Inilah Pidato
Pengobar Semangat NU dari KH Wahab Chasbullah
Bila di zaman
sekarang ada Pelatihan Kader Penggerak NU (PKPNU), pada tahun 1950-an juga
pernah diselenggarakan pendidikan kader, bernama Madrasah Muballighin NU. Salah
satu pelatihannya dihelat di Semarang 1 Januari 1952.
Sebagaimana
dituturkan oleh KH Saifuddin Zuhri dalam buku Berangkat dari Pesantren (1979),
ketika itu lima puluh pemuda NU dari berbagai daerah di Jawa dan Sumatera
mengikuti pendidikan kader itu, untuk masa tiga tahun.
Pengkadernya pun para
tokoh yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing. Mereka antara lain, R.
Hartono (bidang Ketatanegaraan dan Sosiologi), KH Ma’ruf Solo (bidang tafsir
Al-Quran dan Hadist), dan KH Zuber (fiqh, tauhid dan tasawuf) dan lainnya.
Rais 'Aam PBNU KH
Wahab Chasbullah, bersama KH A. Wahid Hasyim, KH Muhammad Ilyas beberapa kali
juga ikut menjadi pemateri.
Pada sebuah sesi
pengarahan, KH Wahab Chasbullah menyampaikan pidato pengobar semangat, yang
begitu dikenang:
“Banyak pemimpin NU
di daerah-daerah dan juga di pusat yang tidak yakin akan kekuatan NU. Mereka
lebih meyakini kekuatan golongan lain. Orang-orang ini terpengaruh oleh bisikan
orang lain yang mengembuskan propaganda agar orang NU tidak yakin akan kekuatan
yang dimilikinya.
Kekuatan NU ini
ibarat senjata adalah meriam, betul-betul meriam. Tapi digoncangkan hati mereka
oleh propaganda luar yang menghasut seolah-olah senjata itu bukan meriam, tapi
hanya gelugu ... gelugu alias batang kelapa sebagai meriam tiruan!
Pemimpin NU yang
tolol itu tidak sadar akan siasat lawan dalam menjatuhkan NU melalui cara
membuat pemimpin NU ragu-ragu akan kekuatan sendiri!”. []
(Ajie Najmuddin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar