Puisi
'Langit Terbelah' untuk Almarhum Siti Zaenab
Rabu, 15
April 2015 , 22:14:00 WIB
Oleh: Adhie
M. Massardi
SATU lagi
Buruh Migran Indonesia (BMI) dipancung di Arab Saudi, Siti Zaenab.
Puisi: LANGIT TERBELAH
Langit terbelah
Bumi
basah darah
Wanita
paruh baya
Terkulai
tanpa daya
Kini kepala sudah terpisah
Dari
tubuh penuh amarah
Algojo
yang bengis
Tak hirau
jerit tangis
Tak ada yang merasa bersalah
Presiden
terus berkeluh kesah
Lapangan
kerja hanya janji
Dan semua
itu sudah basi.
Catatan:
Siti Zaenab binti Duhri Rupa dipancung di Madinah, Selasa, 14 April 2015. Perempuan 47 tahun ini, dieksekusi mati (qishas) dengan tuduhan melakukan pembunuhan terhadap istri majikannya, Nourah binti Abdullah Duhem Al Maruba pada 1999 silam. Perempuan asal Bangkalan ini kemudian ditahan di penjara umum Madinah sejak 5 Oktober 1999.
Pada awal 2001, sebenarnya Siti Zaenab sudah akan dieksekusi. Tapi Presiden RI KH Abdurrahman Wahid waktu itu, menelepon langsung Raja Arab Saudi, yang kemudian sepakat membatalkan pemancungan itu.
Namun demi tegaknya hukum di sana, perlu ada permaafan dari ahli waris, yang saat itu masih balita. Tapi naas bagi Siti Zaenab. Pemerintah RI setelah Gus Dur alpa melobi pihak keluarga (korban). Akibatnya, ketika Walid bin Abdullah bin Muhsin Al Ahmadi sudah dewasa, menolak memberi maaf.
Kemarin, setelah 'State Dinner' yang gagah bersama PM Norwegia Erna Solberg di Istana Negara, Presiden RI Joko Widodo dilapori Menlu RI Retno Marsudi soal BMI yang dihukum mati tanpa pemberitahuan itu.
"Presiden sudah tahu, mendapat informasi dari saya, ikut berdukacita, atas meninggalnya saudara kita," kata Bu Menlu.
"Atas nama pemerintah Indonesia, kita ucapkan dukacita yang paling dalam dan kita berdoa semoga almarhumah mendapat tempat di sisi-Nya," lanjut Bu Menlu. Hanya itu.
Lalu bagaimana nasib kaum BMI lain yang mengais rejeki di negeri orang dengan taruhan nyawa karena di dalam negeri lapangan kerja amat sempit itu?
Bagaimana pula reaksi Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil yang meyakini pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lantaran kiriman uang TKI ke Tanah Air hanya USD 7 miliar (Filipina USD 20 miliar) per tahun?
Wallahu a’lam bish showab! []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar