Kamis, 24 Maret 2016

(Kuliner of the Day) Saat Hujan dan Dingin, Rasakanlah yang Virgin




Musim penghujan yang biasanya terjadi pada Januari, Februari, dan Maret sampai kemungkinan April tentu saja menggembiarakn bagi sebagian atau bisa dikatakan mayoritas orang. Selain memberikan kualitas oksigen yang lebih baik, kedatangannya kerap dan selalu dinantikan untuk memberikan siraman kesegaran. Udara segar dan sejuk hampir setiap saat akan kita rasakan.

Biasanya, di saat-saat tertentu, di saat curah hujan meninggi, ada rasa dingin yang sesekali menusuk tulang. Nah, apabila sensasi dingin seperti itu yang telah kita rasakan, maka ada satu penawar yang harus kita coba. Kita harus merasakan dan menikmati sesuatu yang masih "virgin", maka niscaya akan semakin menghangatkan kedinginan itu.

Segera, langsung saja kita meluncur ke sebuah lokasi yang bernama "Bonded Zone", di daerah Cikarang Barat. Tepat berada di titik -6.306298, 107.088147 atau koordinat 6°18'22.7"S 107°05'17.3"E, maka kenikmatan si virgin atau sang perawan bisa kita rasakan. Terserah selera kita, mau merasakan sendiri ataukah merasakannya secara ramai-ramai.



Masuk ke area "Bonded Zone", lokasi sasaran kita dalam mencari yang virgin, terselip berada di tengah rerimbunan pepohonan yang besar dan teduh. Konon, sang virgin memang kerap berad di tengah rerimbunan untuk menjaga suasana tetap segar. Jika sudah siap, silahkan cari posisi tempat duduk yang pas. Bisa di pinggir, di pojokan, atau di tengah. Sate Virgin, "Kambing Betina Menambah Energi", begitu motonya.



Silahkan pilih menu yang anda sukai. Di dalam daftar menu yang tersedia di sini, ada Sate Kambing khas Virgin yang dibanderol dengan harga Rp 4.600 per tusuk, kemudian ada Sate Ati Kambing seharga Rp 4.800 per tusuk, dan menu andalan, Sate Kambing tanpa Lemak seharga Rp 5.600 per tusuk. Jika berselera dengan sop yang berkuah panas, di sini juga disediakan Sop Kambing Betina dengan harga Rp 32.000 per porsi.



Setelah semua pesanan tercatat, mari kita tunggu sembari menghirup kebul-kebul harumnya asap daging kambing betina yang dibakar di sudut sana. Sesaat, tersaji piring putih yang terdapat irisan bawang merah, irisan tomat, dan irisan cabe rawit ijo. Ah, ternyata itu adalah tempat untuk menikmati sang perawan yang sedang dibakar. 



Selanjutnya, hadir Teh Tong Tji khas Tegal komplit dengan gula batunya. Hujan dan dingin, benar-benar terasa komplit ketika disertai dengan seruputan teh panas asli Tegal yang tersaji dengan teko berbahan tanah liat ini. Bongkahan gula batu yang disediakan bersama teko ini, manisnya tersa pas di lidah. Sangat berbeda dengan rasa manis yang dihasilkan oleh gula pasir biasanya. Panas dan manis berbaur menjadi satu kesatuan.



Kedatangan berikutnya adalah semangkok sop panas. Sop daging kambing betina ini terlihat berkuah bening, dengan aroma harum khas kambing betina yang masih perawan. Dengan irisan berbagai macam sayuran di dalamnya seperti wortel, kentang, kol, dan daun bawang. Ah, sungguh semakin sempurna sajian di hawa dingin ini.



Wa ba'du dan yang ditunggu-tunggu, sepuluh tusuk Sate Kambing Betina yang Perawan tanpa Lemak tersaji di atas hot plate. Masih panas membara, aroma harumnya menyeruak kedua lubang hidung, dan lidah segera menari-nari tak sabar untuk segera menyantapnya. Selamat merasakan sensai dinginnya hujan, selamat merasakan kambing betina yang masih virgin, dan selamat makan.



ANANTO PRATIKNO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar