Rabu, 24 Juni 2020

Nasaruddin Umar: Kontemplasi Ramadhan (23): Menghayati Basmalah

Kontemplasi Ramadhan (23)

Menghayati Basmalah

Oleh: Nasaruddin Umar

 

Dalam sebuah riwayat, aukama qala al-nabiy Saw mengatakan jika keseluruhan ayat Al Quran itu disimpulkan maka kesimpulannya ialah surah Al-Fatihah. Jika surah Al-Fatihah dipadatkan maka pemadatannya ialah ayat pertamanya (Bism Allah al-Rahman al-Rahim). Itulah sebabnya surah ini disebut Induknya Al-Qur'an (Umm al-Qur'an). Bahkan dalam riwayat lain disebutkan induknya keseluruhan kitab (Umm al-Kitab). Dengan demikian, inti keseluruah kitab yang pernah diturunkan Allah Swt kepada para nabi-Nya ialah basmalah.

 

Mungkin itulah sebabnya mengapa Nabi pernah menegaskan apapun yang akan dikerjakan bacalah Bism Allah al-Rahman al-Rahim (Dengan atau atas nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Setiap kali mengawali surah, kecuali surah al-Taubah, Rasulullah Saw berdasarkan petunjuk-Nya selalu diawali dengan basmalah. Ternyata para nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad juga sangat familiar dengan lafaz basamalah, sebagaimana disebutkan di dalam beberapa riwayat. Ketika Nabi Nuh membuat perahu di puncak gunug kemudian banjir bandang dating, ia menggerakkan perahunya dengan lafaz basmalah (Bismillahi majraha wa mursaha/Q.S.Hud/11:41). Konon Nabi Ibrahim dilemparkan ke lautan api oleh Raja Namrud ia juga membaca basmalah sebelum membaca: Ya naru kuni bardan wa salaman 'ala Ibrahim (Q.S. al-Anbiya'/21:69). Nabi Sulaiman menjinakkan musuh bebuyutannya dengan surat yang menggunakan basmalah (Innahu min Sulaimana wa innahu bismillahir rahmanir Rahim/Q.S. al-Naml/27:30). Nabi Isa menghidupkan orang mati dan menyembuhkan orang sakit dengan membaca basmalah.

 

Di dalam kitab-kitab kuning banyak ceita-serita ajaib yang bersumber dari riwayat israiliyyat mengungkapkan misteri basmalah. Bagi kita tentunya yang paling penting bukan aspek mistiknya, tetapi aspek rasionalitasnya yang memang sarat dengan makna dan tanggung jawab dari masmalah itu. Binatang yang disembelih tidak dengan membaca basmalah pasti haram memakannya karena dikategorikan bankai. Kita belum pernah meneliti efek fisiologis basmalah di dalam penyembelihan binatang. Mungkin di masa akan dating akan muncul pembenaran sains, seperti halnya sebuah niat bisa merubah krital air menjadi lebih indah, menurut penelitian Prof. Emoto, yang sudah dipresentasikan di depan Unicef.

 

Hakikat basmalah sesungguhnya adalah pernyataan kepercayaan Tuhan terhadap manusia sebagai khalifah di muka bumi. Perintah untuk membaca basmalah setiap akan melakukan sesuatu, mengingatkan diri kita sebagai representative Tuhan, makanya itu dibaca bismillah (atas nama Allah). Dalam ungkapan basmalah itu juga sudah terdapat niat. Pekerjaan dan tindakan apapun yang dilakukan dengan membaca basmalah kita berharap mendapatkan perlindungan, kemudahan, keberhasilan, dan berkah dari Allah swt. Ucapan bismillahirrahmanirrahim yang biasa disingkat dengan basmalah, ternyata mempunyai sejumlah rahasia yang amat penting dalam memnadu kesuksesan hidup umat manusia di dunia dan di akhirat. Basmalah adalah substansi Al-Qur'an. Jika Al-Quran yang terdiri atas 6666 ayat, 114 surah, dan 30 juz itu dipadatkan maka pemadatannya ialah basmalah itu. Bahkan menurut riwayat dari A-Hafiz ibn Sulaiman ibn Ibrahim Al-Qunduzy, bahwa sesungguhnya seluruh rahasia kitab-kitab samawi tersimpul di dalam Al-Quran, dan kesimpulan Al-Qur'an terdapat di dalam surah Al-Fatihah, dan kesimpulan surah Al-Fatihah tersimpul di dalam basmalah (bismillahirrahmanirrahim) dan rahasia basmalah terletak pada sebuah titik di bawah huruf ba itu, subhanallah.

 

Fungsi sebuah titik mengingatkan kita kepada penciptaan awal dan kepada teori dentuman awal (the big bang). Para filosof dan sufi sependapat bahwa asal usul kejadian makrokosmos dan mikrokosmos berasal dari sebuat titik yang maha padat ciptaan Tuhan kemudian mengalami ledakan dan partikel-partikel pecahannya kemudian mengalami pembesaran (expanding universe) atau dalam bahasa Al-Quran "lalu Kami meluaskannya" (wa inna lamusi'un/Q.S. al-Dzariyat/51:47). Partikel-partikel itulah yang kemudian menjadi galaksi bimasakti dengan seluruh planet yang ada di dalamnya. Dalam wacana tasawuf partikel utama disebut dengan syajaratul baidha', yang menjadi asal-usul dari segala ciptaan. Lafaz basmalah pendek tetapi memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Itulah sebabnya para ulama tafsir umumnya membahas basmalah secara panjang lebar. Allahu a'lam. []

 

DETIK, 16 Mei 2020

Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA | Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar