KHOTBAH JUM'AT
Lima Harapan Pegiat Ramadhan
Khutbah I
اَلْحَمْدُ
لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا وَقِيَامَ لَيَالِيْهِ
تَطَوُّعًا وَصِيَامَ نَهَارِهِ وَاجِبًا وَثَوَابَ الْعَمَلِ فِيْهِ مُضَاعَفًا.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ
اللهِ سَيِّدُ وَلَدِ عَدْنَانْ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَصَحْبِهِ ذَوِيْ الْمَجْدِ
وَالْعِرْفَان. أَمَّا بَعْدُ فَـيَا أّيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ
بَتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ
الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا اتَّقُوْا اللهِ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Ma’asyiral Muslimin hafidhakumullâh,
Apa sebenarnya cita-cita dan harapan seorang
muslim yang giat di bulan Ramadhan? Jawabannya tergambar dalam doa yang sering
dipanjatkannya di sepanjang malam bulan Ramadhan. Tentu saja doa-doa itu banyak
sekali. Khatib membatasi pada “Doa Kamilin” saja yang biasa dibaca usai Shalat
Tarawih.
Nama “Kamilin” diambil dari salah satu
kalimat awal dalam doa tersebut. Doa itu lumayan panjang hingga satu halaman.
Ada sekitar 24 permintaan dan harapan yang dipanjatkan dalam doa tersebut. Pada
khutbah Jum’at kali ini, khatib hanya mengambil 5 kalimat doa saja untuk
diuraikan secara singkat dan padat.
Dalam kitab Mutiara Ramadhan yang
disusun oleh Abuya KH Abdurrahman Nawi, doa tersebut berbunyi:
اَللَّهُمَّ
اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ وَلِلصَّلَاةِ
حَافِظِيْنَ وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ.
Artinya: “Ya Allah, jadikalah kami golongan
yang sempurna dengan (di dalam) iman, yang mampu menunaikan berbagai kewajiban,
memelihara shalat, melaksanakan zakat dan hanya mencari (ridha) di sisi
Engkau.”
Hadlirin yang berbahagia,
Ada 5 (lima) harapan dan cita-cita dalam doa
tersebut. Pertama, kesempurnaan iman. Kedua, kemampuan menunaikan berbagai
kewajiban. Ketiga, mampu memelihara shalat. Keempat, mampu melaksanakan zakat.
Kelima, ikhlas mencari ridha Allah ﷻ.
Harapan pertama yaitu kesempurnaan iman (اَلْكَامِلِيْنَ بِالْإِيْمَانِ). Bagaimanakah kesempurnaan itu didapat. Baginda Rasulullah ﷺ bersabda:
اَكْمَلُ
الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ
لِنِسَائِهِمْ
Artinya: Mukmin yang paling sempurna imannya
adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kalian adalah yang berlaku
baik kepada istrinya. (HR Turmudzi)
Dalam kitab Mauidhatul Mu’minin karya Syekh
Muhammad Jamaluddin al-Qasimi dikatakan bahwa empat pokok akhlak yang mulia
adalah: keberanian, keadilan, kebijaksanaan, dan menjaga kehormatan. Karena
itu, mari kita berlomba-lomba menjadi seorang pemberani yang adil, bijaksana
dan menjaga kehormatan berdasarkan tuntunan ajaran Islam yang dibawa oleh
Baginda Rasulullah ﷺ.
Harapan kedua, yaitu dapat menunaikan segala
kewajiban (وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ) . Maknanya, mampu bertakwa kepada Allah ﷻ, menjalankan segala yang diperintahkan dan menjauhi
larangannya. Kemampuan itu dinamakan taufiq yang diciptakan Allah ﷻ. Apa itu taufiq? Dalam kitab Syarah An-Nawâwi alâ Muslim I/73,
taufiq adalah
خَلْقُ
قُدْرَةِ الطَّاعَةِ
Artinya: “Diciptakannya kemampuan untuk taat
kepada Allah ﷻ.
Berdasarkan QS al-Baqarah ayat 183, kemampuan
itu dapat diraih dengan berpuasa di bulan Ramadhan. Allah menjanjikan kita
dapat bertakwa dengan ungkapan “la’allakum tattaqun” yang artinya, pasti
kalian menjadi orang yang bertakwa jika kalian melaksanakan kewajiban puasa di
bulana Ramadhan.
Harapan ketiga, yaitu shalat yang terpelihara
(وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ). Bagaimanakah caranya agar shalat kita terpelihara?.
Pertama-tama harus kita pahami bahwa Allah ﷻ tidak hanya
memerintahkan shalat tapi memelihara dan menegakkan shalat.
Allah SWT berfirman:
أَقِمِ
الصّلَاةَ لِذِكْرِيْ
Artinya: “Dirikanlah shalat untuk
mengingat-Ku (Allah ﷻ).”
(QS Thaha: 14)
حَافِظٌوْا
عَلىَ الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وقُوْمُوْا للهِ قَانِتِيْنَ
Artinya: “Peliharalah shalat 5 waktu dan
shalat wustha (Ashar). Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan
khusyu'.” (QS al-Baqarah: 238)
فَوَيْلٌ
لِلْمُصَلِّيْنَ. اَلَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ. اَلَّذِيْنَ هُمْ
يُرَاؤُوْنَ وَيَمْنَعُوْنَ اْلمَاعُوْنَ
Artinya: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang
yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang
berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS al-Ma‘un: 4-6)
Kita tidak diperintahkan shalat saja. Tapi
menegakkan, mendirikan, dan memelihara shalat kita. Shalat kita harus lurus,
tegak, dan terpelihara. Niatnya lurus. Caranya lurus. Hatinya khusyu’. Maka
hasilnya pun juga insyaallah lurus dan benar. Yaitu tercegah dari perbuatan
keji dan mungkar.
Harapan keempat, menjadi golongan penunai
zakat (وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ).
Harapan ini adalah harapan yang sangat
penting diwujudkan bagi pegiat Ramadhan. Sebab zakat tidak hanya zakat mal
saja. Tapi juga zakat fitrah. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan
pada saat bulan Ramadhan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
فَرَضَ
رَسُوْلُ اللهِ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةٌ لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ
Artinya: “Rasulullah mewajibkan zakat fitrah
sebagai pembersih orang yang berpuasa dari ucapan yang tidak berfaidah dan
jelek.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)
Harapan kelima, mencari tempat yang mulia dan
keridhaan di sisi Allah (ﷻ (وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ).
Harapan ini menjadi harapan penyempurna bagi
seluruh harapan pegiat Ramadhan. Artinya, semua amal ibadah kita harus
ditujukan semata-mata hanya karena mengharap ridha Allah ﷻ (ikhlas).
Al-Imam Al-Haddad berkata dalam kitabnya an-Nashâ’ihud
Dîniyyah:
مَعْنىَ
الْإِخْلاَصِ أَنْ يَكُوْنَ قَصْدُ اْلإِنْسَانِ فِيْ جَمِيْعِ طَاعَاتِهِ
وَأَعْمَالِهِ مُجَرَّدَ التَّقَرُّبِ إِلىَ اللهِ تَعَالىَ وَإِرَادَةِ قُرْبِهِ
وَرِضَاهُ, دُوْنَ غَرْضٍ أَخَرَ مِنْ مُرَاءَاةِ النَّاسِ وَطَلَبِ مَحْمَدَةٍ
مِنْهُمْ أَوْ طَمَعٍ
“Pengertian ikhlas adalah seseorang di dalam
seluruh ketaatan dan perbuatannya ditujukan semata-mata karena berusaha
mendekat kepada Allah ﷻ dan menginginkan
kedekatan dan keridhaannya. Tidak ada maksud yang lain seperti ingin pamer,
dipuji atau mengharap sesuatu dari makhluk (tamak).”
Demikianlah lima harapan saja, yang dibahas
oleh khatib dari sekian banyak harapan para aktivis pegiat Ramadhan. Semoga
Allah ﷻ mengabulkan semua
harapan dan doa tersebut. Amîn ya rabbal ‘alamin.
بَارَكَ
الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ
بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا
فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ
وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ
وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا
وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ
ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Darul Qutni, Sekretaris LTM PCNU Depok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar