Kamis, 13 Agustus 2020

(Ngaji of the Day) Beberapa Manfaat Mempelajari Perawi Hadits

Beberapa Manfaat Mempelajari Perawi Hadits


Mempelajari hadits adalah perantara memahami Islam dan pribadi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam hadits dikenal aspek matan dan sanad. Oleh sebab itu, mempelajari hadits tidak semata mempelajari kandungan sabda Nabi dalam matan, melainkan juga perawi yang menyampaikannya dalam sanad.

 

Pribadi perawi hadits dalam sanad menjadi salah satu syarat penentu kualitas hadits, apakah ia shahih, hasan, dla’if, atau malah palsu. Apa saja manfaat mengenal dan mempelajari perawi hadits? Tidak hanya untuk para pengkaji hadits, berikut beberapa keutamaan mempelajari perawi hadits:

 

1. Sebab turunnya keberkahan dan rahmat Allah. Seorang bernama Sufyan bin Uyaynah, menuturkan:

 

...عند ذكر الصالحين، نزلت الرحمة...

 

“Jika disebut nama orang saleh, maka Allah akan menurunkan rahmat.”

 

Pribadi saleh itu bisa banyak kita temukan dan berulang-ulang disebut saat membaca sanad hadits. Dengan belajar hadits diikuti kecintaan pada Rasulullah menjadikan kita senantiasa percaya bahwa menyebut nama perawi yang saleh, bisa menjadi wasilah keberkahan.

 

2. Membaca kisah beragam pribadi manusia. Kisah sahabat, tabiin, serta kalangan setelahnya dalam kitab-kitab tarjamah (biografi) perawi bisa menjadi ibrah. Ketika Anda mengkaji atau mendengar kisah Syu’bah bin Al Hajjaj, salah satu ulama hadits paling populer, mulanya adalah seorang yang berpenampilan tidak menarik, namun terpandang karena kejujuran dan semangat mencari ilmu.

 

Selain inspirasi, ada juga ragam anekdot perawi seperti kisah Abu Lahi’ah, penghimpun hadits dalam bentuk catatan, namun gegara rumahnya terbakar kumpulan catatan hadits itu juga ikut dilalap api. Imbasnya, banyak hadits yang terlupa oleh beliau.

 

Selain itu, banyak juga kisah-kisah perawi yang dituduh pendusta, memalsukan hadits, atau yang cari muka di hadapan penguasa. Kisah-kisah perawi ini akan menjadi selingan atau inspirasi tersendiri saat belajar hadits.

 

3. Mengetahui sejarah masa hidup perawi. Pelajar hadits penting untuk mengetahui sejarah hidup perawi, bahkan tahun lahir dan kematiannya. Hal ini salah satunya untuk menentukan sanad hadits yang ittishal (tersambung), salah satu prasyarat hadits shahih.

 

Mengenali profil perawi juga untuk mempelajari sejarah masa seorang perawi hidup. Anda tahu konflik mihnah? Selain Imam Ahmad bin Hanbal yang berkonflik dengan pemerintah dinasti Abbasiyah kala itu akibat perbedaan sikap tentang kemakhlukan Al Quran, banyak juga ulama dan perawi yang terseret masalah tersebut. Dari membaca sejarah, kita akan tahu bahwa perawi hadits tidak tunggal dalam sikap.

 

4. Sumber keteladanan hidup. Penilaian ulama pada perawi begitu beragam, dari segi kelebihan dan kekurangan perawi dalam aspek dan perilaku. Jika pribadinya baik, riwayatnya dipertimbangkan untuk diterima; begitu pula jika ada cacat perilaku, riwayatnya bisa dinilai lemah.

 

Kesalehan dan kesungguhan mereka dalam belajar banyak bisa kita teladani, dan keburukannya bisa kita jauhi. Tentu tidak kudu sesempurna mungkin, semampunya saja. Banyak perawi adalah orang-orang biasa, seperti pedagang, petugas pemerintah, dan banyak lainnya, namun mereka istimewa karena riwayat hadits dan kepribadian mereka.

 

Demikian beberapa manfaat belajar perawi hadits. Bagi masyarakat umum yang tidak akrab dengan kajian hadits, tentu ini bisa menjadi poin menarik untuk bisa menyimak dan mempelajari sabda Nabi ini. Manfaat dari membaca dan mengenali perawi hadits, kiranya bisa membangun pemahaman Islam yang lebih baik. Wallahu a’lam. []

 

Sumber: NU Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar