Selasa, 26 Februari 2019

(Hikmah of the Day) Pelajaran dari Taman Makam yang Indah


Pelajaran dari Taman Makam yang Indah

Tampak pada gambar di atas sebuah taman yang indah, tapi bukan taman biasa. Ia adalah sebuah makam seorang ibu yang memiliki seorang anak laki-laki yang sangat berbakti kepadanya. Didorong oleh kebiasaan menghormati dan menyayangi sang ibu sewaktu masih hidup, sang anak sering “sowan” (ziarah) kepada sang ibu setiap kali ada kesempatan untuk mendokannya sekaligus merawat makamnya yang tergolong langka karena berupa taman yang indah.

Di kompleks makam itu, makam sang ibu merupakan makam terindah. Memang di sana banyak makam orang-orang penting, tetapi kesemuanya itu tidak ada yang seindah makam sang ibu. Kita mungkin biasa menjumpai makam yang mewah dan megah seperti makam orang-orang kaya dan orang-orang hebat. Tetapi semua itu pada umumnya bukan makam yang indah karena berupa bangunan yang megah dengan meterial yang mahal.

Padahal kita diajarkan mendoakan orang yang sudah meninggal dunia, seperti orang tua, agar Allah subhanahu wata'ala menjadikan makamnya sebagai raudhatan min riyadhil jannah (taman yang merupakan bagian dari taman-taman surga). Jadi surga adalah taman yang indah. Sebuah makam dengan konsep sebuah taman yang indah tanpa bangunan sedikitpun tidak menyalahi aturan di dalam Islam.

Di atas makam sang ibu ini tumbuh pohon-pohon seperti: kamboja, kaktus, mawar, cemara, lidah buaya dan sebagainya. Tampaknya sang anak benar-benar menghayati doa yang dibacanya setiap kali ziarah ke makan ibunya. Doa itu antara lain berbunyi:

اللَهُمَّ اجْعَلْ قَبْرَهَا رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الجَنَّةِ

Artinya: "Ya Allah jadikanlah makamnya (ibu - pen) sebagai sebuah taman yang merupakan bagian dari taman-taman surga."

Ternyata dari sepotong doa tersebut sang anak terinspirasi membuat makam ibunya menjadi sebuah taman. Ia tidak hanya berdoa dengan kata-kata tetapi juga dengan perbuatan nyata memohon kepada Sang Khalik agar menjadikan makam ibunya sebuah taman yang indah, bersih dan terawat. Tentu saja taman makam yang indah tersebut tak seindah taman yang telah dipersiapkan oleh Sang Khalik sendiri. 

Tetapi sebagai simbol atau visualisasi dari apa yang dimohonkan di dalam doa, makam berupa taman menjadi penting sebab itu merupakan kesungguhan doa seorang anak buat ibunya semoga ia bahagia di sisi-Nya. Makam sang ibu yang wafat beberapa tahun silam itu berada di kompleks pemakaman umum di sebuah desa di Jawa yang memang tidak terkenal. Gambar ini pun kami ambil sehari sebelum Idul Fitri, 1 Syawal tahun ini, yang jatuh pada tanggal 15 Juni 2018. []

Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar