Mengenal Ibn Arabi
Lebih Dekat
Judul
: Biografi Ibn Arabi
Penulis
: Muhammad Yunus Masrukhin
Penerbit
: Keira Publishing
Cetakan
: I, 2015
Tebal
: 332 Halaman
ISBN
:
978-602-1361-28-3
Peresensi
: Moh. Tamimi, Mahasiswa Instika, Guluk-guluk, Sumenep program studi Pendidikan
Bahasa Arab.
Bicara Ibn Arabi,
tentu tidak asing lagi di telinga kita. Tokoh tasawuf terkemuka itu memang
seringkali dibahas, terutama pemikirannya dalam bidang tasawuf. Akan tetapi,
tidak lengkap mempelajari pemikiran Ibn Arabi dalam berbagai bidang tanpa
mengetahui biografi Ibn Arabi, karena pemikiran seseorang akan lebih mudah
dipahami ketika kita mengetahui riwayat hidupnya.
Buku ini membahas
secara mendalam riwayat hidup Ibn Arabi dan perjalan spiritual Ibn Arabi ke
berbagai daerah dan dimensi, terutama pertemuannya dengan para sufi di belahan
dunia barat. Mau atau tidak, ketika membaca biografi Ibn Arabi, secara otomatis
kita akan terdampar pula kedalam khazanah keilmuan sang Guru Besar tersebut.
Ibn Arabi, nama
lengkapnya adalah Syaikh Akbar Muhyiddin Ibn Arabi. Ia adalah seorang tokoh
sufi besar dari Andalusia yang meninggal dan dimakamkan di kaki gunung Qasiun,
Damaskus, pada tahun 638 H./1240 M.. (hlm. xv)
Usaha pembuktian
kedalaman kesufian Ibn Arabi terbagi dalam tiga hal. Pertama, pengalaman
kesufian dalam wujud dan waktu abadi. Kedua, pengalaman kesufian dalam wujud
dan waktu kebarzahan yang menjadi "waktu-antara" antara waktu abadi
dan waktu kesejarahan. Ketiga, pengalaman kesufian dalam wujud dan waktu
kesejarahan yang hadir melalui para sufi dengan ketaatan yang sempurna kepada
Allah Swt. (hlm. 28)
Salah satu teladan
Ibn Arabi dalam perilaku zuhud adalah pamannya, Syaikh Yahya bin Tughan.
Terkhusus untuk pamannya, Ibn Arabi mengutip sejumlah syair yang digubah untuk
mengabadikan kesalehan dan teladan kemanusiaan yang telah berhasil
diperolehnya.
Syair-syair itu
sebagai berikut:
Aku dalam
ihwal—lihatlah
Aku, mujurnya
diriku!—pikirkanlah
Rumahku dimana saja,
di atas bumi
Kuminum air segar
diri
Tak ada padaku: orang
tua,
atau anak—pun
keluarga
Lengan kananku
bantalku
Ketika kubalik diri,
lengan kiriku
Pernah kucicipi
kenikmatan—dulu
Setelah renungku,
semua hanya khayak semu (hlm. 178)
Buku ini juga
menjelaskan pengaruh Ibn Arabi di belahan dunia Islam di Barat dan juga
pengaruhnya di Indonesia. selebihnya selamat menikmati. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar