Hadiah dari Nabi Muhammad untuk Umatnya
Rasa cinta Nabi Muhammad ﷺ untuk umatnya tak
perlu dipertanyakan lagi. Kesabaran hati beliau dalam membimbing para sahabat
dengan rasa cinta selalu menjadi teladan bagi umatnya. Cukuplah kita mendengar
bahwa Baginda Nabi di penghujung waktu menuju ke haribaan Tuhan semesta alam
sangat mengkhawatirkan umatnya.
Saat detik-detik kewafatannya, Rasulullah ﷺ sangat peduli
terhadap umatnya, beliau bertanya kepada malaikat, “Bagaimana nasib umatku
kelak?”
“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, aku
pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan surga bagi siapa pun,
kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” tegas malaikat Jibril kepada
Nabi.
Dalam kitab Sunan an-Nasa’i disebutkan suatu
hadits yang berbunyi:
عَنْ
أَبِي لَيْلَى قَالَ: قَالَ لِي كَعْبُ بْنُ عُجْرَةَ أَلَا أُهْدِي لَكَ
هَدِيَّةً؟ قُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ قَدْ عَرَفْنَا كَيْفَ السَّلَامُ
عَلَيْكَ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ؟ قَالَ: قُوْلُوا اّللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى الِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى ال مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى الِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Dari Ibnu Abi Laila, berkata, Ka'ab bin
‘Ujrah berkata padaku, "Maukah kau aku beri hadiah?” (Ka’ab pun
menceritakan kisahnya ketika bersama Nabi), “Kami berkata, ‘Sungguh kami telah
mengetahui bagaimana mengucapkan salam kepadamu, tapi bagaimana bershalawat
kepadamu?’ Rasulullah bersabda, ‘Katakanlah, 'Allâhumma shalli 'alâ Muhammad wa
'alâ âli Muhammad, kamâ shallaita 'alâ âli Ibrâhîm innaKa Hamîdun Majîd,
Allâhumma bârik 'alâ Muhamad wa ‘alâ âli Muhamad kamâ bârakta 'alâ âli Ibrâhîm
innKa Hamîdun Majîd (Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan keluarga
Nabi Muhammad sebagaimana Engkau memberi shalawat atas Nabi Ibrahim dan keluarga
Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha-Terpuji dan Maha-Mulia. Ya Allah,
berilah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana
Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Engkau
Maha-Terpuji dan Maha-Mulia.” (HR Nasa`i)
Hadits di atas mengindikasikan hadiah yang
berbentuk shalawat untuk diamalkan oleh para Sahabat. Memang hadits ini bertema
tentang shalawat yang dibaca ketika tahiyyat akhir. Dan shalawat ini sangat
masyhur bagi kita, yaitu shalawat Ibrahimiyyah.
Kendati demikian, kita perlu renungi makna
hadiah tersebut. Hadiah yang ditawarkan bukanlah berbentuk materi, atau sesuatu
yang mewah dalam kacamata dunia. Namun jika ditinjau dari sisi hikmah dan
filosofinya, betapa berharganya nilai hadiah ini.
Dalam kitab Mar’âh al-Mafâtîh Syarah Misykâh
al-Mashâbîh, Syekh al-Mubârakfûri menjelaskan makna hadits ini, khususnya makna
kata hadiah, beliau mendefinisikannya dengan:
وَالْهَدِيَّةُ
مَا يَتَقَرَّبُ بِهِ إِلَى الْمُهْدَى إِلَيْهِ تَوَدُّدًا وَإِكْرَاماً.
“Hadiah adalah sesuatu yang mendekatkan
kepada seorang yang diberi sebagai tanda cinta dan penghormatan.”
(Al-Mubârakfûri, Mar’âh al-Mafâtîh Syarah Misykâh al-Mashâbîh, Idârah al-Buhuts
al-‘Ilmiyyah wa ad-Da’wah wa al-Ifta`, cetakan ke-3, juz ke-3, halaman 249)
Jika melihat definisi diatas, betapa luar
biasanya hadiah tersebut. Seakan-akan baginda Nabi mengisyaratkan pada kita
semua, “Amalkanlah shalawat ini, aku berharap dapat mendekatkan kalian
kepadaku.”Ya, meski pun khitab atau lawan bicara yang dihadapkan ketika itu
adalah para sahabat, namun tidak menafikan himbauan beliau kepada kita untuk
mengamalkannya.
Adapun mengenai keutamaan shalawat,
Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ
صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيْئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ
Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda.”Barangsiapa
yang bershalawat satu kali kepadaku, maka Allah bershalawat kepadanya sepuluh
kali, dan menghapus sepuluh kesalahan darinya, serta mengangkat derajatnya
sepuluh kali.” (HR. an-Nasa`i)
Semoga kita dapat mengamalkan banyak shalawat
setiap harinya, hingga menambahkan kedekatan kita kepada Rasulullah ﷺ, sehingga kita dapat menggapai syafa’at yang agung di hari
kiamat nanti. Amiin. []
(Amien Nurhakim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar