Nasihat Rasulullah
terhadap Orang yang Enggan Menikah
Menikah adalah sunah
Nabi Muhammad SAW yang pelaksanaannya sangat dianjurkan bagi umat Islam. Bahkan
Nabi pernah melarang sahabat yang berniat untuk meninggalkan nikah agar bisa
mempergunakan seluruh waktunya untuk beribadah kepada Allah, karena hidup
membujang tidak disyariatkan dalam agama.
Suatu ketika ada tiga
rombongan datang bertamu ke salah satu istri Rasulullah SAW menanyakan perihal
tentang ibadah sunah yang dikerjakan oleh beliau. Setelah rombongan tersebut
merasa cukup jawaban dari istri Nabi tersebut.
Kemudian mereka yang
tergabung dalam rombongan tersebut saling memandang. Salah satu diantara mereka
melempar pertanyaan, "Manakah Ibadah sunah Nabi Muhammad SAW yang
telah kita kerjakan, yang ibadah tersebut dapat mengampuni dosa-dosa kita baik
yang sudah lampau maupun dosa yang akan datang".
Salah seorang yang
tergabung dalam rombongan pertama menjawab, "Aku telah sholat sepanjang
malam".
"Aku telah
berpuasa sepanjang tahun dan tidak pernah berbuka" sahut orang yang
tergabung dalam rombongan kedua.
Salah seorang yang
tergabung dalam rombongan yang ketiga pun tidak mau ketinggalan perihal
ibadahnya.
"Aku telah
menjauhi wanita, dan aku tidak mau menikah selamanya,” jelasnya.
Tiba-tiba Rasulullah
SAW mendatangi kerumunan tiga rombongan dan berkata,"Kalian telah berkata
begini dan begitu, tapi demi Allah aku adalah manusia yang paling takut
kepada-Nya. Oleh karena itu, salah berpuasa, sholat, tidur, dan menikah. Barang
siapa yang tidak suka dengan sunahku (nikah), maka bukan golonganku".
Untuk itu, manusia
disyariatkan untuk menikah. Pernikahan adalah suatu peristiwa yang fitrah, dan
sarana paling agung dalam memelihara keturunan dan memperkuat hubungan antar
sesama manusia yang menjadi sebab terjaminnya ketenangan cinta dan kasih
sayang. ***
Disarikan dari kitab
Jawahirul Bukhari wa Syarhul Qasthalani karya Musthafa Muhammad 'Imarah,
halaman 227, Penerbit Daar al-Kutub al-Alamiyah.
[]
(Ahmad Rosyidi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar