Senin, 25 April 2016

(Ngaji of the Day) Siang dan Malam, Mana Yang Lebih Utama?



Siang dan Malam, Mana Yang Lebih Utama?

Pertanyaan:

Assalamu ’alaikum wr. wb.
Redaksi Bahtsul Masail yang terhormat, terlebih dahulu saya mohon maaf karena saya ingin menanyakan hal yang mungkin dianggap sepele dan tidak penting, yaitu mengenai mana yang lebih afdhal antara siang dan malam.

Pada awalnya saya menganggap ini masalah sepele. Siang dan malam selalu bergantian. Tetapi saya tersentak ketika anak saya yang sekolah di madrasah aliyah menanyakan hal itu. Saya menjawab sekenanya. Tetapi saya melihat anak saya kurang puas. Mohon penjelasannya disertai dengan alasannya. Terima kasih. Wassalamu ’alaikum wr. wb.

Muhammad Sanusi – Batang

Jawaban:

Assalamu ’alaikum wr. wb.
Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah SWT. Allah swt telah menjadikan malam sebagai pakaian dan siang sebagai penghidupan. Demikian sebagaimana bunyi ayat 10-11 surat An-Naba`. Pada siang hari umumnya orang mencari nafkah untuk penghidupannya sehingga lebih sering melakukan komunikasi dengan pihak lain.

Sedangkan pada malam hari mereka beristirahat kemudian beribadah lebih intensif sebagai bentuk komunikasi dengan Allah SWT.

Atas dasar logika seperti ini, ada ulama yang berpendapat bahwa malam lebih utama dibanding siang. Sebab, pada malam hari merupakan waktu yang paling baik untuk berkomunikasi dengan Allah (ibadah), sedang pada siang hari untuk mencari penghidupan. Alasan lain yang didapat dikemukakan di sini adalah bahwa mi’raj (pendakian spiritual untuk berjumpa langsung dengan Allah) para nabi dilakukan pada malam hari.

وَاخْتَلَفُوا فِي اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ أَيُّهُمَا أَفْضَلُ قَالَ بَعْضُهُمْ قُدِّمَ اللَّيْلُ عَلَى النَّهَارِ لِأَنَّ اللَّيْلَ لِخِدْمَةِ الْمَوْلَىى وَالنَّهارَ لِخِدْمَةِ الْخَلْقِ وَمَعَارِجَ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمِ السَّلَامُ كَانَتْ بِاللَّيْلِ وَلِذَا قَالَ الْاِمَامُ النَّيْسَابُورِيُّ اَللَّيْلُ أَفْضَلُ مِنَ النَّهَارِ

“Para ulama berbeda pendapat mengenai siang dan malam, mana yang lebih utama? Sebagian dari mereka menyatakan malam didahulukan atas siang karena malam merupakan waktu berkhidmah  untuk Allah sedangkan siang untuk mahluk-Nya, (disamping itu, pent) mi’raj para nabi dilakukan pada malam hari. Atas dasar ini maka menurut Imam An-Naisaburi malam itu lebih utama dari siang,” (Lihat Ismail Haqqi bin Mushthafa Al-Istanbuli Al-Hanafi Al-Khalwatiy, Tafsiru Ruhil Bayan, Beirut-Daru Ihya`it Turats Al-‘Arabi, juz IV, halaman 420).

Namun ada juga pandangan berbeda yang menyatakan bahwa siang lebih utama daripada malam karena siang adalah tempat cahaya, sedang malam adalah tempat kegelapan. Mungkin yang dimaksud siang adalah simbol petunjuk (hidayah) sedang malam adalah simbol ketersesatan (dhalalah).

Namun terlepas dari perbedaan pandangan mengenai mana yang lebih utama dengan sudut pandang yang berbeda-beda, tetapi jelas perbedaan atau pergantian malam dan siang memiliki hikmah luar biasa. Hal ini sebagaimana Allah swt tegaskan dalam salah satu firman-Nya.

إِنَّ فِي اخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَّقُونَ

“Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang, dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, pasti terdapat tanda-tanda (kebesarannya-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS Yunus ayat 6).

Demikian, jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Tingkatkan ketakwaan kepada Allah sehingga kita termasuk dalam barisan orang-orang yang dapat merenungi hikmah di balik apa yang telah diciptakan Allah SWT. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,
Wassalamu ’alaikum wr. wb

Mahbub Ma’afi Ramdlan
Tim Bahtsul Masail NU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar