْ فِي الْمَنْزِلَةِ
الرَّفِيعَةِ فِي الْجَنَّةِ وَإِنْ لَمْ يَكُونُوا قَدْ شَارَكُوهُمْ فِي
الْأَعْمَالِ بَلْ فِي أَصْلِ الْإِيمَانِ
“Maksudnya, Kami (Allah) pertemukan mereka
dengan keluarga anak cucu mereka di tempat yang mulia di dalam surga meskipun
mereka tidak sama amal kebajikannya, tetapi lebih karena keimanan” (Ibnu
Katsir, Tafsir al-Qur`an al-Azhim, Mesir-Dar Thayyibah, cet ke-2, 1420 H/1999
M, juz, 3, h. 384).
Lantas bagaimana jika seorang perempuan
pernah menikah berkali-kali dan masuk surga, sedang mantan-mantan suaminya juga
masuk surga, siapa di antara mereka yang akan menjadi suaminya di surga?
Jawaban atas hal ini adalah bahwa kelak di antara mantan-mantan suaminya yang
akan menjdai suaminya di surga adalah yang paling baik akhlaknya.
Jawaban ini diambil dari keterangan yang terdapat
dalam kitab al-Fatawa al-Haditsiyyah karya Ibnu hajar al-Haitami. Beliau pernah
di tanya dalam soal ini, dan untuk menjawbanya diajukan sebuah hadits yang
diriwayatkan ath-Thabarani dari Ummi Salamah ra.
Ummi Salamah ra pernah bertanya kepada
Rasulullah saw tentang perempuan yang seorang perempuan menikah lebih dari satu
kali kemudian meninggal dunia dan masuk surga, siapa yang menjadi suaminya di
surga? Rasulullah saw pun menjawab, “Sungguh, ia (perempuan) diberi pilihan,
kemudian ia akan memilih di antara mereka yang paling baik akhlaknya”.
وَسُئِلَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : عَمَّنْ تَزَوَّجَتْ أَزْوَاجاً لِمَنْ تَكُونُ لَهُ
مِنْهُمْ فِي الْآخِرَةِ ؟ فَأَجَابَ بِقَوْلِهِ أَخْرَجَ الطَّبَرَانِي عَنْ
أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا فِي صِفَةِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَدِيثاً
طَوِيلاً وَفِيهِ ( قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ اَلْمَرْأَةُ تَتَزَوَّجُ
الزَّوْجَيْنِ وَالثَّلَاثَةَ وَالْأَرْبَعَةَ فِي الدُّنْيَا ثُمَّ تَمُوتُ
فَتَدْخُلُ الْجَنَّةَ وَيَدْخُلُونَ مَعَهَا مَنْ يَكُونُ زَوْجُهَا مِنْهُمْ ؟
قَالَ (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ): إِنَّهَا تُخَيَّرُ
فَتَخْتَارُ أَحْسَنَهُمْ خُلُقاً
“Ibnu Hajar ra pernah ditanya tentang
perempuan yang menikah dengan beberapa orang, kelak di akhirat ia menjadi istri
siapa di antara mereka? Kemudian beliau menjawab dengan mangajukan hadits Nabi
saw yang panjang yang diriwayatkan ath-Thabari dari Ummi Salamah ra tentang
gambaran penduduk surga. Di dalam hadits tersebut terdapat dialog antara Ummi
Salamah ra dengan Rasulullah saw; ‘Saya (Ummi Salamah ra) bertanya kepada Rasulullah
saw. Wahai Rasulullah, seorang perempuan semasa hidupnya menikah dua kali, tiga
kali, atau empat kali kemudian ia meninggal dunia dan masuk surga, sedang
mantan-mantan suaminya juga masuk surga bersamanya, siapakah di antara mereka
yang menjadi suaminya di surga? Rasulullah saw pun menjawab; ‘Sungguh ia diberi
pilihan, kemudian ia akan memilih di antara mereka yang paling baik budi
pekertinya” (Lihat, Ibnu Hajar al-Haitsami, al-Fatawa al-Haditsiyyah,
Bairut-Dar al-Fikr, tt, h. 36).
Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan.
Semoga bisa dipahami dengan baik. Saran kami kepada para suami, jadilah suami
yang baik bagi istri dan cintailah dengan tulus. Dan kami selalu terbuka untuk
menerima saran dan kritik dari para pembaca.
Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,
Wassalamu’alaikum wr. wb
Mahbub Ma’afi Ramdlan
Tim Bahtsul Masail NU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar