Senin, 10 Juli 2017

(Buku of the Day) Buku Pintar Penanggulangan Tuberculosis: Kupasan Para Kyai



Islam Peduli Kesehatan


Judul buku   : Buku Pintar Penanggulangan Tuberculosis: Kupasan Para Kyai
Penulis       : KH Miftah Faqih dkk
Penerbit      : Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Tahun terbit : 2014
Tebal buku  : 106 halaman
Peresensi   : Husni Sahal (NU Online)

“Mu’min yang kuat lebih baik dan lebih disenangi di mata Allah daripada mukmin yang lemah,” Sabda Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Tuberkulosis (TB) yang dulunya dikenal dengan istilah TBC bukan jenis penyakit yang baru bagi masyarakat Indonesia. Sampai-sampai penyakit tersebut bisa dikatakan sebagai penyakit tua dan usang, yang oleh karenannya tidak sedikit masyarakat mulai mengacuhkan keberadaan penyakit ini.

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang jika dibiarkan bisa mengancam eksistensi manusia karena penyakit ini bisa sampai mengakibatkan kematian.

Islam sebagai agama yang punya perhatian terhadap kesehatan pun mewajibkan pada pemeluknya untuk menjaga jiwanya (Hifdzun Nafs). Nabi Muhammad sebagai pembawa risalah Islam pun melarang menghadirkan bahaya terhadap diri sendiri maupun bahaya kepada orang lain, "La Dharara wa La Dhirara".

Oleh karenanya berbagai pihak dari mulai pemerintah, LSM, organisasi sosial keagamaan dan pihak lain perlu kerja ekstra dalam mengampanyekan penanggulangan bahaya penyakit yang satu ini.

Hadirnya Buku Pintar Penanggulangan Tuberkulosis Kupasan Para Kyai ini menjadi suguhan awal yang. Buku ini digarap oleh Community Empowerment of People Againts Tuberculosis (CEPAT) dan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dalam menanggulangi penyakit TB.

Kehadiran buku ini menjadi penting karena di Indonesia penyakit yang bisa dengan mudah dalam hal penularan ini menempati urutan keempat penyumbang TB di dunia. Menurut WHO, pada tahun 2012 terdapat 460.000 kasus TB di Indonesia dengan kematian akibat TB sebesar 67.000 kasus atau 186 orang/hari (hal.11), oleh karena itu, perlu penanggulangan sehingga tidak mengakibatkan banyak korban lagi.

Penanggulangan terhadap penyakit TB sendiri bisa berupa preventif (mencegah), dan bisa juga kuratif (mengobati) bagi orang yang terkena gejala penyakit TB dengan menghampiri puskesmas atau tempat rujukan kesehatan lainnya.

Khusus kepada masyarakat yang belum terserang penyakit TB untuk mengantisipasi dengan cara membaca atau mencari informasi tentang gejala-gejala penyakit ini, karena mencegah atau menutup peluang dari datangnya bahaya itu juga menjadi ajaran Islam, Saddud Dzariah.

Perlu diketahui bahwa gejala-gejala TB terbagi menjadi dua. Pertama gejala utama, dan kedua gejala tambahan. Gejala utama penyakit TB yaitu apabila terjadi batuk berdahak secara terus menerus selama dua minggu lebih. Sedangkan pada gejala tambahan; bisa berupa batuk bercampur darah, sesak nafas dan nyeri dada, nafsu makan berkurang, berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan, demam meriang berkepanjangan, dan berat badan menurun. (hal 35-36).

Buku setebal 106 halaman ini menyajikan tiga bab. Pada bab pertama menyampaikan sekilas tentang Tuberculosis, bab kedua berbicara tentang Penanggulangan Tuberkulosis Perspektif Islam, dan bab ketiga tentang reaksi NU dan Penanggulangan Tuberkulosis.

Persoalan TB yang dikupas para kiai NU ini menyajikan berbagai dalil; baik dalil Al-Qur’an, hadits maupun pendapat ulama (aqwalul ulama). Hal tersebut merupakan bentuk perhatian Islam kepada manusia tentang pentingnya menjaga kesehatan. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar